Niat Puasa Dzulhijjah: Arab, Latin, Arti, dan Keutamaannya

0 0
Read Time:2 Minute, 47 Second

robbanipress.co.id, Jakarta Dzul Hijjah adalah bulan keagungan Allah SWT. Di bulan ini, umat Islam dianjurkan berpuasa pada tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah.

Dalam penanggalan Hijriah tahun 1444 yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) RI, 1 Dzulhijjah jatuh pada hari Sabtu, 8 Juni 2024.

Seperti puasa lainnya, puasa Dzulhijjah hendaknya diawali dengan niat. Dengan diluncurkannya NU Online, Zul Hijjah bermaksud untuk:

نَوَيْتُ صَوْمَ هذا اليَومِ عَنْ اَداءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ SUNَّةً لِلّه dan تَعَالى  

Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘adâ’i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Hari ini saya niat menjalankan Sunnah Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.”  

Puasa ini dilaksanakan pada tanggal 1 hingga 7 Dzulhijjah. Sedangkan pada hari ke 8 atau hari Tarwiyeh, pembacaan niatnya berbeda, yaitu:

نوَيْتُ صَوْمَ هِذَا اليَيوْمِ عَنْ اَداءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّهِ تَعَ الَى

Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘adâ’i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ.  

Artinya: “Saya niat puasa sunah tarwiyyah hari ini karena Allah Ta’ala.”

Pada tanggal 9 Zul Hijjah atau hari Arafah, niat puasanya berbeda-beda:

 Hari ini   

Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘adâ’i arafata sunnah lillâhi ta’âlâ.  

Artinya: “Demi Allah, saya niat puasa sunah Arafah pada hari ini.”

Umat ​​Islam tidak diperbolehkan berpuasa pada tanggal 10 Dul Hijjah karena merupakan hari raya Idul Adha. Umat ​​Islam dianjurkan membaca Idul Adha dan berkurban.

Niat puasa Dzulhijjah bisa dibaca setelah magrib hingga subuh.

Namun jika malamnya sudah larut atau dia lupa melafalkan niatnya, boleh saja membacanya sampai Dhuhur.

NU Online mengatakan, Jumat (7/6/2024) “Boleh dilakukan saat berpuasa, tidak makan, minum, atau berhubungan badan.”

Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan istimewa di tahun Hijriah. Keistimewaan ini jatuh pada salah satu dari empat bulan suci (Ashhurul Khurum) selain Rajab, Julqada, dan Muharram.  

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa 10 hari pertama Dzulhijjah setara dengan puasa satu hari.  

“Tidak ada hari yang diutamakan Allah untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, puasa satu hari setara dengan puasa setahun dan shalat satu malam. Malam Lailatul Qadr.” Tirmidzi). 

Faktanya, 10 hari pertama bulan Dzulhijjah begitu mulia sehingga Muhammad (saw), Allah SWT, bersabda kepadanya bahwa ibadah pada waktu itu lebih mulia daripada Jihad fi sabilillah.

Keutamaan ibadah pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah adalah firman Allah dalam Al-Qur’an:

Nama Allah

Artinya: “Dan orang-orang yang mengingat nama Allah pada hari-hari tertentu” (QS. Al-Hajj : 28)

Hari-hari terkenal yang dimaksud adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis Nabi SAW.

امِ مِ اَيَّمٍ الْعَمَلُ الصَلِحُ فِيهَا اَحَبُّ يَلَّىِ مَنْ هَذِ الَّامِ يَع ْ عَيْمَ الْاشْرِ ْعْعَ ُ ِ َبِيلِ اللهِ إلّ رجُلٌ خرج َ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجْ مِنْ علِكَ.

Artinya: “Tidak ada hari yang amal shalehnya lebih dicintai Allah daripada hari ini.” Yakni 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Mereka (para Sahabat) bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah kamu tidak berperang di jalan Allah? Apakah lebih penting dari itu?” kecuali orang yang berkelahi dengan dirinya sendiri dan harta bendanya lalu kembali tanpa membawa apa-apa,” situs resmi kementerian (HR Bukhari dan Muslim) melaporkan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %