Mau Punya Umur Panjang? Kebiasaan Makan Sehat Ini Mungkin Bisa Membantu
robbanipress.co.id, JAKARTA – Panjang umur dan sehat mungkin menjadi dambaan setiap orang. Selain olahraga, pola makan sehat juga bisa berkontribusi pada umur panjang. Para ahli medis juga menemukan bukti bahwa kebiasaan makan yang sehat dan bergizi sangat terkait dengan kesehatan jangka panjang.
Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa kebiasaan makan yang menurut para ahli bisa diterapkan untuk menjamin umur panjang, seperti dilansir Indian Express, Kamis (5/9/2024):
1. Prioritas protein terutama yang berasal dari tumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi lebih banyak protein akan hidup lebih lama, tetap kuat dan sehat hingga usia tua dibandingkan mereka yang mengonsumsi lebih sedikit protein. Namun sumber proteinnya juga harus diperhatikan. Lars Fadnes, profesor kesehatan masyarakat global di Universitas Bergen di Norwegia, sumber nabati seperti kacang-kacangan, kacang-kacangan, dan biji-bijian tampaknya sangat bermanfaat, sedangkan protein dari daging merah dan daging olahan dikaitkan dengan jangka waktu yang lebih pendek. jangka hidup. Protein juga penting untuk menjaga kekuatan otot dan tulang, yang dapat membantu lansia tetap aktif dan mencegah jatuh dan patah tulang.
2. Nutrisi yang kuat untuk tulang
Selain protein, pastikan Anda mendapatkan kalsium dan vitamin D untuk menunjang kesehatan tulang seiring bertambahnya usia. Susan B Roberts, dekan senior penelitian di Geisel School of Medicine, menjelaskan bahwa susu sapi, susu nabati yang diperkaya, jus jeruk, dan biji-bijian dapat menjadi sumber nutrisi yang baik.
“Anda juga bisa mendapatkan kalsium dari yogurt, keju, tahu, kacang-kacangan, dan sayuran hijau. Anda mendapatkan sebagian besar vitamin D dari sinar matahari, namun makanan seperti ikan, jamur, dan telur memberikan tambahan vitamin D,” jelas Roberts.
3. Meningkatkan polifenol
Buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian dan makanan nabati lainnya kaya akan polifenol. Polifenol adalah senyawa antioksidan dan anti-inflamasi yang menurut beberapa penelitian mendukung penuaan yang sehat.
Misalnya, kopi merupakan sumber polifenol yang sangat baik. Minum tiga hingga lima cangkir sehari dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, jenis kanker tertentu, penyakit Parkinson, penurunan kognitif, dan kematian dini. Teh hijau juga memiliki manfaat serupa, meski penelitian mengenainya belum kuat. Para ahli juga mengaitkan makanan kaya polifenol lainnya seperti buah beri, sayuran berdaun hijau tua, alpukat, dan minyak zaitun extra virgin dengan manfaat kesehatan, termasuk umur yang lebih panjang dan peningkatan kesehatan otak.
4. Fokus pada lemak sehat
Menurut penelitian yang dipimpin oleh Dr. Frank Hu, profesor nutrisi dan epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat TH Chan di Harvard, pola makan kaya lemak sehat dikaitkan dengan angka kematian yang lebih rendah. Sebaliknya, pola makan tinggi lemak jenuh tampaknya mempunyai efek sebaliknya.
Lemak sehat banyak ditemukan, misalnya pada minyak zaitun dan sebagian besar minyak nabati lainnya (kacang-kacangan, biji-bijian, dan alpukat). Sementara itu, lemak jenuh ditemukan pada daging merah dan daging olahan.
5. Batasi makanan ultra-olahan
Makanan ultra-olahan (yang mencakup banyak produk kemasan seperti hot dog, keripik, soda, dan makanan panggang) semakin dikaitkan dengan peningkatan risiko kondisi kesehatan, termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, demensia, dan umur yang lebih pendek. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2023, para peneliti menemukan bahwa daging olahan dan minuman manis seperti soda sangat terkait dengan kematian dini.