Mudik Lebaran, Signify Pasang 3.000 Titik Lampu Pintar di Tol Trans Sumatera
robbanipress.co.id, Jakarta – Menjelang libur Reuni dan Idul Fitri 2024, Signify dan Hutama Karya telah memasang 3.000 titik lampu pintar di sebagian besar ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) demi menunjang keselamatan dan kenyamanan pemudik.
Pencahayaan cerdas merupakan integrasi lampu jalan LED Philips dan Interact, platform berbasis Internet of Things (IoT).
Selain meningkatkan keselamatan, lampu pintar ini diharapkan dapat mengurangi konsumsi energi penerangan hingga 80% untuk mendukung upaya Indonesia mengurangi emisi karbon.
Interact adalah sistem pencahayaan berbasis IoT yang dikontrol dari dasbor dengan teknologi cerdas, memungkinkan manajer memantau dan mengelola semua titik lampu dengan mudah dan efisien.
Hal ini juga mencakup pengembangan jadwal untuk menyalakan dan mematikan lampu, mendeteksi kerusakan, mengatur penerangan umum dan memantau konsumsi listrik.
Country Manager Signify Indonesia Dedy Bagus Pramono mengatakan pemasangan Penerangan Jalan Pintar (PJU) di Jalan Tol Trans Sumatera semakin memperkuat komitmen perusahaan dalam mendukung mobilitas lintas masyarakat.
“Khususnya dalam menghadapi arus balik pada Idul Fitri 2024, jaringan sistem penerangan yang efisien akan menjadi sangat penting untuk membantu Hutama Karya, sebagai operator ruas tertentu Jalan Tol Trans Sumatera, memastikan kelancaran jalur pulang pergi dan logistik pulau di Sumatera, kata Deidi menjelaskan. dalam keterangannya, Rabu (10/4/2024).
Pemasangan 3.000 titik lampu pintar, meliputi 533 titik lampu di Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (termasuk penerangan pintu masuk dan keluar, jalan layang dan rest area), 2.000 titik lampu di Tol Pekanbaru-Dumai, dan 732 titik Lampu Jalan Medan – Tol Binjai, dan 439 titik lampu di Tol Sigli – Banda Aceh.
Adjib Al Hakim, Sekretaris Jenderal Executive Vice President (EVP) Hutama Karya, mengatakan perseroan mendukung JTTS dalam penerapan teknologi smart lighting agar pemudik merasa aman dan nyaman saat transit.
“Pencahayaan pintar ini dapat dikontrol melalui sistem pemetaan, sehingga Hutama Karya dapat dengan mudah memantau dan menyesuaikan jadwal penerangan hingga tingkat penerangan jalan tol,” jelas Adjib.
Didirikan pada tahun 2014, JTTS mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumatera dan sekitarnya melalui semakin terhubungnya masyarakat dengan akses terhadap pekerjaan dan layanan publik, peningkatan tarif perdagangan dan optimalisasi efisiensi logistik.
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) per Februari 2024, Tol Trans Sumatera memiliki panjang beroperasi 884,5 kilometer dan terdiri dari 15 seksi yang menghubungkan Bakauhaini, Palembang, Medan, dan Kuala Lumpur. , Turpin. Ferringhi, Palembang, Banda Aceh, Pekanbaru dan Bengkulu.
Tol Trans Sumatera direncanakan total panjang 2.704 kilometer dan terdiri dari 24 seksi.