Mahasiswa Paramadina Ajarkan SMK Islam PB Soedirman Kelola Sampah Organik dengan Budidaya Maggot

Read Time:2 Minute, 53 Second

Jakarta – Peternakan cacing bukanlah hal baru dalam dunia usaha. Karena farming Funza bisa untung tanpa mengeluarkan banyak uang. Selain itu, dengan membudidayakan Maggot, pengelolaan sampah organik dapat terlanggar secara efektif.

Lalat prajurit hitam (BSF) adalah larva lalat prajurit hitam. Bentuk siklus pertama (larva) mengalami proses metamorfosis menjadi lalat dewasa.

Hewan ini mempunyai kemampuan cepat menghasilkan sampah organik, tidak menyebarkan penyakit, ramah terhadap manusia, tidak menyakiti sehingga sangat penting dan aman untuk dibudidayakan.

Sekelompok mahasiswa Magister Komunikasi Universitas Paramadina melakukan program pemberdayaan di SMK Islam PB. Soedirman 1 Jakarta dan budidaya cacing. Sekolah kejuruan menjadi sasaran pengembangan ini karena program ini mempersiapkan siswanya menghadapi masa depan setelah menyelesaikan sekolah.

Proyek ini merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan di Universitas Paramadina tentang pemberdayaan masyarakat. Wakil Ketua Kelompok Program Pemberdayaan Pertanian Maggot, Dwi Hananto Setiyawan mengaku senang bisa melakukan kerja pemberdayaan ini dalam konteks sekolah, SMK Islam PB. Soedirman 1 Jakarta.

“Saya sangat menikmati bisa mengajar untuk memberdayakan masyarakat atau siswa. “Kami merasa bangga menjadi bagian dari tim yang dapat memberikan keterampilan dan pengalaman baru kepada anak-anak Pondok Pesantren PB Soedirman 1,” kata Dwi saat ditemui di Pondok Pesantren PB Soedirman. Soedirman 1 Jakarta, Minggu, 12 Mei 2024.

Kepala Sekolah Seni Islam PB. Soedirman 1 Jakarta Sugiarti mengadakan program yang ditujukan kepada warga SMK PB. Soedirman 1 Jakarta. Hal ini merupakan salah satu tujuan sekolah ini, untuk memberikan kondisi kepada siswanya ketika lulus.

“Ini luar biasa dalam memberdayakan masyarakat khususnya para pelajar, memang tujuan kami di SMK adalah 100% siswa kami yang sukses akan berada di BMW ketika mereka lulus, bekerja, maju dan menjadi wirausaha. Tujuannya perdagangan,” kata Sugiarti saat acara sosial, Rabu, 8 Mei 2024.

Ia mengaku sudah mengetahui keberadaan pertanian Funza. Namun, ia antusias dengan program pemberdayaan pertanian Maggot karena melihat potensi inovasi bisnis.

“Kami sangat senang, walaupun para pelajar akan memilih bekerja atau melanjutkan studi, kami akan mengajarkan mereka bagaimana membangun wirausaha sejati,” imbuhnya.

Dwi mengatakan, proyek pemberdayaan ini untuk mendidik para siswa SMK Islam PB. Soedirman 1 Jakarta untuk dapat mengelola sampah organik dengan baik dan juga menghasilkan keuntungan.

“Karya ini dapat mengajarkan siswa SMK untuk mengurangi sampah dan menjadi wirausaha. Harapannya program ini berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi mereka, sekolah, dan lingkungan hidup, kata Dwi saat ditemui di SMK Islam PB. Soedirman Jakarta pada Minggu 12 Mei 2024.

“Kami berharap dengan kegiatan ini dapat menjadikan mereka sebagai pendukung perubahan yang dapat mengubah cara berpikir mereka tentang pengelolaan sampah, khususnya dalam konteks sekolah,” tambahnya.

Diketahui bahwa proses ini berlangsung dalam tiga tahap. Pertama adalah kesejahteraan yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 8 Mei 2024. Kemudian tahap kedua adalah pekerjaan yang dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 12 Mei 2024. Setelah itu diperkirakan Funza sudah bisa panen pada awal bulan Juni. Siswa yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 30 orang.

Beberapa siswa mengaku baru mengetahui tentang budidaya Funza. Para siswa sepakat bahwa mereka belajar banyak tentang proyek ini untuk memfasilitasi budidaya Funza. Mengetahui siklus hidup BSF, pembuatan kandang, pembuatan Buu. Pada tahap selanjutnya, siswa akan dibimbing untuk memanen dan menjual Funza.

Rombongan mahasiswa Magister Komunikasi Universitas Paramadina yang mengikuti program tersebut antara lain Afrilia Kristianti P, Agus Setiawan, Amalina Nabila, Andi Saputro, Andri Firdaus, Aninda Meirawati, Andri Kurniawan, Chandra Manumayasa, Dwi Hananto Setiyawan, Agama Eska Zen, Meila . Hasana Amri, dan Nopriandi. Terkait aksi protes mahasiswa, pengamat berharap tidak ada penyerang dan aktivis hari ini, mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Indonesia (BEM SI) menggelar aksi di kawasan Horse Stue, Jakarta Pusat. robbanipress.co.id.co.id 22 Juli 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Potret Bella Saphira Cicipi Kuliner Tradisional di Keraton Kasepuhan Cirebon, Foto Bareng Kanjeng Ratu
Next post Piala Asia U-23 2024: Shin Tae-yong Sebut Waktu TC Timnas Indonesia Kurang