Cegah Fatigue pada Pilot dengan Aplikasi FRAMES Karya Kedokteran Penerbangan FKUI

Read Time:2 Minute, 13 Second

robbanipress.co.id, Jakarta – Dokter spesialis kedokteran penerbangan Retno Wibawanti mengatakan pilot berisiko tinggi mengalami kelelahan. Ia mengatakan kelelahan bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu reaksi fisiologis atau normal yang dialami setiap manusia, termasuk pilot, seiring menurunnya kapasitas fisik dan mental.

Retno menambahkan, rasa lelah bisa terjadi karena beberapa hal, seperti: Kurang tidur, Jam bangun yang terlalu lama, Gangguan ritme sirkadian, baik beban kerja fisik maupun mental.

“Dalam konteks penerbangan, (kelelahan) tentunya akan mengganggu kewaspadaan dan kemampuan seseorang dalam mengoperasikan pesawat atau menjalankan tugas penerbangan dengan aman,” kata Retno saat webinar “Mengurangi Risiko Kelelahan pada Pilot dengan Aplikasi Kader Medis Penerbangan FKUI ” pada hari Selasa, 19 Maret 2024.

Kondisi ini dapat terjadi pada pilot dan menjadi salah satu faktor yang terbukti berkontribusi terhadap kecelakaan penerbangan. Kelelahan tidak didefinisikan sebagai suatu penyakit, namun penting untuk mengelola faktor risikonya. Pengelolaan kelelahan memerlukan kerja sama pemangku kepentingan industri penerbangan.

Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) merekomendasikan Sistem Manajemen Risiko Kelelahan (FRMS) kepada negara-negara anggota.

ICAO mendefinisikan FRMS sebagai sarana berbasis data untuk memantau dan memelihara risiko keselamatan terkait kelelahan secara terus-menerus. Hal ini didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah dan pengetahuan serta pengalaman operasional yang dirancang untuk memastikan bahwa personel terkait bekerja pada tingkat kewaspadaan yang tepat.

Untuk mencegah kelelahan, Retno mengembangkan aplikasi self-assessment FRAMES (Fatigue Risk Assessment with Medical Advice). Aplikasi ini dapat digunakan langsung oleh pilot manapun dengan melakukan self-assessment. Dengan aplikasi ini, pilot dapat mengidentifikasi dan menilai risiko kelelahan.

“Juga untuk menilai tingkat aktivitas fisik dan kualitas tidur pilot. Tujuan dari aplikasi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran sesama pilot sebagai upaya menjaga kesehatan,” ujarnya.

Melalui aplikasi ini diharapkan kelelahan dapat dicegah dan kinerja awak pesawat tetap maksimal, tambahnya.

Pengembangan aplikasi dilakukan oleh Retno Wibawanti dan ahli lainnya yaitu Dr. Amilya Agustina, Sp.KP; dan Dr. Retno Asti Werdhani, M.Epid, Sp.KKLP.

Aplikasi FRAMES merupakan aplikasi self-assessment yang dapat langsung diakses oleh masing-masing pilot dengan mendownload aplikasinya di Android Play Store.

“Aplikasi ini terdiri dari bagian screening dan penilaian (assessment) tingkat aktivitas fisik dan kualitas tidur. Pilot akan mendapat rekomendasi berdasarkan tingkat aktivitas fisik dan kualitas tidurnya berdasarkan penilaian tersebut,” ujarnya.

Lebih lanjut Retno menjelaskan, aplikasi ini dapat digunakan secara luas oleh para pilot di Indonesia sebagai upaya meningkatkan kesadaran diri dan mengurangi risiko kelelahan. Dan hal ini dapat digunakan oleh maskapai penerbangan atau badan pengatur sebagai tindakan pencegahan kelelahan yang direkomendasikan untuk penerapan sistem manajemen risiko kelelahan.

Retno menambahkan, aplikasi FRAMES ini merupakan bagian dari rangkaian pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Program Studi (Prodi) Kedokteran Penerbangan.

“Rangkaian (pengabdian kepada masyarakat) ini diawali dengan penyusunan panduan praktis manajemen kelelahan bagi pilot. Setelah panduan ini selesai, kami tidak berhenti dan mengembangkan aplikasi ini,” ujarnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Microsoft Kena Denda Rp 3,9 Triliun Gegara Cortana, Ada Apa?
Next post Ini 9 Tanda Anda Mungkin Mengidap Intoleransi Gluten