Menebar Ilmu Komunikasi melalui Pendidikan Kreasi Konten Video

Read Time:2 Minute, 13 Second

JAKARTA – Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Paramedina (PGSC) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat antara lain public speaking dan pembuatan konten video pendek untuk anak-anak yang dilaksanakan di Sekolah Alam Khadija Daraja (Sakado) Bojong Gede pada Minggu. , 23 Juni 2024. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) untuk meningkatkan kemampuan komunikasi mahasiswa yang mewakili Universitas untuk menyumbangkan ilmunya kepada masyarakat.

Guna mengisi liburan anak-anak dengan kegiatan yang bermanfaat, kegiatan ‘membuat pidato publik dan konten video pembelajaran yang menyenangkan untuk anak-anak’ dimasukkan dalam agenda Sakado Student Camp.

“Kegiatan edukasi menyenangkan ini kami selenggarakan bekerjasama dengan kelas Tahfidz Sakhado. Tujuannya adalah untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan siswa, meningkatkan komunikasi dan membangun rasa percaya diri untuk menampilkan diri di masa depan. “Karena mereka adalah calon pemimpin masa depan,” kata Dottie Rahmatiyasih, ketua kelompok mahasiswa PGSC Universitas Paramedina.

Doti mengatakan, “Kelas Tahfid di Sekolah Alam Khadija Daroja (Sakado) dipilih sebagai lokasi pengabdian masyarakat kami karena sebagian besar siswa yang bersekolah di sini, meskipun calon siswa, berasal dari keluarga dengan status ekonomi menengah ke bawah kami memberikan ilmu dan pengetahuan kepada para pelajar di sini. Mari kita berbagi.”

Pengurus Sakhado Rida Permata Sari menyambut baik kegiatan yang digagas para siswa sekolah tersebut. “Kami senang dengan upaya kolaborasi ini, dan ini adalah kehendak Tuhan. Ini akan membawa manfaat positif bagi siswa kami dan meningkatkan keterampilan komunikasi mereka, karena anak-anak sekarang lebih percaya diri untuk berekspresi dan mengungkapkan pemikiran mereka di depan umum jadilah pemimpin masa depan,” kata Rida.

Ia mengatakan, perundungan terhadap santri lain kerap terjadi di kelas Tahfiz yang diikuti warga sekitar. Berbagai cara dilakukan untuk meredam diskusi, namun tidak membuahkan hasil. Tiga tahun lalu, ketika pendiri Yayasan Khadija Daroja sedang putus asa dengan maraknya perundungan di dunia olahraga, Allah SWT memberikan ilham kepadanya.

“Hal ini mencegah terjadinya perundungan dan mencegah dampak negatif bagi diri sendiri dan orang lain,” kata Rida, mengenang saat itu.

Diakuinya, tingkat pelecehan telah menurun drastis sejak diluncurkannya Kompetisi Video Konten Kreator Etis. “Saya tidak memberikannya dalam bentuk barang atau uang, tapi saya ambil dari Bojongede. Saya naik Kereta Bandara ke Soeta, naik Skytrain, masuk Terminal 3, melihat pesawat, dan bilang saya sangat menginginkannya. Lihatlah ke dalam rumah tempat saya tinggal di apartemen itu. “Setidaknya kita ingin memberi tahu mereka bahwa dunia ini tidak sekecil desa Simangis Bojonged,” kata Lida optimis.

Sehingga ketika mahasiswa PGSC Paramadina ingin melaksanakan kegiatan CSR yang bertemakan public speaking dan produksi konten video, mereka antusias menerimanya karena menurut mereka sejalan dengan apa yang dipimpin SAKhado saat ini.

Kegiatan CSR ini merupakan salah satu bentuk pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat triad perguruan tinggi yang rutin dilakukan Universitas Paramida untuk memberikan manfaat keilmuan kepada mahasiswa khususnya program Magister Ilmu Komunikasi.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Anak Ini Alami Radang Otak Parah Akibat Dicium Orang Asing di Bibir, Hidupnya Kini Hancur
Next post Toyota Fortuner Meluncur, Mitsubishi Juga Tes Pajero Sport Baru