BTPN Syariah Kantongi Laba Rp 1,08 Triliun, Ini Penopangnya

0 0
Read Time:1 Minute, 40 Second

robbanipress.co.id, Jakarta Pada tahun 2023, BTPN Syariah membukukan laba sebesar Rp 1,08 triliun dengan return on assets (RoA) sebesar 6,3% dan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 523,526%. Bank juga membiayai Rp 11,38 triliun untuk masyarakat yang berpartisipasi.

Fachmy Achmad, Direktur BTPN Syariah, mengatakan keberhasilan tersebut tercatat perusahaannya meski situasi belum sepenuhnya pulih dari pandemi Covid-19. BTPN Syariah senantiasa memperkuat kapasitas komunitas inklusif dengan memberikan pengetahuan dan dukungan bagi nasabah untuk terus berkembang.

“Meski kondisi penuh tantangan, bank membuktikan tidak akan meninggalkan atau menurunkan berbagai program yang dicanangkan untuk segmen ultra mikro,” jelasnya.

Sejak didirikan pada tahun 2010, bank secara sadar memilih sektor yang sangat mikro untuk menciptakan peluang untuk tumbuh bersama dan menciptakan kehidupan yang lebih bermakna. Hal ini berarti BTPN Syariah telah memenuhi komitmennya terhadap masyarakat inklusif selama lebih dari satu dekade.

Salah satu program utama yang dimiliki bank saat ini adalah program BESTI yang bertujuan untuk lebih mengembangkan perekonomian nasabahnya. Program BESTI melibatkan pendampingan ribuan pelajar dan pemberdayaan komunitas inklusif melalui berbagai pelatihan.

“Melalui program Basti, bank memberikan program pendampingan lanjutan yang melibatkan mahasiswa. Sejauh ini, 1.821 mahasiswa telah membantu lebih dari 49.000 nasabah perempuan di lebih dari 827 kecamatan di Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, Bank juga menawarkan berbagai skema reward untuk mendorong nasabah agar rutin menghadiri kelompok atau Center Routine Meetings (PRS).

Seluruh program ini merupakan upaya Bank untuk memastikan bahwa masyarakat inklusif dapat bertahan dan terus berkembang dalam kondisi yang penuh tantangan seperti saat ini. Pada saat yang sama, Berbagai program pemberdayaan BTPN Syariah berdampak langsung pada ibu-ibu konsumen.

Berdasarkan hasil survei Indeks Probabilitas Kemiskinan Konsumen (PPI) yang dilakukan lima tahun terakhir, jumlah rumah tangga yang memiliki perumahan layak meningkat menjadi 94,6%, dan rumah tangga yang memiliki toilet memadai meningkat menjadi 85,3. % Jumlah keluarga yang memiliki anak bersekolah meningkat menjadi 92,5 persen.

Tidak hanya itu, Survei yang dilakukan Universitas Indonesia (LDUI) menunjukkan bahwa nasabah BTPN Syariah mengalami penurunan kemiskinan ekstrem sebesar 7,4% setelah 3 tahun menjadi nasabah.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %