Harga Minyak Terjun Bebas, Cetak Rekor Terburuk

Read Time:2 Minute, 30 Second

robbanipress.co.id, Jakarta Harga minyak mentah AS turun lebih dari 1% pada perdagangan Kamis (Jumat waktu Jakarta). Harga minyak dunia berada pada bulan terburuk tahun ini karena permintaan bensin menyusut seiring dimulainya musim berkendara di musim panas.

Dikutip CNBC, Jumat (31/5/2024), harga minyak AS turun 4,9% di bulan Mei dan menjadi yang terburuk sejak Desember 2023. level negatif pertama dalam lima bulan.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Juli ditutup pada $77,91 per barel, turun $1,32, atau 1,67%. Sampai saat ini, harga minyak di Amerika telah meningkat sebesar 8,74%.

Sementara itu, minyak mentah Brent untuk kontrak Juli ditutup pada $81,86 per barel, turun $1,74 atau 2,08%. Sampai saat ini, harga minyak dunia telah meningkat sebesar 6,2%.

Minyak mentah AS naik sebesar 2 juta barel pada minggu lalu karena permintaan turun sebesar 166.000 barel per hari menjelang liburan Memorial Day. Sementara konsumsi minyak mentah harian masyarakat mencapai 8,6 juta barel per hari, turun 1,4% dibandingkan tahun lalu.

Menurut analis energi Barclays, Amarpreet Singh, harga minyak diperdagangkan di bawah tekanan selama sebulan terakhir karena pasokan sudah stabil. Namun, data ekonomi yang lemah menunjukkan adanya peningkatan risiko.

Sementara itu, Singh mengatakan, permintaan minyak Tiongkok tampaknya melambat pada kuartal pertama.

Investor sekarang menantikan pertemuan hari Jumat pada hari Jumat dan pertemuan utama OPEC+ pada hari Minggu, yang akan meninjau kemajuan organisasi tersebut.

Anggota OPEC+ sedang mendiskusikan cadangan minyak sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari hingga akhir tahun, kata sumber kepada Reuters menjelang pertemuan.

Kemarin, harga minyak turun setelah melemah pada Rabu, 29 Mei 2024, karena sentimen penghindaran risiko meredakan ketegangan di Timur Tengah menjelang pertemuan OPEC+ pada hari Minggu.

Mengutip Yahoo Finance, Kamis (30/5/2024), minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati US$79 per barel setelah turun 0,8 persen pada sesi sebelumnya. Minyak mentah WTI turun 0,15 persen menjadi $79,11. Sementara itu, harga minyak Brent mendekati 84 USD. Harga minyak turun 0,19 persen menjadi 83,44 dolar per barel.

Sementara itu, harga komoditas mengikuti penurunan obligasi dan saham AS setelah imbal hasil yang mengecewakan.

Harga minyak telah meningkat tahun ini karena kenaikan harga internasional dan pemotongan OPEC+, meskipun Tiongkok melakukan penurunan harga pada bulan lalu.

Perjanjian tersebut, yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia, akan bertemu secara online pada hari Minggu untuk meninjau persyaratan penjualan dan diperkirakan akan memperpanjang pemotongan pada paruh kedua tahun 2024.

 

Sebelumnya, harga minyak AS naik sekitar 3% pada perdagangan Selasa (Rabu setelah Jakarta). Harga minyak pulih setelah penurunan minggu lalu karena pasar fokus pada pertemuan OPEC+ mendatang.

OPEC+ akan mengadakan pertemuan virtual pada hari Minggu untuk meninjau kebijakan produksinya. Beberapa anggota OPEC+ sengaja menahan 2,2 juta barel per hari dari pasar untuk mendukung harga minyak global.

Dikutip CNBC, pada Rabu 29 Mei 2024, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Juli ditutup pada $79,83 per barel, naik $2,11, atau 2,71%. Sampai saat ini, harga minyak AS sudah naik 11,4%.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 10 Ciri Seseorang Mencintaimu dengan Sepenuh Hati, Setiap Kata dan Tindakannya Sangat Tulus
Next post 403