Jerawat di Bawah Lubang Hidung, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
robbanipress.co.id, Jakarta Jerawat di bawah hidung merupakan masalah kulit yang bisa terjadi kapan saja. Meski ukurannya sangat besar, terkadang jerawat ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Selain itu, jika terjadi peradangan biasanya disertai rasa nyeri pada area hidung.
Tak heran jika munculnya jerawat di bawah hidung juga menimbulkan rasa tidak nyaman. Jika kondisinya sudah parah, masalah kulit ini bisa mengganggu rutinitas Anda. Jadi, jika Anda mengalaminya, jangan diabaikan.
Sebelum mengetahui cara yang tepat untuk mengatasinya, cari tahu penyebab jerawat di bawah hidung berikut ini. Pori-pori tersumbat
Jerawat di bawah hidung biasanya disebabkan oleh pori-pori yang tersumbat atau rambut yang tumbuh ke dalam. Pori-pori bisa tersumbat karena berbagai alasan. Salah satunya adalah penumpukan sel kulit mati di permukaan kulit.
Seiring bertambahnya usia, kemampuan kulit kita untuk menghilangkan sel-sel kulit mati dari permukaan kulit melambat, yang dapat menyebabkan timbulnya jerawat jika tidak dihilangkan dengan sendirinya. Oleh karena itu, melakukan eksfoliasi kulit secara rutin (dua hingga tiga kali seminggu) dapat membantu mengurangi penumpukan sel kulit mati.
Selain itu, produksi minyak berlebihan oleh kelenjar sebaceous juga dapat memicu terbentuknya pori-pori. Minyak alami yang diproduksi oleh kelenjar sebaceous dirancang untuk menutrisi kulit. Pori-pori terbuka yang besar ini dapat tersumbat dan menyebabkan beberapa masalah kulit. Produksi minyak berlebih ini bisa disebabkan oleh perubahan hormonal, kondisi kulit kering, atau penggunaan produk perawatan kulit yang menyumbat pori-pori.
Di sisi lain, sinar UV juga bisa menyebabkan pori-pori membesar. Sinar UV mengurangi produksi kolagen dan elastin pada kulit yang berperan dalam kesehatan kulit. Penurunan kolagen dan elastin juga dapat menyebabkan pori-pori membesar sehingga terlihat dengan mata telanjang.
Tak hanya itu, kebiasaan seperti sering menyentuh wajah dengan tangan kotor, tidak menghapus riasan, dan menggunakan produk perawatan kulit yang menyumbat pori-pori juga menjadi penyebab pori-pori tersumbat.
Selain itu, pori-pori yang tersumbat akibat campuran minyak dan sel kulit mati juga dapat menyebabkan peradangan di bawah hidung yang berujung pada munculnya jerawat. Pori-pori yang tersumbat dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri sehingga menyebabkan peradangan dan timbulnya jerawat.
Selain itu, pori-pori yang tersumbat juga bisa menimbulkan komedo dan jerawat batu. Oleh karena itu, menjaga kebersihan kulit, membersihkan pori-pori secara rutin, dan menggunakan produk perawatan kulit yang tepat dapat membantu mencegah hidung tersumbat dan jerawat di bawah hidung.
Alasan mengapa rambut yang tumbuh ke dalam dapat menyebabkan munculnya jerawat di bawah hidung adalah karena rambut yang tumbuh ke dalam dapat mengiritasi kulit dan akhirnya memicu munculnya jerawat. Rambut yang tumbuh di kulit akan menyebabkan iritasi yang dapat memicu munculnya jerawat.
Bakteri kemudian menyebabkan munculnya jerawat, peradangan pada kulit hidung, dan penumpukan bintik-bintik merah atau putih di hidung. Selain itu, rambut yang tumbuh ke dalam dapat menyebabkan penyumbatan folikel rambut sehingga menyebabkan peradangan dan jerawat di bawah hidung.
Rambut yang tumbuh ke dalam bisa muncul setelah bercukur atau menghilangkan rambut. Kondisi ini biasanya terjadi pada area wajah yang ditumbuhi janggut pada pria, paha dan ketiak pada wanita, serta bokong pada pria dan wanita. Rambut tipis lebih sering terjadi pada orang dengan rambut keriting atau keriting.
Penyebab utama kondisi ini adalah jenis, struktur, dan arah pertumbuhan rambut. Kondisi ini juga bisa terjadi akibat tertariknya kulit saat bercukur dan adanya tekanan pada kulit di area tumbuhnya rambut. Faktor risiko utama terjadinya kondisi ini adalah rambut keriting atau keriting. Rambut yang tumbuh ke dalam bisa terasa gatal, tidak sedap dipandang, serta menyebabkan iritasi dan peradangan pada kulit di sekitarnya.
Struktur dan arah pertumbuhan rambut berperan dalam terjadinya ingrown hair. Rambut keriting yang menyebabkan rambut kusut diduga menyebabkan rambut tumbuh kembali ke dalam kulit setelah dipotong. Mencukur dapat menyebabkan rambut jenis ini memiliki ujung yang tajam, terutama jika rambut dalam keadaan kering saat bercukur. Perubahan hormonal
Jerawat biasanya muncul ketika terjadi perubahan hormonal sehingga menyebabkan produksi minyak berlebih, termasuk jerawat di bawah hidung. Minyak berlebih dikombinasikan dengan sel kulit mati menyumbat folikel, dan ketika terinfeksi bakteri yang umum pada kulit, terjadi peradangan dalam bentuk jerawat.
Perubahan hormonal pada pria terjadi sebagai bagian dari proses alami tubuh. Hormon androgen, seperti testosteron, berperan penting dalam mengatur berbagai fungsi tubuh pria. Hormon ini berperan dalam perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas, seperti pertumbuhan kumis, janggut, bulu di dada, kaki, dan paha, serta pertumbuhan organ seksual seperti penis dan testis.
Selain itu, hormon androgen merangsang produksi sperma, mengatur libido atau hasrat seksual, dan mengubah nada suara pada masa remaja atau dewasa. Pada pria, produksi testosteron juga dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti berat badan, pertumbuhan tulang, dan gairah seks.
Hormon-hormon tersebut berperan penting dalam menjaga kesehatan dan fungsi alat kelamin pria, serta berbagai perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas dan pubertas. Selain munculnya jerawat pada pria, perubahan hormonal juga bisa menimbulkan beberapa dampak.
Perubahan hormonal dapat mempengaruhi mood dan emosi pria. Fluktuasi hormonal dapat menyebabkan perubahan suasana hati, seperti marah, sedih, atau cemas. Perubahan hormonal juga dapat mempengaruhi pola tidur. Beberapa pria mungkin mengalami kesulitan tidur atau tetap tertidur karena perubahan hormonal.
Selain itu, perubahan hormonal, terutama penurunan kadar testosteron, dapat mempengaruhi keinginan berhubungan seks atau libido pada pria. Pria mungkin mengalami penurunan libido atau kesulitan mencapai dan mempertahankan ereksi.
Hormon juga berperan dalam perkembangan fisik pria. Perubahan hormonal pada masa pubertas mempengaruhi pertumbuhan rambut tubuh, pertumbuhan otot, dan perubahan suara. Selain itu, perubahan hormonal pada pria juga dapat berkontribusi terhadap gangguan mental seperti depresi, kecemasan, atau gangguan mood. Infeksi di dalam hidung
Jerawat di bawah hidung juga bisa menjadi tanda infeksi hidung, seperti vestibulitis hidung dan hidung tersumbat. Vestibulitis hidung adalah suatu kondisi peradangan yang terjadi di area ruang depan hidung, yaitu area di dalam hidung. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri seperti Staphylococcus aureus dan dapat disebabkan oleh mengupil, bernapas melalui hidung berlebihan, atau infeksi virus.
Gejala vestibulitis hidung mungkin termasuk kemerahan, bengkak, nyeri, benjolan seperti jerawat di hidung, pengerasan kulit di hidung, dan pendarahan saat kerak terlepas. Infeksi bakteri pada vestibulitis hidung dapat menyebar melalui kontak fisik atau droplet di udara, meski kondisinya sendiri tidak menular.
Untuk mencegah penyebaran infeksi, disarankan untuk mencuci tangan secara teratur dan menghindari berbagi handuk, piring, dan barang-barang pribadi dengan penderita vestibulitis hidung. Pengobatan vestibulitis hidung biasanya melibatkan penggunaan antibiotik, terutama jika infeksinya disebabkan oleh bakteri.
Dokter bisa mendeteksi kondisi ini melalui pemeriksaan rutin dan pemeriksaan hidung. Selain itu, menjaga kelembapan hidung, menghindari kebiasaan mengorek hidung, dan mengobati penyakit yang mendasarinya juga dapat membantu mengatasi vestibulitis hidung.
Furunkel hidung adalah penyakit menular yang muncul di ruang depan hidung, yaitu di area dalam hidung. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh bakteri seperti Staphylococcus aureus. Kista hidung bisa menjadi penyakit yang menyebar di bawah kulit (selulitis) di ujung hidung.
Kondisi ini dinilai berbahaya karena pembuluh darah di area ini terhubung dengan otak. Jika bakteri menyebar melalui pembuluh darah ini ke otak, maka dapat menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa yang disebut trombosis sinus kavernosus. Gejala abses hidung antara lain kemerahan, bengkak, nyeri, ada benjolan seperti jerawat di hidung, pengerasan kulit, dan pendarahan saat kerak terlepas.
Pengobatan abses hidung biasanya meliputi antibiotik oral dan penggunaan salep mupirocin, serta kompres hangat dengan kain basah beberapa kali sehari. Dalam beberapa kasus, jika abses berukuran besar atau tidak merespons pengobatan antibiotik, dokter harus melakukan drainase bedah.
Jaga kebersihan kulit Anda
Mencuci muka secara teratur dengan pembersih yang lembut dan tidak menyebabkan iritasi dapat membantu menghilangkan kotoran, minyak, dan bakteri penyebab timbulnya jerawat di bawah hidung. Jangan menggosok kulit terlalu keras karena dapat menyebabkan iritasi.
Pastikan tangan Anda bersih sebelum mencuci muka. Hal ini penting untuk mencegah penyebaran bakteri dan kotoran pada wajah. Jika Anda merias wajah, gunakan penghapus riasan atau air misel untuk menghilangkan sisa riasan di wajah Anda.
Basuh wajah Anda dengan air hangat untuk membuka pori-pori dan menghilangkan kotoran dan minyak berlebih. Oleskan pembersih wajah secara merata pada permukaan kulit. Pilih pembersih yang sesuai dengan jenis kulit Anda.
Basuh wajah Anda dengan air bersih untuk menghilangkan sisa pembersih dan kotoran. Setelah mencuci muka, gunakan pelembap untuk menjaga kelembapan kulit. Hindari menggosok wajah dengan kasar, terutama di sekitar area mata yang sensitif.
Saat menggunakan toner, oleskan toner ke kapas dan oleskan ke wajah Anda untuk menghilangkan sisa kotoran dan menyeimbangkan pH kulit Anda. Untuk mencegah penyebaran kuman, bersihkan wajah Anda dengan handuk bersih dan lembut. Hindari menyentuh wajah Anda
Kebiasaan menyentuh wajah dapat memindahkan kotoran dan kuman dari tangan ke wajah sehingga menimbulkan timbulnya jerawat di bawah hidung. Usahakan untuk tidak menyentuh wajah, apalagi dengan tangan yang kotor.
Jika harus menyentuh wajah, gunakan tisu bersih atau tangan yang sudah dicuci bersih untuk menghindari perpindahan kuman dan bakteri. Hindari berbagi handuk, saputangan, atau produk kosmetik dengan orang lain. Ini mencegah kuman dan bakteri menyebar ke wajah Anda dari orang lain.
