Dampak Ngeri Judi Online untuk Kesehatan Mental, Bisa Sampai Depresi

Read Time:2 Minute, 15 Second

robbanipress.co.id, Jakarta Game online atau judol memberikan dampak yang besar bagi kesehatan, termasuk kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, bahkan pikiran untuk bunuh diri. Demikian disampaikan psikolog Novi Poespita Candra dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Game online berdampak pada kesehatan mental karena berpotensi menimbulkan gangguan mental seperti kecemasan, depresi, ketidakberdayaan bahkan pikiran untuk bunuh diri,” kata Novi.

Dari aspek kesehatan fisik juga berdampak. Novi menjelaskan, game online juga berdampak pada kesehatan lainnya, yaitu kesehatan fisik melalui kelelahan kronis, dan kesehatan emosional, karena pecandu game online cenderung sensitif.

Dalam hal kesehatan sosial, ada juga dampak dari game online. Seseorang yang kecanduan judi online biasanya tertutup dalam hal pergaulan dan pergaulan.

Belum lagi kesehatan finansial yang juga terganggu dengan kewajiban utang yang terus meningkat. Dalam beberapa kasus, penjudi online seringkali melibatkan orang sebagai penjamin hutangnya tanpa izin dari keluarga atau kerabatnya.

“Mereka sering berbohong karena punya banyak utang atau pinjaman. Mereka juga lebih cenderung punya masalah dengan orang-orang terdekatnya sehingga sensitif terhadap konflik,” kata Novi, mengutip Antara. Menghadapi orang-orang terdekat Anda yang kecanduan judi online

Bagi anggota keluarga dan orang-orang yang kecanduan judi online memerlukan dukungan dari support system untuk bisa keluar. 

Novi mengatakan, kesadaran diri diperlukan untuk berinteraksi atau berdialog untuk menemukan akar permasalahan dan cara mengatasinya.

Jika game online dilatarbelakangi oleh alasan ekonomi, maka segeralah mencari solusi dan mengatasi permasalahan tersebut.

Namun jika permasalahannya berkaitan dengan kesenangan, maka perlu dilakukan pembatasan akses dan dialihkan ke aktivitas lain yang lebih produktif dan bermakna, seperti beribadah atau meditasi.

Dengan cara ini, seseorang yang kecanduan game online diharapkan mampu membangun harga diri dan memperoleh kebahagiaan.

 

Kemudian dukung orang tersebut untuk bergabung dengan komunitas yang baik atau menyenangkan. Agar pikirannya bisa disibukkan dengan hal-hal baru dan menyenangkan. 

“Anda juga bisa mengikuti kegiatan positif atau komunitas belajar lainnya. Jika semua upaya sudah dilakukan, namun belum maksimal, Anda bisa meminta bantuan profesional seperti psikolog untuk membantu,” kata Novi.

Hadi Tjahjanto, Ketua Satgas Pemberantasan Judi Online, mengungkapkan bahwa dua persen dari total pemain judi online di Indonesia adalah anak-anak di bawah 10 tahun. Dua persennya adalah sekitar 80.000 anak.

Korban di masyarakat, menurut data demografi pemain game online, pemainnya di bawah 10 tahun ada 2 persen. Total ditemukan 80 ribu, kata Hadi dalam konferensi pers di Kemenko Polhukam. dan Kantor Keamanan, Rabu (19/6/2024).

Selain itu, terdapat 11 persen pemain game online pada kelompok usia 10-20 tahun. Jumlahnya sekitar 440 ribu orang.

Sedangkan 13 persen tercatat berusia 21-30 tahun dengan jumlah 520 ribu.

Pemain judi online yang paling banyak terdeteksi adalah masyarakat berusia 30-50 tahun yaitu sebesar 40 persen atau 1.640.000. Sisanya sebesar 34 persen atau 1.350.000 orang merupakan mereka yang berusia di atas 50 tahun.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Harga Oppo Reno 11 Series untuk Indonesia Diungkap, Bisa Tebak?
Next post Dewan Pendidikan Bekasi Ajak Pemangku Kepentingan Kolaborasi Perbaiki Sekolah Tidak Layak