Melawan Lupa, Anggy Umbara Hadirkan Teror Kromoleo

Read Time:2 Minute, 37 Second

JAKARTA – Kisah urban legenda korban pembantaian yang dilakukan para gangster di wilayah Jawa Tengah pada era 80an dan 90an diadaptasi menjadi film horor berjudul “Kromoleo: 1 Night Terror” garapan Imperial Pictures. Disutradarai oleh Anggy Umbara, film ini menarik dan memadukan unsur urban legenda yang umum terjadi di suatu wilayah Jawa Tengah pada tahun 80an dan 90an.

Dengan dirilisnya trailer tersebut, kisah mencekam yang penuh dengan rahasia, balas dendam, dan jimat yang mencakup tiga generasi diceritakan. Dalam trailer berdurasi dua menit ini, kita melihat bagaimana Kromoleo, nama sekelompok hantu pembawa peti mati, muncul di desa Majenang, Jawa Tengah, pada tahun 1994.

Dipercaya bahwa siapapun yang bertemu langsung dengan Kromoleo dan menatap matanya akan mati malam itu juga. Berdasarkan dialog yang terdengar, film ini juga membahas tentang ilmu Rawa Rontek, sebuah mantra yang memungkinkan seseorang untuk hidup selamanya.

Sutradara Anggy Umbara meraih kesuksesan lewat filmnya Vina: Before 7 Days yang berhasil meraih jutaan penonton di bioskop. Sutradara Warkop DKI Reborn akan menghadirkan film terbarunya Kromoleo yang masih bergenre horor yang menceritakan urban legenda sekelompok pembawa peti mati yang biasa ditemukan di desa Majenang Tengah pada tahun 80an dan 90an. -Java muncul.

“Saya ingin menceritakan kisah seorang pembunuh bayaran misterius yang kisahnya masih menjadi misteri. Siapa pun yang bertemu dengan yang disebut Kromoleo dan menatap matanya, malam itu juga akan mati seketika, kata Anggy Umbara saat peluncuran trailer poster film di CGV FX Sudirman di Jakarta, Kamis (11/7/2024).

Selain itu film ini juga mengangkat ilmu tentang Rawa Rontek, sebuah mantra yang membuat manusia bisa hidup selamanya dan tidak mati meski kepalanya dipenggal. “Film ini juga menceritakan tentang kekejaman pembantaian para bandit yang dulu bernama Peter,” lanjutnya.

Anggy mencoba memadukan cerita urban legenda dengan sejarah pembantaian bandit di tahun 80an dan 90an. Ia menjelaskan bahwa film ini berkisah tentang masa lalu keluarga. “Semua keluarga memiliki sejarah yang tak terhitung. Pesannya: Jujurlah dan jangan pernah lari dari masa lalu keluarga, apalagi masa lalunya yang berdarah-darah,” kata Anggy Umbara.

Safira Ratu Sofia, salah satu pemerannya mengaku sangat senang dengan trailer film Kromoleo. Ia juga sangat menantikan untuk menonton film Kromoleo di bioskop setelah banyak mengalami penyiksaan dan pukulan di bagian wajahnya saat syuting. “Saya sangat senang saat melihat trailer filmnya. Trailernya saja sudah bagus, filmnya pasti bagus banget karena berbeda. Ada aksi, ada ketegangan, ada kekeluargaan,” kata Safira Ratu Sofia.

Sementara itu, produser Peter Surya Wijaya mengatakan kisah kelam berlatar wilayah Jawa Tengah ini memang cocok untuk dijadikan bahan syuting. “Anggy Umbara berhasil membuat film horor yang berkualitas karena berhasil memadukan cerita urban legenda dengan tema gaib,” kata Peter.

Film Kromoleo menggabungkan unsur legenda urban yang umum di Jawa Tengah pada tahun 80an dan 90an dengan kisah sebuah keluarga yang kaya akan rahasia, balas dendam, dan ilmu jimat selama tiga generasi. Trailer film tersebut banyak menampilkan adegan menegangkan, menakutkan, dan sadis. Selain itu, kita juga melihat sekilas penampakan Kromoleos, sekelompok hantu pembawa peti mati yang muncul di desa Majenang, Jawa Tengah pada tahun 1994.

Pemeran seperti Abun Sungkar, Safira Ratu Sofia, Aline Fauziah, Rukman Rosadi, Totos Rasiti, Vonny Anggraini dan Dayu Wijanto menemani film Kromoleo. Rencananya film ini akan dirilis di semua bioskop pada 22 Agustus 2024.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Meski Starlink Hadir di Indonesia, Perhatikan Nasib ISP Lokal
Next post 403