Bersihkan dan simpan barang-barang yang sering disentuh seperti ponsel, kacamata, dan headphone. Hal ini membantu mengurangi perpindahan kuman dan bakteri ke wajah. Yang terpenting, hentikan kebiasaan menggaruk atau menyentuh wajah jika tidak perlu. Waspadai kebiasaan-kebiasaan ini dan cobalah untuk menghindarinya. Gunakan produk yang tepat
Pilih produk perawatan kulit yang tepat untuk jenis kulit Anda. Gunakan produk yang mengandung bahan aktif seperti asam salisilat atau benzoil peroksida, yang membantu mengurangi peradangan dan membunuh bakteri penyebab jerawat di bawah hidung. Produk yang mengandung bahan detoksifikasi seperti arang atau teh hijau dapat membantu membuka pori-pori yang tersumbat serta mengurangi munculnya jerawat dan noda di wajah.
Pilih produk yang cocok untuk berbagai jenis kulit, termasuk kulit kering, berminyak, dan sensitif. Pastikan produk tidak mengiritasi kulit sensitif. Pastikan produk tidak mengandung bahan berbahaya seperti sulfat, triclosan, dan pewangi yang dapat mengiritasi kulit sensitif. Sebaliknya, pilihlah produk yang mengandung humektan untuk menjaga kulit tetap terhidrasi, karena kulit berjerawat membutuhkan kelembapan yang cukup.
Hindari penggunaan produk perawatan kulit atau riasan berminyak karena dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan munculnya jerawat. Pilih produk yang “nonkomedogenik” atau “bebas minyak”. Produk yang dibuat oleh dokter kulit atau spesialis kulit menjamin keamanan dan efektivitas dalam mengatasi masalah kulit berjerawat. Pertahankan pola makan yang sehat
Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi dapat membantu menjaga kesehatan kulit Anda. Hindari makanan berlemak, makanan olahan, dan makanan tinggi gula, yang dapat menyebabkan peradangan dan memperparah jerawat.
Mengonsumsi probiotik dapat membantu mengurangi peradangan hingga mencegah dan mengobati jerawat. Yogurt baik dikonsumsi saat Anda sedang berjerawat atau untuk mencegah timbulnya jerawat. Selain itu, makanan kaya antioksidan memiliki sifat anti inflamasi dan baik untuk mengatasi jerawat.
Selain itu, kandungan pH lemon yang tinggi membantu mengurangi respon peradangan dan mengontrol minyak berlebih, sehingga mencegah munculnya jerawat di bawah hidung pada pria. Ikan salmon juga mengandung omega-3 yang berperan penting dalam mengendalikan peradangan sehingga bagus untuk kulit berjerawat.
Ubi jalar juga kaya akan vitamin A yang membantu mengatasi jerawat dengan memulihkan pelindung kulit, mengurangi peradangan, meratakan warna kulit, dan membuka pori-pori kulit untuk mencegah munculnya jerawat. Selain itu, wortel juga kaya akan vitamin A yang dapat mencegah produksi minyak berlebih di wajah sehingga mengurangi tumbuhnya jerawat. Hindari stress
Stres dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh sehingga menimbulkan jerawat di bawah hidung. Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga untuk mengurangi stres. Olahraga teratur dapat membantu mengurangi tingkat stres. Olahraga membantu melepaskan endorfin, yang meningkatkan mood dan mengurangi stres.
Hindari berfokus pada hal-hal yang terjadi di masa lalu, terutama jika hal itu menyakiti Anda. Jalani saja hidup sekarang dan jangan khawatir tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Hidup dengan perasaan bahagia dan pikiran positif dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan Anda di masa depan.
Hindari mengasingkan diri pada saat stres. Berbicara dengan seseorang atau meminta bantuan orang sekitar dapat membantu mengurangi tingkat stres dan memberikan rasa nyaman dan lega. Pastikan Anda cukup tidur. Kurang tidur dapat meningkatkan tingkat stres dan memengaruhi kesehatan mental Anda secara keseluruhan
Mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang juga dapat membantu mengurangi stres. Hindari makanan yang meningkatkan stres, seperti kafein, gula, dan makanan asin. Sebaliknya, perbanyak asupan buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.