Pernah Jadi Asisten Bill Gates, Begini Rahasia Sukses Miliarder Steve Ballmer
robbanipress.co.id, Jakarta – Di antara pencapaian terbesar dunia teknologi, nama Steve Ballmer menjadi salah satu yang paling berpengaruh.
Sebagai mantan CEO Microsoft yang memimpin perusahaan melalui masa perubahan besar, Steve Ballmer telah menjadi inspirasi bagi banyak orang yang ingin sukses di dunia bisnis dan teknologi.
Di usianya yang ke-68, Steve Ballmer telah meraih kesuksesan luar biasa dan menjadi orang terkaya keenam di dunia dengan kekayaan bersih sebesar $148 miliar atau sekitar Rp 2.400 triliun (dengan asumsi nilai tukar dolar AS terhadap rupee sekitar 16.221). , Berdasarkan Indeks Miliarder Bloomberg.
Dia tidak hanya mencapai kesuksesan finansial yang besar, tetapi dia juga meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah industri teknologi.
Perjalanan karir Ballmer, dari asisten Bill Gates hingga salah satu orang terkaya di dunia, memberikan wawasan berharga tentang rahasia kesuksesannya. Pelajari bagaimana Ballmer mengubah tantangan menjadi peluang dan mencapai kesuksesan luar biasa.
Dalam wawancara terakhirnya sebagai CEO Microsoft pada tahun 2013, Ballmer duduk bersama Fortune untuk berbagi beberapa tips suksesnya.
Berikut lima tips sukses yang bisa dipetik dari pengalaman Ballmer, seperti dikutip Yahoo Finance Rabu, (24/4/2024). 1. Lihatlah ruang kompetitif secara keseluruhan.
Menurut Ballmer, seorang miliarder, seorang CEO harus bisa melihat keseluruhan lapangan permainan. Hal ini penting karena persaingan dalam industri teknologi seperti Microsoft terus berubah dan memerlukan pemahaman mendalam tentang tren pasar.2. Penemuan dan promosi bakat
Selama berada di Microsoft, Ballmer dikenal karena kemampuannya dalam merekrut dan mempromosikan talenta terbaik.
Ia percaya bahwa organisasi harus berusaha untuk mempromosikan karyawan internal sebanyak mungkin, sambil tetap terbuka terhadap talenta luar yang dapat membawa inovasi baru. 3. Selalu mempertimbangkan kembali model bisnis
Ballmer menekankan pentingnya terus mengevaluasi kembali strategi bisnis. “Lapangan bermain selalu berubah,” katanya.
Perusahaan harus fleksibel untuk beradaptasi dengan perubahan tren pasar. 4. Perencanaan masa depan jangka pendek dan jangka panjang
Ballmer menekankan pentingnya perencanaan untuk masa depan jangka pendek dan jangka panjang. “Lakukan hal-hal besar dengan baik sehingga menghasilkan banyak uang, itu siklusnya panjang,” ujarnya.
Inisiatif seperti USAFacts adalah contoh nyata komitmen Ballmer untuk memberikan dampak positif jangka panjang. 5. Ketahui kelemahan Anda
Terakhir, Ballmer menekankan pentingnya menerima ketidaksempurnaan Anda dan terus berkembang sebagai pribadi.
Bahkan sebagai salah satu orang terkaya di dunia, Ballmer memahami bahwa ada hal-hal yang tidak dia ketahui, dan sikap seperti itu dapat mendorong pertumbuhan pribadi dan profesional.
Dengan mendengarkan nasihat sukses Steve Ballmer, siapa pun dapat memperoleh wawasan berharga tentang cara mencapai karier dan tujuan hidup mereka.
Seperti diberitakan sebelumnya, passive income, artinya penghasilan tambahan dengan sedikit usaha, bisa menyenangkan. Hal serupa juga dirasakan Steve Ballmer, orang terkaya ke-6 di dunia.
Dikutip CNN, ditulis Minggu (31/12/2023), Steve Ballmer memperoleh pendapatan pasif sebesar 1 miliar USD atau Rp 15,40 miliar (dengan asumsi nilai tukar dolar AS terhadap rupee sekitar 15.403). Steve Ballmer akan mengumpulkan dividen besar dari Microsoft pada tahun 2024. Hal ini terjadi setelah raksasa teknologi itu meningkatkan pembayaran dividen triwulanannya menjadi 75 sen per saham, atau $3 per tahun.
Mantan CEO Microsoft Ballmer memiliki 333,2 juta saham perusahaan tersebut pada tahun 2014, terakhir kali dia mengajukan pengungkapan, dan tampaknya dia menyesuaikan saham Microsoftnya, yang setara dengan 4 per saham. Dia akan menerima kurang dari $1 miliar pada tahun fiskal 2024. Ini hanya untuk memiliki saham, apapun cara pembuatannya. Ballmer tidak menanggapi permintaan komentar.
Hal ini tentu saja mengasumsikan dewan direksi Microsoft tidak memutuskan untuk memotong dividen. Namun, hal seperti itu tidak boleh terjadi. Sejak perseroan mulai membagikan dividen kepada pemegang saham pada tahun 2003, jumlah tersebut terus meningkat.
Ballmer bukan satu-satunya yang melakukannya. Pemerintah AS juga akan mendapat potongan besar. Menurut ProPublica, Ballmer melaporkan pendapatan $656 juta ke Internal Revenue Service pada tahun 2018. Ini akan dikenakan pajak dividen sebesar 20 persen bagi mereka yang memperoleh penghasilan kena pajak sebesar USD 500.000 atau lebih per tahun. Ini berarti Microsoft akan membayar pajak hampir $200 juta atas dividen yang dikumpulkan.
Ballmer bukan satu-satunya orang yang mendapat manfaat besar dari memiliki saham yang membayar dividen.
Menurut analisis Wall Street Journal, perusahaan investasi Warren Buffett, Berkshire Hathaway, akan mengumpulkan dividen sekitar $6 miliar atau Rp92,4 miliar pada tahun ini. Pasalnya, mayoritas saham Berkshire Hathaway diinvestasikan pada dividen. Daftar perusahaan investasi tersebut meliputi Chevron, Bank of America, Apple, Coca-Cola, Kraft Heinz dan American Express.