Meta Hapus Pembatasan Akun Facebook dan Instagram Donald Trump, Ini Alasannya

0 0
Read Time:1 Minute, 47 Second

robbanipress.co.id, Jakarta – Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram, telah dibebaskan dari pembatasan rekening bank mantan Presiden AS Donald Trump.

Meta memperbarui pernyataan bahwa larangan Trump terhadap Facebook dan Instagram akan berakhir pada Januari 2023 untuk mencerminkan status baru calon presiden dari Partai Republik tersebut.

Meta menghapus Donald Trump dari semua platformnya setelah serangan di US Capitol pada 6 Januari 2021 dalam keadaan yang sangat tidak biasa. Demikian keterangan resmi Meta, seperti dikutip dari Engadget, Minggu (14/7/2024).

Tujuh orang tewas akibat kekerasan atau kekerasan dalam penyerangan gedung Capitol.

Pada bulan Mei berikutnya, Dewan Pengawas memutuskan bahwa Facebook telah gagal menerapkan sanksi yang sesuai dengan menangguhkan akun Trump secara permanen karena melanggar pedoman dan standar komunitas Facebook dan Instagram.

“Kami mencintaimu,” kata Donald Trump dalam pesan video yang dirilis kurang dari tiga jam setelah kekerasan dimulai. Kamu sangat istimewa” dan para pemberontak dianggap sebagai warga negara yang hebat.

Pernyataan itu dan pernyataan Trump lainnya setelah serangan di US Capitol meyakinkan dewan bahwa dia telah melanggar norma masyarakat dengan memuji atau mendukung orang-orang yang melakukan kekerasan di dewan Meta.

Dua tahun kemudian, Meta mengaktifkan kembali akun Trump setelah penangguhan singkat dan hukuman berat karena melanggar persyaratan layanannya, standar yang lebih tinggi dibandingkan pengguna lain di Facebook dan Instagram.

Meta mengatakan dalam pembaruan terbarunya bahwa mantan presiden tersebut akan memiliki standar yang sama seperti orang lain.

Menurut Meta, “Karena adanya konvensi partai yang akan datang, termasuk konvensi Partai Republik minggu depan, tidak akan lama lagi calon Presiden Amerika Serikat akan terpilih.”

“Dalam menilai tanggung jawab kami untuk memungkinkan ekspresi politik, kami percaya bahwa rakyat Amerika harus dapat mendengarkan pandangan para calon presiden secara setara,” lanjut Meta.

 

Twitter, yang dikenal sebagai X, juga mengambil tindakan terhadap Presiden Donald Trump setelah kerusuhan 6 Januari di Capitol setelah tiga tweet yang dipostingnya diberi label menghasut kekerasan.

Pembatasan itu dimulai pada 6 Januari 2021 dengan penangguhan selama 12 jam. Dua hari kemudian, Twitter melarang Trump setelah memutuskan bahwa postingan berikutnya melanggar standar sosial.

Setahun kemudian, CEO baru Twitter, Elon Musk, mengadakan jajak pendapat informal di akunnya, menanyakan apakah dia akan membatalkan larangan Presiden Trump. Lalu, dia mengaktifkan akun Trump beberapa hari kemudian.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %