Indro Warkop Mengisi Suara Profesor Juned di Si Juki The Movie, Sekalian Nostalgia Era Jadi Penyiar Radio
robbanipress.co.id, Jakarta Salah satu pengisi suara Si Juki The Movie: Treasure of Monkey Island adalah Indro Warkop. Dalam film tersebut, ia berperan sebagai Profesor Juned yang gemar mencatat dengan logat khas Betawi.
Ekspresi karakter yang dianimasikan membuat Indro Warkop serasa mesin waktu ke tahun 1970-an saat masih menjadi penyiar. Saat itu dia bersama Nano, Dono dan Kasino.
“Karena saya memulai karir saya sebagai penyiar radio, yang lebih banyak memerankan karakter di sana. “Saya punya beberapa (nuansa) suara, ada yang Jawa, Batak, dan lain-lain,” kata Indro Warkop di Jakarta, Sabtu (22/06/2024).
Begitu juga Nano dan Casino. Hanya Dono yang bersuara seperti bahasa Jawa. Kepada Showbiz robbanipress.co.id, Indro Warkop menyebut proyek Si Juki The Movie: Pulau Monkey Map menjadi tempat yang sayang untuk dilewatkan.
“Jadi sebenarnya ini semacam nostalgia dan munculnya kembali kemampuan untuk bisa menerapkan apa yang diminta oleh naskah. Karena yang kita dapatkan hanya cerita dan dialog. “Kami di luar sana, kami benar-benar bermain dengan apa yang ada di luar sana,” jelasnya.
Sebagai Profesor Juned, Indro Warkop mencoba menghidupkan karakternya melalui suara dan intonasi. Sulih suara dilakukan di studio besar tempat para bintang berkumpul.
Selain Indro Warkop, Si Juki The Movie: Treasure of Monkey Island diperkuat oleh Megan Domani, Bryan Domani, Indra Jegel, Jaja Miharja dan Mandra. Staf Warkop DKI ini kemudian mengenang era acara radio.
“Sekali lagi, kebetulan saya ada di radio. Faktanya, karena suara muncul sebelum gambar, itu seperti memutar radio adegan demi adegan dan menggunakan latihan. “Jadi bukan sekedar membaca saja,” lanjut Indro Warkop.
Berkaca dari pengalaman terlibat dalam Si Juki The Movie: Treasure of Monkey Island, Indro Warkop menyimpulkan bahwa menyuarakan karakter animasi mempertajam imajinasi sang aktor. Ini adalah proses pembelajaran seumur hidup dari sebuah lokakarya seni.
“Gunakan pelatihan ini dan kami mendapatkan tempat kami. Di sini guru, di sana siapa dan siapa. Ini tidak berubah. Kami berada di studio besar dan Anda tidak menyangka hal ini terjadi secara tiba-tiba. “Melatih imajinasi kita,” tutupnya.