Cegah Zoonosis dan Penyakit Infeksius Baru, Kemenko PMK Dukung Pembentukan TIKORDA
robbanipress.co.id, Jakarta – Penyakit zoonosis atau zoonosis dan penyakit menular baru (PIB) terus meningkat di Indonesia.
Peningkatan ini akan menimbulkan dampak kesehatan yang serius, menghancurkan kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Hal inilah yang menjadi titik awal Pemprov Jabar membentuk Kelompok Koordinasi Daerah (TIKORDA). Kelompok ini bertujuan untuk memperkuat upaya bersama dalam mencegah penyakit zoonosis dan EID di wilayah tersebut.
Menyambut inisiatif tersebut, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) berupaya menggandeng Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Secara khusus kami membahas RUU Gubernur Jabar tentang Tikorda. Konsultasi dilakukan dengan Kementerian Dalam Negeri (dari Mandagri) pada Selasa 11 Juni 2024.
Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari suksesnya penandatanganan komitmen pendirian TIKORDA pada 16-17 Mei 2024. Termasuk pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bangang Barat, dan Provinsi Sukabumi.
Plt. Kegiatan koordinasi seperti Tikorda, Budyono Subambang, Deputi Direktur Koordinasi Pembangunan Kesehatan dan Kependudukan Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, sangat penting. Ia mengatakan upaya tersebut dapat melindungi kesehatan masyarakat, menjamin ketahanan pangan, dan menjaga stabilitas perekonomian.
“Rencana ini sejalan dengan Peraturan PMK (Permenko PMK) Nomor 7 Tahun 2022 yang menyerukan pembentukan TIKOR tingkat nasional yang menangani pencegahan dan pengendalian zoonosis dan penyakit menular emerging (PIB), dan pada Rabu ( 12) Berdirinya TIKORDA / Juni 2024) kata Budiono mengacu pada keterangan resmi di tingkat daerah dan daerah.
Budyono menambahkan, TIKOR didirikan dengan tujuan untuk menciptakan sistem koordinasi lintas sektor yang terintegrasi.
Sedangkan TIKORDA akan dilaksanakan di beberapa daerah percontohan antara lain Provinsi Jawa Timur, Provinsi Lampung, Provinsi Kalimantan Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Provinsi Sulawesi Selatan.
“Lokasi implementasi pertama di Provinsi Jawa Barat”.
Pernyataan yang sama menyebutkan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) akan mendukung serangkaian kegiatan untuk mendirikan Ticorda.
Pendirian Ticorda didukung oleh dana hibah dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).
Direktur Pelayanan Kesehatan mewakili Pemerintah Daerah Jawa Barat, Dr. Radon Vini Adyani Devi mengatakan kehadiran Ticorda akan menjadi cara yang baik untuk meningkatkan ketahanan terhadap ancaman zoonosis di masa depan.
“Pertemuan ini menghasilkan rancangan keputusan gubernur yang menegaskan rencana tingkat kabupaten dan mendukung komitmen pemerintah Kabupaten Bangang Barat dan Sukabumi sebagai kabupaten percontohan,” ujarnya.
Sementara itu, Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor-Leste, Rajendra Arial, menyoroti dukungan FAO kepada Indonesia dalam mengatasi ancaman penyakit zoonosis demi kesehatan yang lebih baik.
“Pembentukan Ticoda akan menjadi platform penerapan pendekatan One Health, menyusul berlakunya Keputusan Menteri Koordinator Nomor 7 Tahun 2022 pada tahun lalu.
“Program FAO akan terus mendukung inisiatif dan program pemerintah untuk mewujudkan peningkatan ketahanan kesehatan di Indonesia, yang akan membantu meningkatkan ketahanan kesehatan di seluruh dunia,” kata Rajendra.
Di bawah Program Keamanan Kesehatan Global (GHSP), yang didukung oleh USAID Indonesia, FAO berupaya membantu pemerintah menerapkan pendekatan One Health. Mengatasi masalah penyakit zoonosis dan resistensi antibiotik (AMR) untuk memastikan lingkungan dan kehidupan yang lebih baik.
Selain komitmen pembentukan dan pengelolaan Kota Ticoda, penandatanganan perjanjian tersebut juga memuat komitmen revitalisasi negara dalam skala nasional (SIZE). Ini adalah platform berbagi informasi kesehatan tunggal yang menghubungkan tiga sistem pemantauan kesehatan Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.