Puasa Idul Adha Hukumnya Sunnah, Simak Bacaan Niat dan Keutamaannya
robbanipress.co.id, Jakarta Idul Fitri atau dikenal dengan Puasa Sunnah pada tanggal 9 Dzul Hajjah merupakan tradisi yang dilakukan umat Islam di seluruh dunia. Puasa ini mempunyai persiapan dan manfaat yang luar biasa bagi para pengikutnya.
Sebelum menjalankan ibadah puasa Idul Adha, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan. Pertama, umat Islam harus memutuskan untuk berpuasa pada hari itu. Kemudian mereka harus mempersiapkan fisik dan mental untuk berpuasa sepanjang hari. Selain itu, penting bagi mereka untuk memahami tujuan dan hikmah puasa Idul Adha.
Idul Fitri mempunyai keutamaan tersendiri. Selain mendapat pahala yang besar, puasa ini membantu umat Islam mendekatkan diri kepada Allah. Selain itu, Idul Adha juga memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk merasakan makna hidup yang lebih besar yang tidak mereka alami sehari-hari.
Berikut keutamaan puasa Idul Adha yang dirangkum robbanipress.co.id dari berbagai sumber (12/6/2024).
Menurut Ibnu Abbas, 10 hari menjelang Idul Fitri mempunyai makna sejarah dalam ajaran Islam. Pada hari pertama bulan Dzul Hajjah terjadi peristiwa dimana Nabi Adam diampuni oleh Allah SWT atas kesalahannya memakan buah murbei. Hari kedua Dzul Hajjah dikenal sebagai hari penyelamatan Nabi Yunus oleh para biarawati. Hari ketiga bulan Zul Hajjah adalah saat doa Nabi Zakariya agar memiliki anak laki-laki bernama Yohanes dikabulkan oleh Allah. Hari keempat adalah hari lahir Nabi Isa dan hari kelima adalah hari lahir Nabi Musa. Pada hari keenam, perjuangan Rasulullah menegakkan Islam berhasil dimenangkan. Akhirnya pada hari ketujuh bulan Dhu al-Hajjah, pintu Neraka ditutup.
Puasa menjelang Idul Adha adalah Sunnah Sukakad yang artinya dianjurkan. Puasa wajib bagi jamaah haji karena merupakan bagian dari ritual haji. Sementara itu, bagi orang sakit atau musafir (musafir) diperbolehkan untuk tidak berpuasa, tetapi harus mengqadha di waktu lain. Cocok untuk ibu hamil dan menyusui.
Puasa pada sepuluh hari pertama bulan Dzul Hajjah juga dianjurkan dalam Islam. Tujuan puasa Idul Adha adalah agar kita memulai, menetapkan tujuan ibadah. Amalan di bulan Dzul Hajjah, salah satu puasa sunnah sepuluh hari pertama, sangat disukai Allah dan mendatangkan banyak keberkahan bagi yang melaksanakannya.
Dalam hadits riwayat Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada hari amal shaleh yang lebih dicintai Allah selain sepuluh hari ini (10 hari pertama bulan Dhu al-Hajjah) .”
Puasa sehari sebenarnya seperti puasa setahun. Ia membandingkan salat magrib dengan salat magrib pada malam Lailatul Dajr.
Salah seorang temannya bertanya: “Apakah Jihad lebih baik dari pada Sabilla?” diminta.
Dia menjawab ya. “Jihad itu lebih utama dari pada fii sabiilillaah, yang tidak pernah kembali kecuali dia keluar berjihad dengan harta, jiwa dan raganya.” Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan Ibnu Majah, Abu Hurairah 1. Niat Puasa Sunnah Arafah adalah لهِ تَعَالَى
“Navaitu Shauma Gadin” Bir Ada Man Sunnah Aruf Lillah
Artinya : “Demi Allah SWT, besok aku puasa sunah Arafah.”
Namun jika niat membaca Sunnah Arafah di siang hari dibaca, maka bacaan niat tersebut adalah sebagai berikut:
“Navaitu Shawma Hadzal Yamimi” Adai Sunnah Arafah Lilahi Ta’ala”
Artinya: “Saya ingin puasa sunah Arafah hari ini karena Allah SWT.” 2. Tarwiya Sunah Niat Puasa
“Navaitu Shawma Gadin” An Adai Sunnati Yaomit Tarwiati Lillahi.
Artinya : “Saya besok puasa sunnah tarwia karena Allah SWT.”
Jika Sunnah Tarwiyyah dibaca pada siang hari dengan niat puasa, maka bacaan niatnya adalah sebagai berikut:
“Navaitu Shauma Hadzal Yamimi” Adaaay Tarviata Sunnatan Lillahi
Artinya: “Saya ingin puasa Tarwiyyah Sunnah hari ini karena Allah Ta’ala.” Menghapus dosa 2 tahun
Manfaat puasa sunnah Idul Adha yang pertama adalah dapat menghapus dosa selama dua tahun. Dosa yang diampuni antara lain tahun sebelum dan tahun sebelum puasa Arafah. Selama puasa Arafah, seorang muslim berkesempatan memperoleh ampunan atas dosa-dosa yang dilakukan pada tahun sebelumnya dan dosa-dosa yang akan datang pada tahun berikutnya. Ini merupakan anugerah yang luar biasa dari Allah SWT dan menunjukkan betapa luasnya rahmat dan ampunan-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang berupaya mendekatkan diri kepada-Nya. Puasa Arafah menghapus dosa-dosa kita dan memberi kita kesempatan untuk penyucian spiritual dan pembaharuan diri.
Menurut hadits Muhammad, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian: تِيْ قَبْلَهُ
Artinya: “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan tahun berikutnya.” Puasa tanggal 10 Muharram menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu. (HR Muslim). 2. Hadiahnya berlipat ganda
Manfaat puasa sunnah di bulan Dzulhajjah yang kedua adalah bertambahnya pahala bagi orang yang berpuasa sunnah dari tanggal 1 hingga tanggal 9. Allah SWT akan membalas dengan berlimpah atas setiap amal baik yang dilakukan selama hari-hari ini. Termasuk di dalamnya pahala puasa serta pahala setiap ibadah seperti dzikir, doa, sedekah dan amal shaleh lainnya. Bulan Dzul Hajjah merupakan saat yang penuh berkah dimana setiap amal kebaikan mendapat pahala yang lebih besar dibandingkan hari-hari biasa. Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk memetik pahala yang melimpah dari Allah dengan memperbanyak amal shaleh dan memaksimalkan shalat di hari-hari istimewa tersebut.
Inilah sabda Nabi Muhammad SAW: لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَا مِ لَيْ الْقَدْرِ
Artinya: “Tidak ada hari yang disenangi Allah untuk shalat selain pada sepuluh hari pertama bulan Zul Hajjah, yang puasanya setara dengan puasa satu hari, dan shalat satu malam setara dengan shalat.” Malam Lailatul Qadir. (HR At-Tirmidzi). 3. Bebas dari siksa neraka
Keutamaan puasa Arafah yang ketiga adalah keselamatan dari siksa api neraka. Salah satu keistimewaan puasa Arafah adalah jaminan Allah bahwa siapa yang menjalankannya akan terlindungi dari siksa api neraka. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa puasa di Arafah mempunyai manfaat yang sangat baik dalam menyelamatkan seorang muslim dari api neraka sehingga menjadi amalan yang dianjurkan. Bagi yang tidak mempunyai kendala apapun, dianjurkan untuk berpuasa sunah ini pada bulan Dhu al-Hajj. Melalui puasa Arafah, umat Islam mendapat perlindungan dari Allah dan jaminan keselamatan dari siksa yang pedih.
Berikut Nabi SAW:
Artinya: “Tidak ada hari yang mana Allah mengeluarkan hamba-hamba dari Neraka kecuali pada Hari Pembebasan, dan sesungguhnya Dia mendekatkan mereka ke hadapan para malaikat dan memuji mereka serta berfirman: ‘Apa yang mereka inginkan?’ mengatakan. (HR Muslim).