‘Marriage is Scary’ Jadi Tren di TikTok, Mengapa Ada Orang Takut Menikah?

0 0
Read Time:1 Minute, 53 Second

robbanipress.co.id, JAKARTA – Mengalami ketakutan atau kecemasan sebelum mengambil keputusan penting dalam hidup atau menjalin hubungan baru adalah hal yang wajar. Namun, bagi sebagian orang, pemikiran tentang komitmen dapat menimbulkan kecemasan yang besar dan dorongan yang kuat untuk menghindari situasi tersebut.

Ketakutan ini, yang dikenal sebagai gamophobia, melampaui masalah komitmen pada umumnya dan mencakup fobia yang sangat mengganggu, terutama yang berkaitan dengan hubungan romantis atau pernikahan jangka panjang. Mark Travers, psikolog di Cornell University, menjelaskan bahwa orang yang mengalami homofobia sering kali kesulitan membentuk hubungan yang bermakna dan mengalami kesulitan dalam memulai hubungan.

Seperti fobia lainnya, gamofobia ditandai dengan ketakutan irasional yang melebihi risiko keterlibatannya. Gejala-gejala ini berlangsung lama, biasanya enam bulan atau lebih.

Lalu apa penyebab gamofobia? Menurut Travers, homofobia biasanya diakibatkan oleh interaksi beberapa faktor, baik internal maupun eksternal. Berikut tiga di antaranya seperti dilansir Forbes, Kamis (15/8/2024):

1. Pengalaman traumatis sebelumnya

Orang yang pernah mengalami hubungan yang penuh kekerasan mungkin mengembangkan ketakutan yang kuat terhadap komitmen sebagai mekanisme pertahanan untuk menghindari gejolak emosi. Misalnya, penelitian telah mengaitkan cedera otak traumatis dengan peningkatan gejala Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD). Gamophobia kemudian bertindak sebagai perisai, melindungi orang tersebut dari potensi rasa sakit dan kerentanan.

2. Takut kehilangan kemerdekaan

Penelitian menunjukkan bahwa hilangnya otonomi atau kemandirian dapat menyebabkan tekanan dan penolakan dalam hubungan, yang sering kali dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu. Didorong oleh keinginan kuat untuk mempertahankan kemandirian, sebagian orang memandang komitmen jangka panjang, seperti pernikahan, sebagai ancaman terhadap individualitas mereka.

3. Masalah mendasar dalam hubungan

Homofobia sering kali berasal dari masalah psikologis yang lebih dalam seperti gangguan keterikatan, rendahnya harga diri, dan ketakutan akan keintiman. Gaya keterikatan yang tidak aman, yang berakar pada pengalaman masa kanak-kanak, dapat menghalangi pembentukan hubungan orang dewasa yang aman.

Pada saat yang sama, harga diri yang rendah menimbulkan keraguan tentang kelayakan untuk dicintai, dan ketakutan akan keintiman menyebabkan penghindaran kedekatan dan kerentanan emosional.

4. Patah hati di masa lalu

Selain itu, menurut Klinik Cleveland, seseorang yang sakit hati karena putus cinta, perceraian, atau perselingkuhan mungkin menghindari hubungan romantis dengan orang baru. Seiring waktu, hal ini bisa menjadi ketakutan besar.

5. Konflik antar orang tua

Anak-anak yang menyaksikan perceraian atau konflik antara orang tuanya mungkin tumbuh menjadi takut terhadap komitmen. Mereka umumnya khawatir akan mengalami konflik serupa jika menjalin hubungan jangka panjang.

 

 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %