Dewan Pendidikan Bekasi Ajak Pemangku Kepentingan Kolaborasi Perbaiki Sekolah Tidak Layak

Read Time:2 Minute, 24 Second

Bekasi – Ketua Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi khawatir ruang kelas sejumlah SD Negeri di Kabupaten Bekasi rusak sehingga tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).

Berdasarkan peninjauan langsung Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi ke beberapa sekolah menengah, ditemukan banyak ruang kelas yang sudah tidak dapat digunakan lagi karena kondisinya yang tidak memadai.

Ketua Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Irwan Raharja mengatakan, di SMPN 4 Babelan dua ruang kelas rusak parah dan di SMPN 1 Karang Bahagia tiga ruang kelas masih dalam kondisi rusak.

“Di SMPN 2 Cikarang Selatan terdapat 6 ruang kelas yang tidak dapat digunakan dan kami berharap kepada pemerintah daerah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Dinas PUPR dapat segera melaksanakannya. Sekolah lain yang mengalami situasi serupa harus didokumentasikan dengan baik, agar diprioritaskan kemajuannya,” ujarnya saat ditemui di Cikarang Selatan, Sabtu, 29 Juli 2023.

Pak Irwan menyampaikan : “Jika ruang kelas ini dapat dimanfaatkan maka dapat menambah ruang kelas sekolah sehingga memberikan potensi sekolah untuk meningkat, baik dari segi zonasi, prestasi dan pengukuhan”.

Dengan kondisi seperti ini selama bertahun-tahun, menurut penjelasan yang diterimanya saat berbincang dengan kepala sekolah, rata-rata alasannya adalah anggaran tidak diberikan ke sekolah.

“Masalah ini tidak boleh ditarik-tarik dan segera dipercepat perbaikannya dengan mengajak seluruh pihak terkait untuk berpartisipasi.” Misalnya, pihak swasta di kawasan industri dapat berkolaborasi untuk memperbaiki infrastruktur. “Jangan terjebak dalam lingkungan belajar yang tidak ada habisnya, maka ketika mulai meningkatkan keterampilan siswa, tingkatkan sumber daya manusianya,” tegas Irwan. 

Dewan Pendidikan Kabupaten Bekasi resmi dilantik oleh Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan pada tanggal 30 Desember 2022, satu tahun Dewan Pendidikan masih berjalan secara mandiri.

“Kami masih beroperasi secara mandiri, tanpa anggaran dari Pemkab Bekasi, padahal sudah hampir setahun kami bersama dengan 11 anggota lainnya,” kata Irwan.

Dijelaskannya, Dinas Pendidikan hadir untuk memberikan pencerahan terhadap permasalahan pendidikan dan memberikan solusi kepada pemerintah Kabupaten Bekasi terkait permasalahan pendidikan apa pun. 

Kita harus saling bersinergi. Kita tingkatkan kerja sama dengan prinsip hokoku ‘reporting’, renkaku ‘information’ dan sodan ‘diskusi’,” tuturnya.

Makanya pelaporan, informasi dan nasehat bukan dari komandan ke bawahan, tapi dalam dua hal harus didukung dengan kepemimpinan yang tegas untuk mencapai hasil yang terbaik, ujarnya. 

Dewan Pendidikan sejauh ini telah bekerja sama dengan banyak perusahaan swasta dalam tanggung jawab sosial pendidikan internasional, seperti membantu pembuatan toilet di sekolah dasar, memeriksa penglihatan siswa, membangun halaman sekolah, dan lain-lain.

“Hal ini karena banyaknya komunikasi. Kami berharap pemerintah daerah juga dapat menjalin komunikasi yang kuat dengan dinas pendidikan karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya.

“Intinya saya bandingkan (dengan kondisi di tempat lain) karena kita butuh standar prinsip ATM (adaptasi amati dan tiru). Bicara 5 tahun ke depan pasti tantangannya berbeda. Harus menduduki semua pemimpin, ” dia dikatakan. Viral ‘Room Tour’ Petugas Pemadam Kebakaran Depok Banyak Peralatan Rusak, Rem Damkar Blong Viral, Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota (DPKP) Kota Depok mengungkap kerusakan peralatan yang membantu dalam pekerjaan dan diabaikan oleh instansi terkait robbanipress.co.id.co.id 19 Juli 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Dampak Ngeri Judi Online untuk Kesehatan Mental, Bisa Sampai Depresi
Next post Internet Bukanlah Dokter, Ini Bahaya Self-Diagnosis Hanya Lewat Informasi Kesehatan