BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI 4,7-5,5 Persen di 2024

0 0
Read Time:2 Minute, 9 Second

robbanipress.co.id, Bank Jakarta Indonesia (BI) menilai perekonomian Indonesia berada dalam kondisi positif. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan berada pada kisaran 4,7-5,5 persen pada tahun 2024.

Gubernur Bank Indonesia Piri Warsiu mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia terpantau baik ditopang oleh konsumsi domestik dan ekspor. Konsumsi dalam negeri dan ekspor akan memungkinkan perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,05 persen pada triwulan II tahun 2024. “Bank Indonesia memperkirakan “Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 berada pada kisaran 4,7-5,5 persen.” . )

Ia mengatakan Bank Indonesia terus meningkatkan sinergi insentif fiskal pemerintah dengan stimulus makroprudensial Bank Indonesia. Tujuannya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, terutama dari sisi permintaan. Potensi kinerja ekspor

Ia mencontohkan, volume ekspor sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi meningkat karena meningkatnya permintaan dan ekspor jasa dari mitra dagang utama. Berdasarkan sektor usaha (LU), pertumbuhan ekonomi terutama ditopang oleh sektor industri pengolahan, konstruksi, serta perdagangan besar dan eceran.

Pada tingkat regional, pertumbuhan tercatat terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi di wilayah Bali-Nusa Tenggara dan Sulawesi-Maluku-Papua.

“Ke depan, pertumbuhan ekonomi harus terus dipacu agar para pelaku ekonomi tetap menjaga keyakinan terhadap masa depan perekonomian nasional. Konsumsi rumah tangga harus meningkat seiring dengan berakhirnya faktor musiman terkait Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).” Perry menjelaskan dampak pemilu paruh pertama tahun 2024.

Kelanjutan Renstra diharapkan dapat meningkatkan investasi, khususnya investasi swasta.

Peningkatan stimulus fiskal dari 2,3% menjadi 2,7% PDB pada tahun 2024 diharapkan dapat memberikan efek pengganda yang efektif terhadap perekonomian.

 

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan di angka 6,25 persen. Tujuannya untuk terus mendukung stabilitas perekonomian nasional.

Keputusan itu diambil dalam rapat Dewan Gubernur BI pada Agustus 2024. Gubernur Bank Indonesia Perry Warsiu mengatakan suku bunga acuan atau BI rate akan tetap sama seperti bulan lalu.

Berdasarkan hasil evaluasi Rapat Dewan Gubernur pada 20-21 Agustus 2024, diputuskan untuk mempertahankan BI rate pada level 6,25 persen, kata Perry pada konferensi pers bulanan hasil RDG pada Agustus 2024 di Jakarta. Rabu (21/8/2024).

 

Dia mengatakan, tidak ada perubahan terhadap suku bunga fasilitas simpanan. Begitu pula dengan bunga fasilitas pinjaman tetap.

Begitu pula dengan suku bunga fasilitas simpanan sebesar 5,5 persen dan suku bunga fasilitas pinjaman sebesar 7 persen, ujarnya.

Perry menegaskan, langkah tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap kebijakan moneter untuk mencapai stabilitas.

“Keputusan ini konsisten dengan fokus kebijakan moneter pro-stabilisasi, yaitu langkah-langkah proaktif dan berwawasan ke depan untuk lebih meningkatkan stabilitas nilai tukar rupee dan memastikan inflasi terkendali dalam target 2,5 persen plus atau minus 1. , ”katanya. Dijelaskannya, jumlahnya 100 pada tahun 2024 dan 2025.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %