Kiamat, 5 Kaum Ini Dibinasakan Allah SWT dan Diabadikan Alquran
JAKARTA – Al-Haqqah merupakan salah satu nama Hari Akhir atau Hari Kiamat. Artinya sesuatu yang harus terjadi. Tidak ada keraguan. Siksaan yang Allah janjikan kepada orang-orang yang durhaka dan surga pasti akan menjadi kenyataan bagi hamba-hamba yang taat.
Dalam Al-Qur’an Surat al-Haqqah diawali dengan catatan sejarah suku-suku sebelumnya. Mereka sangat hancur. Apa hubunganmu dengan Alhaka? Jawabannya adalah mereka mengingkari Hari Akhir.
Dari penyuntingan awal pasal ini, menjadi jelas bahwa menyangkal hari-hari terakhir adalah dosa yang sangat serius.
Allah sangat marah dengan tindakan itu. Penyebutan kata Alhaaqqah saja sudah menegaskan bahwa siapa pun yang berakal sehat pasti beriman terhadap hari kiamat.
“Apakah Hari Penghakiman itu?” Katakan haaaaa. Hal ini untuk menegaskan betapa besarnya peristiwa hari kiamat itu.
Celakalah mereka yang tidak mempercayainya! Diakhiri dengan istifham berikut ini.
“Dan tahukah kamu kapan hari kiamat itu?” (QS Al-Haqqah ayat 3)
Dengan kata lain, apakah masih ada makhluk berakal yang tidak mengimani hari kiamat? Kalau masih ada, kegunaannya apa?
Semua penyuntingan ini untuk menunjukkan bahwa tidak seorang pun boleh meremehkan Hari Kebangkitan. Hanya Allah yang mengagungkan-Nya. Sama sekali tidak pantas bagi siapa pun untuk berpikir bahwa akhirat itu tidak penting.
Padahal, hendaknya kita memahami bahwa tujuan utama hidup manusia di dunia ini adalah di akhirat. Terlebih lagi, setiap suntingan telah terbukti menimbulkan murka-Nya bagi mereka yang mengingkarinya.
Padahal, kecerdasan yang Allah anugerahkan kepada mereka seharusnya digunakan untuk memahami fakta. Seberapa besar murka Allah SWT terhadap orang-orang durhaka?
Beliau menggunakan kata al-kariah, “suatu peristiwa yang pasti akan mematahkan hati”, “suatu peristiwa yang akan menggoncangkan jiwa dengan dahsyat”.
Bayangkan hanya langit terkuat yang bisa runtuh pada hari itu. Apalagi Bumi mudah hancur karena gempa bumi, dll.
Setidaknya ada lima suku yang disebutkan dalam Surat al-Haqqah. Karena dosa-dosa mereka, mereka dimusnahkan dari dunia sebagai bagian dari hukuman mereka. Di akhirat nanti pasti mereka akan dilempar ke neraka.
“Kaum Tsamud dan Aad mengingkari hari kiamat.” (QS Al-Haqqah ayat 4)
Orang Tamud dihukum dengan meneriakkan “at-taghiya” dengan sangat keras. Kaum Aad binasa akibat angin kencang yang terus bertiup selama delapan hari tujuh malam.
Apalagi Firaun tenggelam. Bagi kaum Nabi Ghut, tanah merupakan tempat dibalik al-mutafikaat. Kaum Nabi Nuh diterjang angin topan “Tagharma”. Demikian pesan surat al-Haqqa ayat 5-12.
“Oleh karena itu kami mengingatkan kamu akan kejadian itu, agar kamu dan telinga kamu yang mau mendengarnya dapat mengetahuinya.”
Yang menarik, dalam surat ini mereka disebutkan bersama-sama dalam satu tempat. Bahkan, kisah mereka disebutkan dalam berbagai surah Al-Qur’an yang tersebar dalam koleksi berbeda. Itu seharusnya menjadi pelajaran. Dosa-dosa mereka tidak boleh terulang pada generasi mendatang. Siifah Haju menemukan kedamaian lewat Al Quran usai putus dengan Rizki Nazar. Siifah Haju berulang kali menempuh studi agama sebagai salah satu cara untuk menyembuhkan perasaannya dan menemukan ketenangan pikiran setelah putus cinta. robbanipress.co.id.co.id 8 Juli 2024