Batuk tak Sembuh Hingga 2 Pekan? Waspada Gejala Utama TBC

Read Time:1 Minute, 39 Second

Republik Jakarta – Batuk berkepanjangan akibat penyakit TBC atau tuberkulosis bisa disertai dengan beberapa gejala, seperti sesak napas dan nyeri dada. Hal itu diungkapkan dokter Livya Holiwono dari RS Fatmawati.

Dalam siaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bertajuk “Kalau Batuk Terus, Waspada TBC!” Livia menjelaskan, gejala utama TBC adalah batuk yang berlangsung selama dua minggu atau lebih. Gejala lainnya adalah batuk darah, lemas, dan demam berkepanjangan selama lebih dari sebulan, ujarnya, Kamis (4/4/2024).

Menurut dia, gejala TBC juga disertai dengan hilangnya nafsu makan dan penurunan berat badan yang tidak terduga. Ia melanjutkan, TBC bisa menyebabkan seseorang berkeringat di malam hari, meski tidak aktif. Livia mengatakan, batuk tersebut merupakan gejala penyakit TBC yang menyerang paru-paru. Sementara, kata dia, untuk TBC luar paru, gejalanya berbeda-beda, seperti TBC kelenjar getah bening yang menimbulkan massa di daerah tersebut.

Namun, kata dia, penyebab batuk dua minggu itu perlu dikaji karena TBC bukan satu-satunya penyebab gejala tersebut. Kondisi lain dengan gejala serupa termasuk sinusitis, refluks asam, penyakit paru obstruktif kronik, batuk rejan, dan kanker paru-paru.

Jadi batuk itu cara tubuh kita membersihkan iritasi atau sekret yang ada di paru-paru. Supaya tidak terjadi infeksi. Jadi pertahanan tubuh kita sangat kuat, ujarnya.

Livya menilai perlunya peningkatan kesadaran diri dalam melakukan skrining untuk mencegah TBC. Ia mengatakan, begitu gejala tersebut muncul, masyarakat harus segera ke fasilitas kesehatan.

Badan-badan kesehatan kemudian melakukan penyelidikan kontak, seperti orang-orang yang tinggal di rumah, ruangan atau tempat kerja yang sama, untuk mengetahui penyebaran penyakit tersebut. Tuberkulosis, kata dia, merupakan penyakit yang dibawa oleh Mycobacterium tuberkulosis yang menular melalui udara kemudian terhirup melalui hidung dan mulut hingga akhirnya mencapai paru-paru.

Sel darah putih kemudian memakan bakteri tersebut. Ada tiga kemungkinan. Pertama, jika daya tahan tubuh manusia baik maka bakteri akan mati. Kemungkinan kedua, lanjutnya, bakteri tersebut berada dalam kondisi dorman di dalam tubuh yang selanjutnya disebut TBC laten.

Ketiga, sistem imun kita tidak mampu melawan bakteri tersebut sehingga dapat berkembang biak di dalam tubuh dan menyebabkan TBC, ujarnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post iPhone 16 Pro Bakal Rilis, Ini Bocoran Warnanya
Next post 3 Gaya Atta Halilintar Dampingi Presiden Jokowi ke IKN, Pose di Jembatan Pulau Balang