Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Suntik Modal ke Blibli Lewat Private Placement, Segini Nilainya
robbanipress.co.id, Jakarta – PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli mengumumkan rencana penambahan modal tanpa hak independensi (PMTHMETD) atau penempatan khusus.
Dengan demikian, perseroan menerbitkan 4 juta 900 ribu 240 ribu 527 saham baru di harga Rp 250 per saham. Rencana yang digelar pada 13 Juni 2024 dalam Rapat Umum Luar Biasa (RUPSLB) itu diterima para pemegang saham.
Berdasarkan informasi Bursa, pada Rabu (16/10/2024) seluruh saham baru akan diakuisisi oleh PT Lingkarmulia Indah (LI) yang merupakan pihak berelasi Perseroan. Perusahaan tersebut masing-masing dimiliki 49 persen dan 51 persen oleh Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono.
Seperti diketahui LI merupakan salah satu pemilik PT Global Digital Prima (GDPR). GDPR sendiri menguasai 99 persen saham PT Global Investama Andalan (GIA). Saat ini GIA tercatat sebagai pemilik 81,9 persen saham BELI. Penempatan pribadi tersebut akan ditutup dengan harga pelaksanaan Rp 460 per saham.
Artinya, Hartono bersaudara menyiapkan sekitar Rp 2,25 triliun untuk transaksi rahasia tersebut. Penetapan harga tetap PMTHMETD ini sesuai dengan ketentuan V.1.1 Lampiran II Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00101/BEI/12-2021 tentang Perubahan Peraturan No. I-A. Pendaftaran Saham dan Efek Swasta Selain Saham yang Diterbitkan dan Perusahaan Tercatat.
Sebelumnya, PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli mengumumkan rencana peningkatan pendapatan tanpa kemandirian (PTHMETD). Dengan demikian, perseroan menerbitkan lebih dari 9.400.240.527 saham dengan nilai nominal Rp250 per saham.
Jumlah saham yang ditempatkan sebanyak-banyaknya adalah 7,63 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Perusahaan membaginya menjadi dua kategori. Pertama, penerbitan 4,90 miliar saham dalam bentuk private penempatan, dan 4,50 miliar saham dalam rangka Executive and Employee Stock Option Program (MESOP).
Untuk private penempatan tersebut, perseroan mematok target harga Rp 472 per saham yang merupakan harga penutupan saham perseroan per 30 April 2024. Oleh karena itu, perseroan akan menghimpun dana Rp 2,31 triliun dari private penempatan dana tersebut.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu (8/5/2024) dilakukan private positioning untuk memberikan keuntungan kepada pihak-pihak terkait. Hal ini diharapkan dapat menjadi cara lain untuk menggalang dana guna mendukung pendirian dan pengembangan bisnis perusahaan.
Saat ini, dalam kegiatan MESOP, setelah mendapat persetujuan Komite Program atau Dewan Komisaris, maka sesuai ketentuan yang berlaku, harga yang ditetapkan akan ditentukan oleh Direksi. MESOP akan dilaksanakan mulai 15 Desember 2024 hingga 14 Januari 2029.
Tujuan MESOP perusahaan adalah menjalin dan memajukan hubungan kepentingan antara perusahaan dengan manajemen dan karyawan demi tercapainya tujuan dan keberhasilan.
Dana yang diperoleh dari PMTHMETD akan digunakan untuk modal kerja perseroan guna mendukung operasional inti dan pengembangan usaha perseroan. Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham atas pelaksanaan rencana tersebut pada Rapat Umum Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 13 Juni 2024.
Sebelumnya, PT Global Digital Niaga Tbk (BELI), perusahaan pemilik brand Blibli, berhasil meraih pertumbuhan pendapatan sebesar 2 persen dari Rp 3,830 miliar pada kuartal I 2023 menjadi Rp 3,923 miliar pada kuartal I 2024. .
Sebagian besar pendapatan keuangan Blibli berasal dari layanan online (OTA) perusahaan selama Idul Fitri dan kinerja yang kuat di segmen penjualan dan ritel.
Berkat peningkatan pendapatan tersebut, BELI mampu mencatatkan laba bersih sebesar 743 miliar krone pada kuartal I 2024, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 577 miliar krone.
Namun karena beban usaha yang masih tinggi yakni sebesar Rp 1,378 miliar, Blibli masih mencatatkan kerugian sebesar Rp 625 miliar pada kuartal I 2024.
CEO dan Co-Founder PT Global Digital Niaga Tbk Kusumo Martanto menyatakan, jika dilihat dari selesainya pekerjaan pada kuartal I 2024, maka pekerjaan yang dicanangkan perseroan saat IPO tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga menjadi penggerak. mempromosikan posisinya sebagai sarana pemasaran kepada konsumen.
Ia mengatakan dalam keterangan tertulis, Rabu (1/5/2024): “Segala sesuatu yang telah dilakukan dan setiap inovasi yang diterapkan bertujuan untuk mencapai tujuan tersebut yang menegaskan kembali komitmen kami kepada pelanggan dan mitra kami.”
Lanjutnya, pada kuartal I 2024, belanja konsumen akan melemah dan bisnis B2C akan menjalani strategi pertumbuhan selektif, termasuk perluasan titik kontak pelanggan untuk memperkuat strategi omnichannel.
Meski terdapat kendala, pertumbuhan capital gain dapat terus berlanjut.
“Sekarang, dalam portofolio teknis kami, optimalisasi margin, keunggulan biaya, dan efisiensi lingkungan telah meningkatkan produktivitas dan efisiensi, sehingga mengurangi kerugian,” ujarnya.