Pola Asuh Gentle Parenting Bisa Jadi Pilihan Besarkan Gen Alfa

Read Time:2 Minute, 12 Second

robbanipress.co.id, JAKARTA – Pola anak dulu dan sekarang bisa sangat berbeda. Salah satu faktor penyebabnya adalah perkembangan teknologi dan dampaknya terhadap interaksi sosial.

Psikolog anak dan keluarga Samanta Elsener mengatakan pola pengasuhan anak sedang berubah. Memilih alat parenting yang tepat dapat membantu orang tua.

Salah satunya adalah pola asuh gentle parenting yang dapat membantu orang tua dalam membangun karakter emosional dan sosial pada anak, ujarnya, dikutip dalam siaran pers, Jumat (14/6/2024). Pola asuh yang lembut adalah pola asuh yang mengutamakan empati, rasa hormat, pengertian, inisiatif, tanpa paksaan dan penerapan batasan.

Menjadi orang tua di era digital bisa mendatangkan keuntungan karena akses informasi sangat mudah. Namun hal ini juga membawa banyak tantangan, terutama bagi para orang tua milenial yang kini melahirkan anak dari generasi alpha. Ada anak yang lahir antara tahun 2010 dan 2025.

Berdasarkan data sensus tahun 2020 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia sebesar 54 persen dengan dominasi generasi muda. Yakni generasi Milenial dan Generasi Z yang keduanya mulai membentuk generasi Alpha.

Generasi Alpha yang akrab dengan teknologi akan terpapar lebih banyak informasi. Hal ini dapat mempengaruhi perilaku dan cara berpikir dalam situasi sosial.

Dengan berkembangnya teknologi, Generasi Alfa menjadi generasi yang tidak peduli dengan orang lain bahkan menjadi lebih temperamental dan sulit diatur.

Mengutip dari jurnal Parental Assistance for Early Childhood in Use of Digital Technology, salah satu upaya orang tua dalam memberikan pendidikan bagi anak dalam keluarga di era digital adalah dengan memberikan pendampingan pemanfaatan teknologi kepada anak. Anak usia dini mempunyai tantangan tersendiri, karena pada masa inilah anak mengalami proses pembentukan karakter dasar dirinya. Apapun yang terjadi pada periode ini akan berdampak pada anak dan terbawa ke usia berikutnya.

Oleh karena itu, pola asuh orang tua sangat penting dalam membentuk karakter anak dengan menanamkan nilai-nilai empati, tanggung jawab, kemampuan mengatur emosi dan cara beretika.

“Informasi yang diserap orang tua dan anak di era digital dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak itu sendiri. Keterampilan mengelola emosi menjadi faktor penting dalam membangun karakter kuat pada anak,” kata Samanta.

Terutama untuk melindungi Anda dari dampak negatif kemajuan teknologi. Pola asuh yang lembut dapat membantu anak mengatur dan mengendalikan emosinya sendiri dengan baik, serta membantu anak mengembangkan empati terhadap orang lain.

Merek perawatan bayi, My Baby, menyadari pentingnya pembentukan tubuh. Tahun ini, merek tersebut menjalankan kampanye bertema #RaisingFutureReadyKids dengan satu jam edukasi tentang pola asuh yang lembut.

Direktur Eksekutif Portofolio dan Komunikasi Merek My Baby Audrey Gandadjaja menambahkan komitmen merek untuk menjadi bagian dari perlengkapan para ibu dalam perjalanan pengasuhan anak mereka. Selain pelajaran parenting, kelas lain seperti permainan sensorik, workshop sains menyenangkan diadakan di kota-kota besar seperti Medan, Surabaya dan Jakarta.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post KCIC: 225 Ribu Penumpang Gunakan Whoosh Selama Periode Lebaran 2024
Next post Sikap Elon Musk soal Alien, Jawabannya Tak Terduga