Mahasiswi PPDS Anestesi Undip Bunuh Diri Diduga Akibat Bullying, Menkes Budi Serukan Stop Perundungan di Dunia Kedokteran
robbanipress.co.id, Jakarta – Kematian tragis yang menimpa mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip), Dr. Aulia Risma Lestari mengejutkan banyak pihak. Dokter muda ini diduga bunuh diri karena tak tahan dengan perundungan yang dialaminya selama menjadi PPDS di RS Kariadi, Semarang.
Kasus ini menimbulkan reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI), Budi Gunadi Sadikin. Dalam keterangannya, Menteri Kesehatan Budi menegaskan bahwa perundungan di dunia pendidikan, khususnya di lingkungan medis, harus segera dihentikan.
Menurutnya, situasi perundungan ini merupakan permasalahan lama yang belum terselesaikan, padahal Indonesia sudah 79 tahun merdeka.
“Perilaku bullying di Indonesia ini sudah sangat lama terjadi dan harus ditanggulangi, harus dihentikan. Bahkan setelah Indonesia merdeka selama 79 tahun, perilaku seperti itu masih saja terjadi,” kata Budi dalam konferensi tersebut. Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2024.
Budi juga mengungkapkan, Kementerian Kesehatan RI telah melakukan skrining kesehatan jiwa terhadap peserta PPDS dan hasilnya banyak di antara mereka yang berada dalam tekanan dan sempat mempertimbangkan untuk mengakhiri hidup. Fakta tersebut, menurut Bud, menunjukkan bahwa permasalahan bullying di lingkungan pendidikan kedokteran sudah menjadi fenomena yang serius.
“Jadi ini fenomena besar dan di sini saya mengajak semua industri untuk berhenti, ayo hilangkan kebiasaan ini. Karena ini adalah kebiasaan buruk, berdampak negatif pada profesi yang sangat mulia, kedokteran. Bayangkan jika para dokter ini sudah ada di sana sejak saat itu.” mereka masih muda untuk dididik seperti ini”, tambah Budi.
Lebih lanjut, Menkes Budi menegaskan, ada cara yang lebih ilmiah dan positif untuk membentuk tenaga medis yang kuat, tanpa perlu melakukan perundungan. Ia mengajak para profesor dan profesor di bidang kedokteran untuk mencari metode pendidikan yang lebih manusiawi dan tidak membahayakan kesehatan mental calon dokter.
“Kita punya banyak profesor, banyak guru yang baik, kita butuh banyak cara pendidikan untuk mencetak manusia tangguh. Tak hanya kedokteran, TNI, Polri, pilot, masih banyak profesi yang membutuhkan ketangguhan mental, jangan sampai melecehkan, jangan sampai menimbulkan depresi, jangan sampai depresi. menyebabkan orang melakukan bunuh diri,” ujarnya.
Meninggalnya dr Aulia, 30 tahun, terjadi pada 12 Agustus 2024. Ia ditemukan tewas di kamar rumah sakit, diduga usai menyuntikkan obat bius ke tubuhnya. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril memastikan kejadian ini sedang didalami secara mendalam oleh sejumlah pihak terkait.
Syahril menambahkan, meski pembinaan dan pengawasan PPDS menjadi tanggung jawab Fakultas Kedokteran Undip, namun Kementerian Kesehatan tidak akan melepasnya. Mereka pun bertindak cepat untuk memastikan kejadian ini ditangani secara serius dan adil.
Tim Irjen Kemenkes berangkat ke RS Kariadi untuk mendalami penyebab bundir tersebut untuk mengetahui ada unsur perundungan atau tidak. Kami berharap dalam waktu seminggu sudah ada hasilnya, kata Syahril.
Saat ini Kementerian Kesehatan memutuskan untuk menghentikan sementara operasi anestesi PPDS Undip di RS Kariadi hingga ada hasil pemeriksaan lebih lanjut. Langkah ini diambil sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan mental peserta PPDS dan mencegah terulangnya kejadian serupa.
Keputusan itu diambil menanggapi dugaan pelecehan yang diduga berujung pada meninggalnya salah satu mahasiswa PPDS anestesi.
Gangguan ini tertuang dalam surat no. TK.02.02/D/44137/2024 tentang Selesainya Program Anestesiologi Universitas Diponegoro di RS Dr Kariadi. Surat tersebut ditandatangani Direktur Jenderal Pelayanan Medis Kementerian Kesehatan Azhar Jaya pada Rabu 14 Agustus 2024.
Isi surat tersebut adalah sebagai berikut:
Salam. Direktur Utama RSUP Dr. Cariad di Semarang,
Terkait dugaan perundungan terhadap Program Penelitian Anestesiologi Universitas Diponegoro di RS Dr Kariadi yang berujung pada bunuh diri salah satu mahasiswa program penelitian Anestesiologi Universitas Diponegoro,
Oleh karena itu, disarankan agar program penelitian anestesi di RS Dr Kariadi dihentikan sementara sampai dilakukan investigasi dan kemungkinan langkah yang dapat dijelaskan oleh Direksi RS Kariadi dan FK UNDIP.
Penghentian program studi sementara dimulai pada tanggal surat ini diterbitkan.