Prof Budi Santoso Batal Diberhentikan dari Jabatan Dekan FK, Rektor Unair: Itu Masa Lalu

Read Time:2 Minute, 13 Second

robbanipress.co.id, Jakarta – Universitas Airlangga (Unair) membatalkan keputusan pemberhentian Profesor Budi Santoso dari jabatan direktur medis. Keputusan ini diambil Rektor Universitas Airlangga Profesor Muhammad Nasi setelah menerima surat dari Profesor Basu (julukan Profesor Budi Santoso).

Profesor Nasi mengaku memahami apa yang disampaikan Basu dan memutuskan untuk mengangkatnya kembali sebagai Dekan FK Yuair.

“Saya paham apa yang disampaikan Profesor Basu. Ada alasan mengangkatnya menjadi dekan, makanya saya angkat kembali,” kata Profesor Nasi di An Air, Selasa, dilansir ANTARA.

Perdana Menteri Weah tidak merinci dasar pemecatan Bass. Ia mengatakan pihaknya kini fokus pada masa depan Unair.

“Itu masa lalu. Yang penting sekarang adalah fokus pada masa depan Yuair yang kita cintai,” ujarnya.

Profesor Nasi mengatakan situasi seperti yang terjadi kemarin adalah hal yang normal dan orang yang menjalin hubungan bisa tiba-tiba putus.

“Ini biasa saja. Jadi, wajar kalau ketemu dan pacaran lalu ada masalah atau tiba-tiba putus kan? Jadi nggak perlu ikut campur. Tapi kalau Tuhan berkehendak, semua akan baik-baik saja.” membaca surat Profesor Bass dan kami mengangkatnya kembali sebagai direktur medis,” jelasnya.

Guru Besar Ilmu Ekonomi tersebut menegaskan, Profesor Bass akan kembali menjalankan tugasnya sebagai Dekan mulai Rabu 10 Juli 2024.

“Dia akan kembali bekerja besok pagi,” katanya.​

Di sisi lain, Profesor Bass juga bersyukur semua dinamika yang terjadi telah berakhir. Ia secara pribadi meminta maaf atas keributan yang terjadi dengan Perdana Menteri Yuair.

“Alhamdulillah semua sudah selesai. Saya pribadi sudah minta maaf ke Pak Perdana Menteri. Mungkin saya bermaksud mewakili diri pribadi, tapi saya keterlaluan dan institusi. Mungkin saya yang memanfaatkan. Mungkin ini salah saya,” ucapnya.

Profesor Bass bersyukur Profesor Nasi telah memaafkannya dan memberinya kesempatan untuk kembali menjadi direktur medis.

“Alhamdulillah, perdana menteri sudah memaafkan saya. Saya akan kembalikan semuanya kepada perdana menteri,” ujarnya.

Sebelumnya, Profesor Bas diberhentikan dari jabatannya sebagai dekan FK Weah Surabaya. Kabar pemecatannya diketahui setelah sang perdana menteri bertanya kepada sang profesor apakah akan ada bus yang datang, namun ia tidak bisa berangkat ke sana karena berada di Jakarta pada Selasa, 2 Juli 2024.

Isu yang Berkembang Pemecatan Profesor Basu merupakan buntut dari penolakannya terhadap rencana pemerintah mendatangkan dokter asing ke Indonesia.

Pada hari Senin tanggal 8 Juli 2024, Profesor Bass berinisiatif mengirimkan surat kepada rektor universitas menanyakan alasan pemberhentiannya sebagai dekan.

“Kami datang ke Kampus C (Uniair), kantor rektor, dengan niat baik. Kami ingin menyampaikan surat berisi penjelasan dan menanyakan dasar dan prosedur apa yang berlaku kepada kami (pemecatan),” kata Profesor Basu, Senin, didampingi tim advokasi Lembaga Bantuan Hukum terkait dan Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik (KIKA).

Dalam suratnya, Profesor Basu mengharapkan kehormatan Yuair agar setelah kejadian ini terungkap, akan ada dialog dan komunikasi yang baik antara dirinya dan Perdana Menteri untuk mencari solusi.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Telkomsel Umumkan Pemenang Program Undian Poin Festival 2023, Hadiahnya BMW hingga iPhone 15 Pro
Next post Penerimaan CPNS dan PPPK 2024 Dibuka Juni Atau Juli? Ini Rincian Formasinya