Awak dan Penumpang Kapal Pesiar Mewah Didakwa Picu Kebakaran Hutan di Yunani Pakai Kembang Api

0 0
Read Time:3 Minute, 19 Second

robbanipress.co.id, Jakarta – Jangan main-main dengan kembang api. Percikannya membakar bumi dalam waktu singkat. Setidaknya 30 hektar hutan pinus di pulau Hydra Yunani terbakar pada hari Jumat, 21 Juni 2024, setelah penumpang kapal pesiar mewah ‘Persephone 1’ menyalakan kembang api jauh dari pantai minggu lalu.

Seperti dilansir tovima.com, Jumat (28/6/2024), nakhoda sekaligus kepala kapal pesiar mewah tersebut ditangkap petugas pemadam kebakaran karena dianggap bertanggung jawab atas kebakaran hutan tersebut. 11 anggota staf lainnya juga ditahan. Kapal itu diduga disewa oleh sekelompok orang kaya Kazakh.

Hakim dan jaksa memutuskan untuk melepaskan 11 awak kapal yang tersisa dengan jaminan sebesar 10.000 euro (sekitar Rp 175,4 juta) untuk tujuh orang; dan 20.000 euro (Rp 351 juta) untuk empat orang. Tersangka diharuskan melapor ke kantor polisi setempat sebulan sekali dan dilarang meninggalkan negara tersebut.

Menurut laporan, kapten kapal menyatakan dalam pernyataannya bahwa kembang api tidak ditembakkan dari dek kapal pesiar, setelah dilakukan penyelidikan oleh Penjaga Pantai, semua roket angkatan laut masih utuh dan tidak digunakan. Dia mengatakan petugas pemadam kebakaran diberitahu segera setelah kebakaran terjadi di hutan.

Kebakaran hutan yang melanda negara tersebut terjadi di tengah gelombang panas ringan dan kondisi cuaca yang sangat kering. Sedangkan Hydra adalah sebuah pulau di pesisir timur Peloponnese di selatan Yunani, yang dianggap sebagai bagian dari Teluk Saronic. Pulau ini adalah tujuan kosmopolitan bagi wisatawan berkelas dan pelancong harian dari wilayah sekitar Athena.

 

Sementara itu, pada Kamis, 27 Juni 2024, jaksa Piraeus mendakwa delapan warga negara Kazakh yang berada di kapal pesiar mewah dengan perbuatan tercela ketika terbakar di dekat pantai. Seluruh rombongan yang terdiri dari 17 warga negara Asia Tengah dilaporkan meninggalkan Yunani setelah kapal pesiar kembali ke Athena pada Sabtu, 22 Juni 2024, beberapa jam setelah kembang api dari kapal pesiar tersebut menyulut kebakaran hutan. 

Dilaporkan juga bahwa pihak berwenang bahkan tidak mengundang sekelompok wisatawan, yang digambarkan sebagai orang yang sangat kaya, untuk bersaksi. Sementara itu, kapten dan 12 awak kapal lainnya, semuanya berkewarganegaraan Yunani, telah didakwa melakukan pembakaran.

Situs tersebut mengatakan api diduga berasal dari dek kapal pesiar ketika beberapa penumpang asing dari kapal tersebut berada di pantai di bawah pepohonan ketika kebakaran terjadi sebelum tengah malam pada hari Jumat. Selain itu, pemeriksaan langsung juga menemukan bekas kembang api di pantai Agios Nikolaos.

 

Merujuk pemberitaan ekathimerini.com, kasus kebakaran hutan cukup menyita perhatian publik, apalagi warga Kazakh yang menyewa perahu tersebut bisa kembali ke negaranya tanpa mencari bukti. Beberapa lembaga telah mengalihkan tanggung jawab atas penyelidikan ini di antara mereka sendiri.

Dia mengatakan, hal ini merupakan tanggung jawab besar pemadam kebakaran. Dalam laporan tersebut, seorang perwira senior menginterogasi warga negara Kazakh tersebut melalui bawahannya setelah memastikan bahwa generator asap kapal pesiar tersebut tidak digunakan. Pria setempat tersebut diduga tidak terlibat dalam kasus kebakaran hutan dan tidak diperiksa sebagai saksi.

Sementara itu, polisi Yunani membantah laporan bahwa mereka mengizinkan sekelompok pelancong asing pergi. Mereka mengklaim bahwa mereka tidak pernah diperintahkan untuk mencegah mereka meninggalkan negara tersebut.

Dalam keterangannya pada Selasa, 25 Juni 2024, polisi menyatakan mereka tidak pernah terlibat dalam penyelidikan awal atau diberitahu tentang larangan perjalanan yang diberlakukan oleh otoritas investigasi atau investigasi. Sementara itu, 13 awak kapal pesiar tersebut dijadwalkan memberikan keterangan pada Rabu, 26 Juni 2024.

Ada juga kasus kebakaran hutan atau lahan yang disebabkan oleh kembang api di Gili Lava di Labuan Bajo. Pulau yang terletak di kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur ini terbakar pada Rabu malam, Agustus 2018. Api dengan cepat membesar akibat hembusan angin kencang, membakar kawasan yang terkenal dengan keindahan hijaunya.

Mengutip saluran regional robbanipress.co.id, informasi dari pengelola Taman Nasional Komodo menyebutkan kebakaran tersebut diyakini bermula dari kembang api yang digunakan untuk foto pre-wedding beberapa wisatawan. Ashoka Remadja, seorang travel blogger yang mengetahui keindahan Gilli Lava di media sosialnya mengatakan, ini menjadi pembelajaran bagi semua orang mulai dari perjalanan outdoor hingga pemandu wisata. “Jangan korbankan Ibu Pertiwi demi konten dan foto bagusmu,” ujarnya.

Gili Lava adalah sebuah pulau kecil tak berpenghuni di utara Pulau Komodo. Kebakaran tersebut menghanguskan lahan seluas 10 hektare.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %