Eka Hospital Gelar Health Talk Kehamilan Risiko Tinggi untuk Panduan Ibu Hamil Kenali Komplikasi dan Penanganannya

0 0
Read Time:2 Minute, 20 Second

robbanipress.co.id – Kehamilan merupakan suatu kondisi yang digunakan untuk menggambarkan masa perkembangan janin di dalam rahim ibu. Biasanya, kehamilan berlangsung selama 40 minggu atau lebih dari 9 bulan. Namun, ibu hamil juga bisa mengalami komplikasi yang dapat mempercepat proses kelahiran.​

Menyikapi beberapa permasalahan yang muncul pada masa kehamilan, RS Eka Cibubur telah melaksanakan kuliah kesehatan secara daring dan luring.

Health Talk membahas tentang kehamilan risiko tinggi dengan beberapa pembicara yang mumpuni di bidangnya masing-masing, antara lain Dr. Purnavan Senoaji, Sp.OG, KFM (Ginekologi, Konsultan Maternal), Ph.D. Marc Roland Mulia Pargomgom Sinurat, Sp.JP, FIHA (spesialis jantung), Ph.D. Felix Firianto, Sp.PD (Spesialis Penyakit Dalam).

Pada kesempatan ini, Dr. Poornavan menyajikan informasi mengenai kehamilan risiko tinggi yang dapat menimbulkan masalah pada ibu dan janin dan jika tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan komplikasi pada ibu dan janin.

“Pada sesi kali ini saya akan membahas beberapa kondisi ibu yang dapat menyebabkan kehamilan berisiko tinggi agar ibu hamil mengetahui dan menyadari kemungkinan-kemungkinan yang dapat mengancam ibu dan janinnya. Dengan memahami faktor-faktor risiko tersebut, dokter dan janin pasien bisa berusaha mengatasi segala kemungkinan komplikasi yang timbul,” jelasnya saat memberikan kuliah kesehatan, Sabtu (15/10/2022).

Tidak hanya pada kehamilan, dampak komplikasi kehamilan juga dapat membawa risiko bagi ibu hamil terhadap penyakit jantung, seperti aritmia. Seperti yang dijelaskan Dr. Marks, aritmia adalah gangguan irama jantung di mana jantung berdetak terlalu lambat, terlalu cepat, atau bahkan tidak teratur. Aritmia dapat terjadi pada semua usia, mulai dari bayi, anak-anak, dewasa hingga pasien lanjut usia.

“Penderita aritmia yang sedang hamil terkadang mengalami gejala seperti jantung berdebar, penglihatan kabur, dan pingsan akibat detak jantung yang berlebihan atau tinggi sehingga memerlukan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut,” kata dokter spesialis jantung tersebut.

Sementara itu, Dr. Ada hubungannya dengan diabetes gestasional, tambah Felix. Diabetes ibu, atau lebih dikenal dengan diabetes gestasional, merupakan kondisi serius yang dapat menyebabkan komplikasi kehamilan.

Seperti penyakit diabetes pada umumnya, penyakit ini ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Diabetes yang terjadi saat hamil tidak hanya berdampak pada ibu, tapi juga janin dalam kandungan.

Seperti kita ketahui bersama, diabetes gestasional rata-rata terjadi antara minggu ke-24 dan ke-28 kehamilan. Ibu hamil penderita diabetes biasanya tidak menunjukkan gejala apapun. Gejala diabetes gestasional sangat jarang terjadi.

Pada sebagian orang, gula darah tinggi saat hamil ditandai dengan sering haus, mudah lelah, lapar terus-menerus, makan terlalu banyak, sering buang air kecil, penglihatan kabur, dan mulut kering, yang bisa menjadi tanda diabetes gestasional. Felix mengemukakan, jika tidak ditangani dengan baik, diabetes gestasional dapat menyebabkan kadar gula darah tidak terkontrol, sehingga berbahaya bagi ibu dan janin.

Jika seorang ibu hamil memiliki penyakit penyerta sebelum hamil, sebaiknya berhati-hati dalam memilih dokter kandungan, misalnya konsultan fetomatologi. Seorang dokter ibu-janin akan bekerja sama dengan dokter spesialis lainnya untuk membantu ibu melalui proses kehamilan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %