CEO Apple Tim Cook Berbagi Pengalaman Vision Pro: Pertama Pakai Pasti Merasa Emosional
robbanipress.co.id, Jakarta – CEO Apple Tim Cook baru-baru ini berbagi pengalamannya menggunakan headset realitas campuran Apple Vision Pro.
Bos Apple yang baru saja berkunjung ke Indonesia itu mengungkapkan kebahagiaannya atas keberhasilan tim Apple RnD meraih penghargaan bergengsi Black Pencil Award dalam cuitan di jejaring sosial X.
Penghargaan tersebut diberikan kepada sistem operasi VisionOS yang inovatif dari Vision Pro.
Tim Cook mengatakan dalam tweetnya: “Apple Vision Pro dapat terwujud berkat inovasi bertahun-tahun dari tim desain dan teknik kami. Hasilnya menunjukkan bahwa orang sering kali merasa emosional ketika mencobanya untuk pertama kali. Saya pernah melihatnya secara langsung. ”
“Selamat kepada tim desain Apple yang telah memenangkan penghargaan bergengsi ini,” ujar Tim Cook.
Dampak besar pada pengguna
Tim Cook menekankan bahwa efek Vision Pro begitu mendalam sehingga orang sering kali terpengaruh secara emosional saat pertama kali mencoba Vision Pro.
Hal ini disebabkan oleh layar Vision Pro Micro OLED dan pelacakan tangan dan mata yang canggih, sebuah standar baru dalam industri XR.
Berkat Apple Vision Pro, pengguna bisa berinteraksi dengan ponsel ini hanya dengan melihat objek yang ingin dibuka dan melakukan gerakan seperti mencubit. Hal ini diklaim membuat pengalaman navigasi VisionOS menjadi lancar.
Seperti yang ditweet Tim Cook, sistem operasi VisionOS Vision Pro menerima penghargaan bergengsi Black Pencil dari UK Design and Art Direction Awards (D&AD).
Ini merupakan penghargaan kedua yang diterima produk Apple dari D&D. IPad sebelumnya menerima Black Pencil Award pada tahun 2011, dan untuk pertama kalinya selama masa jabatan Tim Cook sebagai CEO.
FYI, Pensil Hitam merupakan penghargaan D&AD yang paling bergengsi karena hanya diberikan kepada karya inovatif.
Menurut organisasi yang telah menganugerahkan Kara Klim Award sejak tahun 1962, hanya sejumlah kecil karya yang dianggap layak mendapat penghargaan tersebut setiap tahunnya.
Meski fiturnya impresif, harga Vision Pro cukup mahal hingga Rp 25 jutaan di Rwanda. Hal ini membuatnya terjangkau bagi banyak pelanggan dan penggemar Apple.
Selain itu, kurangnya pengontrol khusus dan dukungan resmi untuk game PC VR mungkin membatasi daya tarik game tersebut.
Meski begitu, masuknya Apple ke pasar XR diperkirakan akan menarik lebih banyak perhatian ke industri secara keseluruhan.
Selain itu, adopsi VR masih terbatas di Amerika Serikat; Hanya 25 persen orang dewasa yang pernah mencobanya tetapi belum memilikinya. Sedangkan 80 persennya tertarik pada teknologi.
Oleh karena itu, bagi Apple, memperluas kemampuan dan kompatibilitas perangkat ini dapat memperkuat posisi terdepan Apple di industri XR sekaligus meningkatkan daya tarik Vision Pro.
Apple Vision Pro yang sebelumnya hanya tersedia di pasar AS, kabarnya akan dijual di seluruh dunia. Informasi tersebut diketahui dari laporan terbaru jurnalis Bloomberg, Mark Gorman.
Mengutip informasi 9to5Mac pada Selasa (14/5/2024), Apple dikabarkan berencana memperkenalkan Vision Pro ke pasar lain usai gelaran WWDC 2024 awal bulan depan.
Meskipun tanggal pasti kedatangannya belum dikonfirmasi, menurut laporan tersebut, Apple telah melatih beberapa karyawan ritel di luar AS mengenai demo headset dan proses penjualan.
Oleh karena itu, menurut laporan ini, kemungkinan besar peluncuran global Apple Vision Pro akan diumumkan pada WWDC 2024. Maka penjualan perangkat tersebut akan dimulai dari sekarang.
Dikatakan bahwa pelatihan ini telah banyak dilakukan terhadap personel dari Jerman, Perancis, Australia, Jepang, Korea Selatan, Singapura dan China. Namun belum diketahui apakah perangkat tersebut akan hadir di pasar lain, termasuk Indonesia.
Di sisi lain, menurut laporan analis ternama Ming-Chi Kuo, angka penjualan Vision Pro disebut-sebut tidak sesuai ekspektasi Apple.
Menurut Drum, lambatnya memperkenalkan teknologi baru ke masyarakat menjadi salah satu penyebab headset ini belum populer. Namun, ini bukan indikasi bahwa perangkat tersebut akan benar-benar selesai.
Menurut Kuo, perusahaan berencana mengirimkan antara 400,000 dan 450,000 unit Vision Pro. Jumlah tersebut dikatakan kurang dari 700.000 unit yang diprediksi Apple dan headset tersebut belum dirilis di luar AS.