Mahasiswi Malang Meninggal di Kos Diduga Asam Lambung, Seberapa Bahaya Penyakit Itu?

Read Time:2 Minute, 39 Second

robbanipress.co.id JAKARTA: Meninggalnya seorang pelajar di sebuah wisma di Malang, Jawa Timur, menjadi perhatian publik. Sebab, kematian korban diduga disebabkan oleh penyakit lambung, meski penyebab pastinya masih belum diketahui.

Menurut saksi, wanita tersebut sering makan makanan panas dan kondisinya semakin parah. Namun, benarkah penderita diare bisa berujung pada kondisi berbahaya, bahkan kematian?

Melansir Healthline, Kamis (2/5/2024), demam tifoid justru bisa mengancam nyawa jika terjadi empat kali tanpa pengobatan. Refluks asam terjadi ketika asam lambung menumpuk di kerongkongan, saluran yang menghubungkan mulut ke lambung. 

Kebanyakan orang mengalami kembung ringan dari waktu ke waktu, biasanya dengan risiko komplikasi yang lebih rendah. Namun, jika penyakit asam lambung sering terjadi, bisa jadi itu merupakan tanda penyakit maag (GERD).

Ini terjadi ketika lemak atau lendir lambung mengalir ke kerongkongan dan mengiritasi lapisan kerongkongan. Meskipun GERD sendiri bukan merupakan kondisi yang mengancam jiwa, namun dapat menyebabkan masalah kesehatan serius dan komplikasi jika tidak ditangani.

Gejala umum GERD antara lain bau mulut, nyeri dada, batuk, kesulitan menelan, kram, diare, mual, dan sakit tenggorokan. Ada banyak komplikasi yang disebabkan oleh GERD, salah satunya adalah esofagitis atau peradangan pada esofagus. 

Jika esofagitis kronis tidak diobati, hal ini dapat menyebabkan penyempitan esofagus dan kanker esofagus. Bisa juga terjadi masalah yang lebih serius, seperti sesaknya esofagus (rongga di esofagus) atau pembekuan darah.

Selain itu, GERD yang tidak diobati dapat menyebabkan peradangan, jaringan parut, atau pertumbuhan jaringan (neoplasia) di kerongkongan. Akibatnya, kerongkongan bisa menyempit. Kondisi ini bisa menyebabkan makanan bocor dan membuat sulit bernapas.

Bahaya pernapasan lainnya adalah napas yang naik di tenggorokan atau mulut dapat terhirup hingga ke paru-paru. Hal ini dapat menyebabkan pneumonia, suatu penyakit yang dapat menjadi serius dan bahkan fatal jika tidak ditangani.

Kerusakan kronis pada esofagus akibat diare dapat menyebabkan perubahan sel pada esofagus yang disebut esofagus Barrett. Ada risiko sel kelenjar ini menjadi kanker dan menyebabkan kanker esofagus.

Penderita GERD juga memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker esofagus yang disebut adenokarsinoma esofagus. Kanker ini menyerang bagian bawah kerongkongan dan biasanya baru terdeteksi ketika sudah mencapai stadium lanjut.

Lalu bagaimana cara mencegah penyakit demam tifoid? Disarankan untuk menghindari makanan yang tinggi lemak, asam lemak dan makanan yang rentan terhadap gula darah tinggi.  Makanan lain seperti paprika, tomat, bawang putih, bawang merah, jeruk, dan coklat hitam juga diketahui menyebabkan naiknya asam lambung.

Perbaiki juga kebiasaan makan Anda. Usahakan makan sekitar 2 hingga 3 jam sebelum tidur atau menjelang tidur. Artinya memberi waktu pada perut untuk mencerna makanan. Selain itu, makan dalam porsi kecil dan mengunyah secara perlahan dapat membantu mencegah naiknya asam lambung.

Tindakan pencegahan lainnya adalah menjaga berat badan yang sehat. Pasalnya beban yang banyak akan membawa banyak beban di bagian tengah tubuh hingga mendorong perut ke atas dan mudah asam di lambung. Tindakan pencegahan lainnya termasuk tidak mengonsumsi alkohol, mengontrol kafein, dan berhenti merokok.

Jika muncul lemak perut, usahakan tidur dengan posisi tubuh bagian atas sedikit lebih tinggi dari perut. Kenakan pakaian dan celana longgar agar berat badan Anda tidak bertambah.

Anda bisa mengonsumsi obat yang dijual bebas, seperti antasida, yang dapat membantu mengurangi lemak perut. Namun sebaiknya tidak digunakan dalam jangka waktu lama. Segera temui dokter jika Anda mengalami gejala GERD lebih dari beberapa kali dalam seminggu, meskipun gejalanya ringan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Warga Bumi Bisa Mengukir Nama di Bulan, Caranya Mudah Banget
Next post Tanya Dokter: Apa Benar Darah Menstruasi Aman dan Bagus Digunakan Untuk Masker Wajah?