KemenPPPA Dorong Situasi Mudik yang Ramah bagi Anak dan Perempuan

Read Time:2 Minute, 9 Second

robbanipress.co.id, Jakarta Waktu mudik Lebaran 2024 sudah dimulai. Banyak orang meninggalkan kota-kota asing untuk kembali ke kampung halamannya.

Terkait hal tersebut, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga meminta masyarakat menciptakan lingkungan agar perempuan dan anak dapat kembali ke rumah. Tidak hanya masyarakat tetapi juga penyedia layanan di lokasi pemulangan memainkan peran penting dalam mendukung kepulangan anak-anak dan perempuan.

“Menjelang mudik, petugas KemenPPPA banyak mengecek kesejahteraan rest area. “Kami menghimbau semua pihak untuk memberikan kesempatan bagi perempuan dan anak untuk kembali ke rumah,” kata Bintang dalam keterangan resmi, Senin (8/4/2024).

Bintang juga menghimbau penyedia jasa untuk menyediakan peralatan yang memadai. Wisatawan diminta untuk membuat pengaturan yang baik untuk kebutuhan khusus perempuan dan anak-anak.

Ia juga mengimbau para pemudik yang hendak mudik agar menggunakan sarana transportasi yang aman dan nyaman, salah satunya adalah penggunaan fasilitas mudik gratis yang disediakan pemerintah.

“Untuk menunjang kesehatan dan kenyamanan anak di rumah, orang tua harus mempersiapkan kebutuhan khusus anaknya. “Membawakan makanan bergizi, menyiapkan obat-obatan, memberikan materi pembelajaran dan mainan kepada anak bisa menjadi cara lain bagi orang tua untuk pulang bersama anaknya,” saran Bintang.

Jangan sampai lupa, Bintang Puspayoga menghimbau para orang tua untuk lebih peka ketika anaknya lelah atau bosan saat bepergian.

Jika kondisi anak tidak nyaman, orang tua disarankan untuk beristirahat di rest area.

Selain itu, orang tua juga harus mengajarkan anak untuk berhati-hati saat bertemu dengan orang asing, agar anak tidak menerima undangan atau makanan dari orang yang tidak dikenal.

Baik anak-anak maupun perempuan, lanjut Bintang, harus mewaspadai pelecehan seksual yang mungkin terjadi dalam perjalanan pulang.

Tindakan pelecehan seksual setelah pulang ke rumah dapat berupa meraba-raba, mencium, meraba-raba, meremas, menatap, bersiul, dan memperlihatkan bagian pribadi. Pelecehan seperti ini tidak dapat ditoleransi.

Apabila penumpang melihat, mendengar atau mengalami penganiayaan atau kekerasan terhadap perempuan dan anak, segera laporkan kepada Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) dengan menggunakan call center 129 atau WhatsApp di 08111-129-129, kata Menteri PPPA.

Menteri PPPA juga mendorong para ayah dan keluarga untuk berperan aktif dalam menjaga anak-anaknya di rumah dan selama libur Idul Fitri.

“Bukan hanya sekedar kebutuhan pengasuhan anak, namun suami dan keluarga perlu terlibat saat istri atau saudaranya sedang hamil atau menyusui. “Menyiapkan obat-obatan yang diperlukan, pembalut payudara, dan memeras ASI bisa dilakukan suami untuk meringankan wanita selama bepergian,” jelas Bintang.

Terkait ketersediaan fasilitas di rumah dan tempat istirahat, Menteri PPPA mendorong penyedia layanan untuk menyiapkan infrastruktur dasar yang membantu perempuan dan anak. Mulai dari penyediaan ruang menyusui, toilet khusus ibu dan anak, ruang bermain anak serta kemudahan akses bagi penyandang disabilitas dan lansia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Lagu Baru TXT Diboikot, MOA Singgung Isu Kemanusiaan di Kongo dan Palestina
Next post 10 Jurusan S2 Paling Dibutuhkan di Masa Depan, Referensi Buat Ambil Pascasarjana