Bolehkah Puasa Syawal Digabung dengan Puasa Ayyamul Bidh? Simak Pula Bacaan Niatnya

Read Time:4 Minute, 15 Second

robbanipress.co.id, Jakarta Selama bulan Syawal, umat Islam dianjurkan untuk menjalankan puasa Syawal. Namun pada bulan ini juga ada puasa Aiiamul Bid bulanan. Lantas, apakah puasa Syawal bisa dipadukan dengan puasa Aiiamul Bid?

Puasa Syawal dan Puasa Aiyyamul Bid merupakan amalan puasa Sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW. Keistimewaan kedua puasa sunnah ini sama dengan puasa satu tahun yang disebutkan dalam hadis.

Inilah sebabnya banyak umat Islam bertanya-tanya apakah boleh menggabungkan kedua puasa sunnah tersebut. Di sini, Senin (22 April 2024) robbanipress.co.id membahas boleh tidaknya menggabungkan puasa Syawal dengan puasa Aiiamul Bidh yang dirangkum dari berbagai sumber.

Menurut Ustadz Adi Hidayat (UAH), sebagian ulama membolehkan puasa sunnah, ada pula yang menganjurkan membagi sunah menjadi Senin dan Kamis, demikian kutipan situs Islam robbanipress.co.id. Umat ​​Islam biasanya diberi pahala karena melakukan wudhu dan puasa pada tingkat yang lebih tinggi.

Secara terpisah, menurut Ustaz Adi Hidayat, dalam hal membaca niat itu sendiri, sebagian ulama ada yang menerima kesatuan niat, ada pula yang memisahkan niat menurut pendapat satu niat dalam satu amalan. Sementara itu, Ustaz Adi Hidayat mengatakan, untuk mendapatkan kompensasi, praktik tingkat rendah biasanya dialihkan ke praktik tingkat tinggi. Jika pada saat yang sama Anda melakukan perbuatan yang tinggi, maka pahala atas perbuatan yang rendah itu dicatat.

Di sisi lain, mengutip dari kitab Al-Fiqh Al-Islamiu wa Adilatuf, dikatakan bahwa ketika dua niat sunnah digabungkan, termasuk puasa Ayamul Bid dan puasa Syawal, maka kedua amalan tersebut dijelaskan.

Di sisi lain, ulama Syafi’i telah secara tegas menjelaskan bahwa baik puasa Syawar maupun puasa Ayamul digabung dalam satu hari. Hal ini sebagaimana diutarakan Imam an-Nawawi dalam Al-Majoom.

“Tin (menyebutkan nama puasa dalam niatnya) wajib diwajibkan untuk puasa seperti puasa Arafah, puasa Asyura, puasa Bid (tanggal 13, 14, 15 setiap bulan Hijriah) dan puasa hari raya Syawal ibarat cabang shalat puasa” , jelas Iman al-Nawawi dalam Amalan Sholat di Bulan Zulhiya yang diterjemahkan oleh Hanif Lutfi.

Puasa Aiyyamul Bid sebenarnya dilaksanakan selama tiga hari pada bulan Hijriah (Syawal, Zulkadah, Zulhijah, dan sebagainya), yaitu. langkah 13, 14 dan 15. Hukum menjalankan puasa Aiiamul Bid adalah Sunnah Sukakada atau Sunnah yang dianjurkan. Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW:

“Menurut riwayat Ibnu Abbas Ra’a, beliau berkata: “Rasulullah sering kali tidak makan (puasa) pada hari-hari ketika malam cerah, baik di rumah maupun di perjalanan.” (HR Anne Nasai dan Sanad Hasan).

Jadi, mengacu pada kalender terbitan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) dan hasil sidang isbat, maka jadwal puasa Aiiamul Bid Shawal tahun 2024 adalah sebagai berikut: Senin, 22 April 2024 M/ 13 Syawal 1445 H Selasa, 23 .April 2024 M/14 Syawal 1445 H Rabu, 24 April 2024 M/15 Syawal 1445 H

Di bawah ini adalah bacaan niat puasa Ayamul Bid yang bisa dibaca dalam hati atau diucapkan dari hati.

Tuhan memberkati

“Navaitu shauma aiiamal bidu lillahi tala”

Artinya: Saya akan berpuasa besok pada Aiiamul Bid Sunnah karena Allah Ta’ala.

Umat ​​Islam disarankan untuk sahur terlebih dahulu baru kemudian berpuasa. Jangan lupa membaca maksud postingan Anda sendiri. Jika niatnya tidak terbaca, maka shalat apapun menjadi batal. Sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW, beliau bersabda:

“Banyak orang yang berpuasa hanya mendapat lapar dan haus.”

Niat puasa Aiiamul Bid dapat dilakukan sejak sore hingga siang hari sebelum memasuki waktu Zawwal (waktu matahari condong ke barat), dengan syarat belum ada upaya berbuka setelah terbit fajar atau terbitnya fajar.

Bagi yang bisa berpuasa Ayamul Bid selama tiga hari, diberi keistimewaan berpuasa sepanjang tahun. Beberapa keistimewaan penawaran ayamul puasa selama tiga hari berturut-turut adalah sebagai berikut. 1. Sama halnya dengan puasa sepanjang tahun.

Hal ini tertuang dalam sebuah hadis riwayat Abu Zar RA sebagai buktinya. Nabi Muhammad saw, katanya. Dikatakan:

“Barangsiapa yang berpuasa tiga hari dalam sebulan, sama dengan berpuasa setahun penuh.” Allah kemudian menurunkan ayat dalam kitabnya yang menegaskan hal ini: “Barangsiapa yang datang dengan niat yang baik, maka ia akan mendapat pahala yang berlipat ganda” (QS al-An’am : 160). 1 hari sama dengan 10 hari. (HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi). 2. Hadiah akan berlipat ganda

Tak hanya itu, pahala bagi yang berpuasa Ayamul Bid akan berlipat ganda di sisi Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap amal kebaikan yang dilakukan manusia akan dilipatgandakan sepuluh kali lipat, misalnya tujuh kali lipat.”Allah Ta’ala berfirman (yaitu): “Kecuali kebiasaan berpuasa.”Amalan puasa itu bagiku . Saya akan menanganinya secara individu.   Karena dia melepaskan keinginan dan makanannya.  Orang yang beruntung pasti mendapat dua rezeki: rejeki berbuka puasa dan rejeki bertemu cinta. Mulut seorang peminum lebih harum dari bau minyak kesturi.” (Sumber Daya Manusia, Muslim) 3. Gerbang surga di Al Rayan dibuka.

Semua umat Islam yang ahli dalam berpuasa diberikan pintu khusus menuju surga. Para ahli puasa, termasuk yang mengamalkan puasa Aiyyamul Bid, kemudian melewati gerbang Al Raiyan. Hal ini dinyatakan dalam hadits:

“Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang disebut ‘r-Raiyan’, yang sering dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa, namun kelak pada hari kiamat, tidak ada yang memasuki pintu itu kecuali orang-orang yang menyukai puasa.” Dia berkata: “Siapa yang suka berpuasa?” Jadi mereka bangun, dan tidak ada seorang pun yang memasuki pintu kecuali mereka. Kalaupun mereka sudah masuk, pintunya tertutup sehingga mereka tidak bisa masuk lagi. ” (HR Bukhari dan Muslim).

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Fitur ADAS Mobil Listrik BYD untuk Pasar Indonesia Bakal Disesuaikan
Next post Liga Futsal Profesional 2024, Kancil WHW Gebuk Kinantan FC 4-0