Pernah Jadi Brand Kecantikan Viral, Maharani Kemala Isyaratkan MS Glow Pecah Kongsi

Read Time:2 Minute, 36 Second

robbanipress.co.id, Jakarta Beberapa hari terakhir ramai dibicarakan mengenai brand kecantikan yang sedang viral di Indonesia, yakni MS Glow. Pasalnya, salah satu pendirinya, Maharani Kamala, membuat pengumuman mengejutkan di media sosialnya.

Maharani berkomentar kepada salah satu pengguna: “Saya tidak memiliki MS Glow.” Begitu pula ketika ada yang bertanya tentang produk MS Glow, dia menjawab, “Tanya saja pada Mbak Shendi, saya tidak tahu,” akhirnya dia berkata. “Yura aku tidak bisa, aku berusaha untuk hidup!”

Pengumuman tersebut langsung memicu spekulasi bahwa ada masalah dalam hubungan kedua pendiri MS Glow. Bahkan, tagar “MS Glow Pecah Kongsi” sedang trending di media sosial X (Twitter).

Mengapa ini terjadi? Rabu (7/8/2024) Simak jawabannya yang dihimpun robbanipress.co.id dari berbagai sumber.

MS Glow merupakan brand perawatan kulit lokal yang didirikan pada tahun 2013 oleh dua wanita inspiratif, Maharani Kamala dan Shandi Poornamasari. Nama MS Glow diambil dari inisial nama depan mereka, yaitu “M” untuk Maharani dan “S” untuk Shandy. Hal ini mencerminkan kerja sama mereka yang disepakati bersama.

Produk MS Glow dijual melalui sistem reseller yang sebagian besar terdiri dari perempuan. Mereka pernah mengklaim memiliki 78.000 tenaga penjualan wanita dan meraih penghargaan MURI. Sebagai pendiri, Maharani dan Shandi berbagi momen bersama dalam foto dan konten, seringkali dengan latar belakang produk mewah atau mobil eksotis.

Maharani dan Shandi lebih suka menyebut diri mereka sebagai “pendiri” MS Glow dibandingkan pemiliknya. Namun penyelidikan hak kekayaan intelektual (HAKI) menemukan bahwa MS Glow terdaftar atas nama Shendy Poornamasari, tidak termasuk nama Maharani Kamalan.

Keduanya juga menjalankan klinik bernama MS Glow Aesthetic Clinic dan lagi-lagi HKI terdaftar atas nama Shandy Poornamasari. Mengapa ini bisa terjadi? Sebenarnya sudah lama masyarakat mengenal duo yang membangun bisnis MS Glow dari awal hingga sukses seperti sekarang ini. Agaknya, HKI harus didaftarkan atas kedua nama tersebut.

Pernyataan Maharani Kemala, “Maaf, saya bukan pemilik MS Glow” membuat netizen bertanya-tanya apa sebenarnya masalah MS Glow. Sejauh ini belum ada penjelasan dari kedua belah pihak mengenai kegagalan perusahaan tersebut.

Banyak yang berkomentar bahwa Maharani bukanlah pemilik MS Glow melainkan hanya distributornya saja. Hal ini mengejutkan karena selama bertahun-tahun Maharani dan Shandi selalu tampil bersama sebagai salah satu pendiri.

 

Jika melihat perjalanan MS Glow sebenarnya dimulai dari Cantik Skincare yang berbasis di Chandigarh. Maharani merupakan distributor Cantik Skincare terbesar. Kemudian, ia mengajak Shandy Mehra untuk bergabung dengannya dan menciptakan brand bernama MS Glow. Keduanya menyebut diri mereka pendiri. Jadi MS Glow merupakan kolaborasi Maharani dan Shandi, ini fakta sejarah.

Maharani Kamala memberi caption pada video tersebut di Instagram. “Brand itu ibarat anak kecil, kita melahirkan, membesarkan dan berjalan serta memperjuangkan dia agar bisa mandiri dan menjadi anak yang terkenal dan sukses. untuk waktu yang lama. Apapun situasinya, orang tua kita saat itu akan membantu melahirkan anak yang sukses. Mereka tidak akan melupakan sejarah yang ada di sisi kita. Orang itu pasti tidak akan tergantikan dalam ingatan kita.

Menghancurkan kemitraan MS Glow adalah pelajaran berharga bagi siapa pun yang ingin membangun bisnis bersama teman atau keluarga. Jangan hanya mengandalkan kepercayaan dan mengabaikan aspek hukum. Semuanya harus dijelaskan dalam dokumen hukum sejak awal. Kelalaian dalam hal ini dapat merusak bisnis, dan yang paling disayangkan adalah rusaknya persahabatan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Tahan Imbang Arsenal, Harry Kane Langsung Bayangkan Partai Final di Wembley
Next post Paul Alexander Meninggal Dunia, Simak Kisah Penyintas Polio Hidup dengan Paru-Paru Besi yang Menginspirasi