Kuliah Umum di UMSU, Tokoh Pendidikan Malaysia Dato Mohammad Shatar Beri Pesan Ini ke Mahasiswa

0 0
Read Time:2 Minute, 12 Second

robbanipress.co.id – Chief Executive Officer Otoritas Kualifikasi Akademik Malaysia (MQA), Profesor Datuk Dr. Bapak Mohammad Shatar Bin Sablan menjadi pembimbing pada kuliah umum yang diselenggarakan pada Selasa, 24 Oktober 2023, di Auditorium Jalan Kapten Mukhtar Basri Universitas Sumatera Utara (UMSU), Universitas Mohammadiyah, Kota Medan. Judul kuliah umum tersebut adalah “Peran”. “Membangun pendidikan tinggi di era globalisasi”

Kuliah umum dibuka oleh Presiden dan Profesor Michigan State University. PhD. Agousani dari MAP mengatakan kehadiran profesor itu penting. Chatard tidak lepas dari kerja sama yang terjalin sejak tahun 2019. CEO tersebut berperan penting dalam menjadikan UMSU sebagai universitas yang diakui di Malaysia.

“Beliau adalah seorang pendidik ternama di Malaysia dan Indonesia,” kata sang profesor. Keterangan tertulis Bapak Agousani, Rabu 25 Oktober 2023.

Melalui kuliah umum ini, Profesor Agusani dapat memberikan pandangannya kepada Profesor Shatar dan berbagi pengalamannya di bidang pendidikan kepada mahasiswa dan dosen UMSU. Nomor

Sementara itu, Profesor Chatard mengungkapkan rasa bangganya terhadap UMSU yang selalu berubah.

“Setiap saya datang ke sini, saya bisa melihat perubahan dan kemajuan UMSU yang tiada henti.” “Saya sangat bangga melihat UMSU berkembang begitu baik dan begitu cepat,” kata Guru Besar tersebut. Chatard.

Profesor Shatar juga menyampaikan bahwa UMSU berpeluang menjadi universitas besar di Indonesia dan Asia, apalagi sudah diakui oleh QS Star dan MQA Malaysia.

Sesi kuliah dipandu oleh Profesor Dato’, Chief Executive Officer MQA. PhD. Mohammad Shatar bin Sablan menegaskan, hal terpenting bagi mahasiswa selama menempuh studi adalah memahami cita-citanya setelah lulus dari universitas.

“Intinya adalah, perjalanan Anda berakhir ketika Anda menyelesaikan studi Anda di MSU.” “Di mana Anda ingin melihat diri Anda dalam lima tahun ke depan?” Chatard.

Berdasarkan penelitiannya di dalam dan luar negeri, di era globalisasi, mahasiswa harus memiliki latar belakang akademis, namun hal tersebut tidak lagi menjadi indikator utama diterima atau tidaknya mereka diterima bekerja di perusahaan. Lulusan sarjana saat ini memerlukan kompetensi tambahan.

“Ketika lulus kuliah, minimal dibutuhkan dua kemampuan berbahasa: pertama bahasa Inggris, dan kedua bahasa Arab, Jepang, Korea, atau bahasa lainnya,” kata profesor tersebut. Chatard.

Selain kemampuan berbahasa, siswa dan guru harus mempunyai ciri, penyajian, atau penampilan yang berbeda agar dapat dikenali dan diingat.

Profesor Shatar juga menyampaikan bahwa UMSU berpeluang menjadi universitas besar di Indonesia dan Asia Tenggara, apalagi sudah diakui oleh QS Star dan MQA Malaysia.

Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor BPH UMSU, Pimpinan Internal UMSU, Asisten CEO Bapak Mohammad Hakim bin Mohammad Rajab serta ratusan peserta dari FISIP, FAI dan FKIP I.

Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini. Sayangnya, timnas Malaysia ditolak Fiji dan Papua Nugini pada jeda FIFA Oktober lalu. Timnas Malaysia telah bekerja keras untuk mengidentifikasi lawan untuk seleksi pertandingan resmi FIFA pada Oktober 2024. robbanipress.co.id.co.id 7 Oktober 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %