Mejeng di Jepang, Batik Cirebon hingga Anyaman Yogyakarta Banjir Peminat

0 0
Read Time:2 Minute, 59 Second

robbanipress.co.id, Jakarta Produk nasabah PNM Mekaar terjual pada Tokyo Gift Show ke-98 di Tokyo pada tanggal 4 hingga 6 September 2024, bahkan ada beberapa produk yang sudah terjual habis meski pameran masih berlangsung. Tokyo Gift Show ke-98 diadakan di Tokyo dan merupakan pameran terbesar keempat di Jepang setelah Tokyo Motor Show.​

Produk berkualitas pelanggan PNM Mekaar sangat diminati di pasar serat tenun global di Mataram dan Yogyakarta.

Rata-rata pengunjung pameran ini sangat tertarik dengan kerajinan bambu khas Denpasar karena bentuknya yang unik dan cara membuka kotaknya seperti puzzle. Pasar global juga sangat meminati kain batik khas cerebon dan patty yang menurut mereka kualitasnya sangat bagus.

Saya senang melihat antusiasme dan respon positif pengunjung pada Tokyo Gift Fair ke-98 di Tokyo,” kata Sekretaris Perusahaan PNM L. Dodot Patria Ari seperti dikutip Jumat, Said (6 /9)/2024).

“Dodot juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian BUMN RI atas dukungannya yang terus membantu kita mendorong UMKM go global dan berdaya saing di pasar dunia,” tutupnya.

Salah satu pelanggan PNM Mekaar, pemilik Batik Ariri bernama Ibu Ariri pun mengungkapkan rasa bangganya dengan mengatakan “Saya bangga produk kain batik saya bisa dikurasi hingga ke negeri matahari terbit, Jepang, dan mampu mengharumkan kota ini. “Bangga dengan Cirebon,” kata Airi.

Berbeda dengan lembaga pembiayaan lainnya, PNM memberikan akses permodalan kepada perempuan miskin di seluruh Indonesia. Berbagai program juga dilakukan untuk membantu ibu-ibu pembeli agar lebih baik dalam mengelola dana usaha yang diberikan. Secara umum PNM menyediakan tiga jenis modal utama, yaitu modal finansial, modal sosial, dan modal intelektual.

Super Micro Holdings juga telah menyiapkan berbagai rencana pemberdayaan yang komprehensif. Aspek program dimulai dari literasi dasar, pengembangan kemampuan bisnis, kompetensi digital dan bisnis berkelanjutan.

Sebelumnya, PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) semakin fokus menyasar bisnis ultra mikro sejak bergabung dengan holding ultra mikro yang dipimpin Bank Negara Indonesia (BRI). Jenis usaha ini ditandai dengan keterkaitannya yang erat dengan upaya pengentasan kemiskinan dan masyarakat rentan terhadap penurunan dana Bank Emok.

Sekretaris Perusahaan PT PNM L. Dodot Patria Ali mengatakan Mekar Plan bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan, termasuk kemiskinan ekstrem, dengan mengintegrasikan data Target Percepatan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

“Seiring berkembangnya program Mekar, harapannya masyarakat menjadi lebih cerdas secara finansial sehingga tidak terjebak dalam aktivitas emoc banking,” L. Dudo Patria Ali.

Inisiatif Mekaar juga mengintegrasikan kemampuan, kapasitas, dan aset untuk memberikan nilai tambah bagi pelaku usaha ultra mikro. Program ini memberikan pendanaan tidak hanya kepada mereka yang sudah mempunyai usaha, namun juga kepada mereka yang belum mempunyai usaha namun mempunyai keinginan kuat untuk mencobanya.

Institute of Economic and Financial Development (Indef) mengungkapkan rencana Mekar berdampak langsung terhadap perubahan aset (capital stock) di seluruh sektor perekonomian. Yang paling terkena dampaknya adalah pertanian (1,78%), peternakan (1,07%) dan perkebunan (0,79%).

Selain itu, industri lain yang tidak terkena dampak langsung rencana Mekar juga terkena dampak positifnya. Perubahan aset terbesar terjadi pada industri konstruksi (3,51%), industri karet dan plastik (1,47%) dan industri alat transportasi (1,21%).

Dari sisi pendapatan rumah tangga, program Mekaar meningkatkan pendapatan rumah tangga sebesar 1,36% menjadi 1,71%. Sementara itu, dari segi omzet dan laba operasional, setiap kenaikan batas kredit Makar sebesar 1% akan meningkatkan omzet sebesar 0,066% dan laba sebesar 0,060%.

Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) mencatat setiap kenaikan plafon kredit Mekaar sebesar 1%, maka kemungkinan debitur PNM jatuh miskin berkurang 0,004%, menurut data Indeks Kemiskinan Multidimensi (MPI).

Keberhasilan program Mekar dalam meningkatkan kesejahteraan nasabahnya yang tercermin dari perbaikan indikator ekonomi, sosial dan lingkungan tidak terlepas dari kemampuannya mewujudkan budaya bangsa dalam budaya produktif.

Happy
Happy
100 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %