Mengenal G20, Tujuan, Sejarah, dan Perbedaannya dengan B20

0 0
Read Time:4 Minute, 34 Second

robbanipress.co.id, Jakarta G20 atau Group of Twenty merupakan forum kerja sama ekonomi internasional yang mencakup 19 negara dengan perekonomian terkemuka dunia dan Uni Eropa. Forum ini didirikan pada tahun 1999 sebagai respons terhadap krisis keuangan global dan untuk memfasilitasi dialog antara negara maju dan berkembang mengenai isu-isu ekonomi global. Anggota G20 mencakup sekitar dua pertiga populasi dunia, 85% produk domestik bruto global, dan lebih dari 75% perdagangan internasional. 

Indonesia mendapat kehormatan menjadi tuan rumah KTT G20 tahun 2022 yang digelar di Bali pada 15-16 November. Mengusung tema “Recovering Together, Recovery Strong”, Indonesia berupaya menyelenggarakan diskusi global mengenai pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19, transisi energi berkelanjutan, dan transformasi digital. Acara tersebut menjadi momen penting bagi Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinannya di kancah internasional dan mengedepankan kepentingan negara berkembang.

Tujuan utama G20 adalah mengatasi tantangan perekonomian global melalui koordinasi kebijakan antar negara anggota. Forum ini berfokus pada isu-isu seperti stabilitas keuangan global, mitigasi krisis keuangan, pembangunan berkelanjutan dan reformasi lembaga keuangan internasional.

Untuk lebih memahaminya, berikut robbanipress.co.id ulas pengertian G20, tujuan, sejarah, dan perbedaannya dengan B20 yang dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (5/9/2024).

G20 merupakan kelompok yang terdiri dari 20 negara dengan perekonomian terbesar di dunia dan merupakan organisasi antar pemerintah dan supranasional yaitu Uni Eropa yang didirikan melalui pertemuan anggota G7. G20 secara resmi dikenal sebagai Kelompok Dua Puluh (G20) Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau Kelompok Dua Puluh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. Keanggotaannya mencakup negara-negara seperti Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, India, india, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris, Uni Eropa. , dan Amerika Serikat. Keberagaman anggota ini mencerminkan kompleksitas lanskap ekonomi global kontemporer, yang menyatukan negara-negara maju dan berkembang dalam satu platform.

Secara kolektif, negara-negara G20 mempunyai bobot ekonomi paling signifikan, menyumbang sekitar 80% terhadap produk domestik bruto (PDB) global, menguasai sekitar 75% total ekspor dunia, dan menyumbang sekitar 60% populasi dunia. Proporsi ini tetap stabil dalam beberapa tahun terakhir, dan pengaruh relatif dari Kelompok Tujuh (G7), yang merupakan bagian dari negara demokrasi maju, telah menurun. Fenomena ini menunjukkan adanya pergeseran bertahap gravitasi perekonomian global ke arah negara-negara berkembang besar atau emerging market seperti Tiongkok, India, dan Indonesia yang semakin memperluas perannya dalam perekonomian global.

KTT tahunan G20, yang pertama kali diadakan pada tahun 2008 sebagai respons bersama terhadap krisis keuangan global, telah muncul sebagai forum penting untuk diskusi dan koordinasi kebijakan mengenai isu-isu ekonomi dan tantangan global. Agenda pertemuan tersebut tidak hanya terbatas pada isu-isu ekonomi dan keuangan, namun juga mencakup topik-topik penting seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, transformasi digital, dan ketahanan energi. Pertemuan bilateral dan multilateral yang diadakan di sela-sela KTT seringkali menghasilkan terobosan diplomatik dan perjanjian internasional yang besar, sehingga menjadikan G20 sebagai forum penting dalam arsitektur tata kelola global kontemporer. Melalui forum ini, negara-negara anggota berupaya mengoordinasikan kebijakan ekonomi dan memperkuat kerja sama internasional untuk mengatasi tantangan global yang semakin kompleks.

Kelompok ini didirikan pada tahun 1999 sebagai forum antar pemerintah yang secara sistematis mempertemukan kekuatan ekonomi maju dan berkembang untuk membahas isu-isu utama terkait perekonomian dunia. Pertemuan perdana G20 diadakan di Berlin pada tanggal 15-16 Desember 1999, dipandu oleh menteri keuangan Jerman dan Kanada.

Latar belakang berdirinya forum ini bermula dari krisis ekonomi tahun 1998 dan pendapat yang muncul dalam forum G7 tentang tidak efektifnya pertemuan tersebut jika tidak diikutsertakan kekuatan ekonomi lain, meminta agar keputusan yang diambil akan mempunyai dampak yang lebih besar dan bahwa mereka bisa. Minat. Kelompok ini mengumpulkan sekitar 90% produk nasional bruto dunia (GNP, GNP), 80% total perdagangan dunia, dan dua pertiga penduduk dunia.

Sebagai forum ekonomi, G20 merupakan tempat terbaik untuk berkonsultasi dan bekerja sama mengenai isu-isu terkait sistem moneter internasional. Ada pertemuan rutin untuk mempelajari, meninjau dan mendorong perdebatan di antara negara-negara industri besar dan berkembang mengenai kebijakan yang mengarah pada stabilitas ekonomi internasional dan untuk menemukan solusi terhadap permasalahan yang tidak dapat dihadapi oleh satu negara pun.

Pada pertemuan pertama mereka di Washington, para pemimpin G20 mencapai kesepakatan umum di antara G20 mengenai cara bekerja sama di bidang-bidang utama untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi, mengatasi krisis keuangan, dan menyepakati tiga tujuan utama: Memulihkan pertumbuhan ekonomi global. Memperkuat Sistem Keuangan Internasional. Mereformasi Lembaga Keuangan Internasional.

Namun seperti dilansir laman resmi G20.org. Tujuan G20 adalah sebagai berikut: Koordinasi kebijakan antar anggotanya untuk mencapai stabilitas ekonomi global dan pertumbuhan berkelanjutan. Mempromosikan peraturan keuangan yang mengurangi risiko dan mencegah krisis keuangan di masa depan. Modernisasi Arsitektur Keuangan Internasional.

Dikutip dari laman Kementerian Keuangan, sebagai anggota Forum G20, Indonesia dapat mengambil manfaat dari informasi dan pengetahuan masa lalu mengenai perkembangan ekonomi global, potensi risiko, dan kebijakan ekonomi yang diterapkan negara lain, khususnya negara maju. Dengan begitu, Indonesia akan mampu menyiapkan kebijakan perekonomian yang tepat dan sehat.  Jika tidak, Indonesia bisa memperjuangkan kepentingan nasionalnya dengan dukungan internasional melalui platform ini. Berbagai organisasi dan forum internasional semakin mengetahui dan mengakui nama dan prestasi Indonesia. 

B20 atau Business 20 merupakan forum resmi G20 untuk berdialog dengan komunitas bisnis global. Seperti G20, B20 diluncurkan pada tahun 2010. B20 adalah salah satu kelompok keterlibatan utama di G20 dan bertugas merumuskan rekomendasi kebijakan mengenai isu-isu yang telah ditentukan sebelumnya. Rekomendasi ini kemudian disampaikan kepada presiden G20 pada KTT B20.

Dengan kata lain, B20 merupakan bagian dari rangkaian kegiatan KTT G20 di Bali. Karena perannya yang penting dalam G20, B20 menarik perhatian masyarakat Indonesia dan dunia, misalnya karena partisipasi Elon Musk, CEO Twitter, dan aktris kenamaan Hollywood Anne Hathaway.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %