ISAGO Harapkan Konsumen Makin Peduli untuk Memilih Perhiasan Ramah Lingkungan

0 0
Read Time:1 Minute, 32 Second

JAKARTA – ISAGO siap menghidupkan kembali industri perhiasan Tanah Air. Brand perhiasan ini hadir dengan mengedepankan produk ramah lingkungan yang tidak hanya bisa dikenakan oleh wanita tapi juga pria.

Selain itu, Direktur SDM ISAGO Hendra Vijaya juga berharap konsumen perhiasan tidak hanya memperhatikan keindahan saat memakai koleksi perhiasan, tetapi juga peduli dengan cara pembuatan perhiasan tersebut.

Menggunakan emas daur ulang 14K penuh, koleksi perhiasan ISAGO diuji agar tidak mudah berkarat atau ternoda. Sedangkan penggunaan Intan Lab-Grown tidak hanya membuatnya lebih ramah kantong, namun juga membuat produksinya ramah lingkungan, yaitu tidak melalui proses penambangan dibandingkan Intan alam.

“Kita menyasar laki-laki dan perempuan, tidak hanya perempuan, orang-orang yang modis dan penuh perhatian. Jadi mereka melihat produknya bukan hanya dari produknya saja, tapi bagaimana membuatnya ramah lingkungan,” kata Hendra Vijaya di Soft Launching ISAGO. Acara di Grand Indonesia, pusat kota Jakarta pada Sabtu (30/3/2024).

Koleksi ISAGO juga selalu mengikuti desain yang trendi. Pasalnya, koleksi perhiasan ISAGO menyasar mayoritas masyarakat Gen Z dan Milenial.

“Rentang umurnya 18-40, pasti Gen Z, muda banget. Kita juga sangat mengikuti tren,” ucapnya.

Di Indonesia sendiri produk Lab-Grown Diamond sudah bermunculan namun reputasinya belum cukup kuat untuk menjadi incaran utama konsumen. Jadi ISAGO adalah pilihan utama bagi pelanggan ketika mereka ingin mencari berlian yang dikembangkan di laboratorium.

“Di internasional, Lab-Grown Diamond berkembang pesat karena teknologinya bisa dibuat di laboratorium, sehingga biayanya murah. Merek Lab-Grown di Indonesia ada beberapa tapi belum ada yang ternama. Ini dia. Kami akan masuk,” katanya.

Hendra juga berharap kehadiran ISAGO dapat semakin memperluas pasar berlian laboratorium dengan memperkenalkan material berkualitas dengan komposisi yang sama dengan berlian alam. Namun harganya lebih murah karena dibuat di laboratorium dan bukan melalui proses penambangan.

“Dulu orang tahu kalau berlian buatan laboratorium kalah jauh dengan berlian alam. Padahal kualitasnya tidak kalah dan bisa mencakup semua kalangan,” kata Hendra.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %