Init-6 Suntik Dana ke Torch, Siap Ekspansi Pasar Indonesia
robbanipress.co.id, Jakarta – Init-6, perusahaan modal ventura besutan Achmad Zaky, baru saja menambah portofolio investasinya di sektor konsumer. Kali ini, Init-6 mengumumkan investasinya di Torch.
Sekadar informasi, Torch merupakan brand lokal yang terkenal dengan produk gaya hidup seperti tas, jaket, dompet, dan aksesoris lainnya.
Menurut Rexi Christopher, partner Init-6 Venture, investasi ini dilakukan mengingat Torch memiliki identitas merek yang kuat dan loyalitas pelanggan yang tinggi. Mereka juga sangat memahami target audiens dan target pasarnya.
“Hal ini tentunya sejalan dengan filosofi investasi Init-6. Torch telah membangun kepemimpinan yang kuat dan hal ini dapat kita lihat dalam strategi ekspansi pasar dan pertumbuhan bisnis mereka,” kata Rexi dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (20/2024). .
Torch sendiri merupakan merek lokal kedua yang mendapat investasi strategis dari Init-6. Sebelumnya, modal ventura ini ditanam pada merek ibu dan bayi Gently.
CEO dan salah satu pendiri Torch Ben Wirawan mengatakan investasi yang diterima akan digunakan untuk memperluas pasar. Tidak hanya di dalam negeri, kemungkinan juga terjadi di kawasan Asia Tenggara.
“Target kami adalah memiliki 50 toko pada tahun 2029. Selain itu, bukan tidak mungkin kami memperluas jangkauan ke pasar Asia Tenggara,” kata Ben.
Untuk tahun ini, Init-6 secara aktif menjajaki peluang di sektor konsumen yang berkembang pesat. Namun, prinsipnya tetap trial and error, serta pengujian beta.
“Kami tidak ingin terburu-buru berinvestasi. Kami terus memastikan bahwa model bisnis ini menunjukkan potensi yang cukup besar di masa depan,” tutup Rexi.
Hingga saat ini, Init-6 telah berinvestasi di delapan sektor. Ada solusi cloud, fintech, B2B, jejaring sosial, edtech, SaaS, konsumen, dan cleantech.
Daftar perusahaan yang menerima dukungan dari perusahaan ini antara lain IDCloudHost, Monit, Skorlife, Imajin, Trakteer, Eduka System, Codemi, Awanio, dan Schoters.
Terlepas dari daftar ini, beberapa perusahaan lain adalah showwcase, flik, riringkas, menbimbing, bioma, finnix, algobash, sekalah.mu, dbank, limbah4change, runcebise, ledgebowl, lembut, Qiscus dan Setoko.
Di sisi lain, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyelenggarakan program akselerasi Startup Studio Indonesia Batch 8 yang bekerja sama dengan 17 startup dari berbagai sektor.
Program ini bertujuan untuk memberikan pendampingan intensif kepada startup pemula untuk memperkuat lini produk digital, model bisnis, dan strategi untuk mencapai product-market fit.
Seri pelatihan Lot 8 ditujukan untuk merespons perubahan tren pembiayaan, dengan fokus investor beralih ke profitabilitas dan investasi berkelanjutan.
Koordinator Startup Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Sonny Sudaryana mengatakan, program Startup Studio Indonesia (SSI) yang kini memasuki musim kedelapan mencerminkan optimisme Kominfo terhadap masa depan startup di Indonesia.
Perkembangan berbagai tren sektor industri seperti kecerdasan buatan, fintech, green technology, dan ed-tech yang juga menjadi peserta awal seri kedelapan menunjukkan potensi inovasi yang kuat di Indonesia, kata Sony dalam siaran pers virtual. . konferensi pada Selasa (22 Februari 2024).
Rangkaian program Startup Studio Indonesia Batch 8 meliputi sesi Founder’s Camp selama tiga hari pada tanggal 22 hingga 24 Februari 2024 dan one on one coaching selama tiga bulan hingga Mei 2024.
Sebagai bagian dari pertemuan Founder’s Camp, 17 startup terpilih dapat menjalani coaching dan brainstorming dengan startup berpengalaman dan profesional terkemuka untuk memfasilitasi transfer pengetahuan yang praktis dan efektif.
Pakar startup ini berkisar dari pendiri startup hingga pemimpin perusahaan modal ventura (VC).