Ramai Pungli di Masjid Al Jabbar Bandung, Dikutip Biaya Parkir hingga Rp25 Ribu padahal Bilang Seikhlasnya
robbanipress.co.id, Jakarta – Banyak orang yang berkesempatan mengumpulkan barang jarahan ketika suatu tempat banyak dikunjungi wisatawan. Kali ini terjadi di kawasan Masjid Al Jabar, Gidebij, Bandung, Jawa Barat.
Salah satu pengguna memulai dengan menunjukkan foto sebuah gereja yang tampak indah dan terang benderang di malam hari.
Dia berkata pada 13 April 2024: “Ini adalah gereja yang tidak akan saya kunjungi dan belum pernah saya kunjungi.”
Dia menjelaskan masalahnya. Ia menjelaskan, saat itu ia memutuskan pergi ke masjid untuk salat magrib. Dari kejauhan, ia mengaku terkesima dengan keindahan masjid yang diterangi lampu warna-warni. Sesampainya di pintu masuk, dia diberi tiket parkir.
Ia mengaku kesulitan mencari tempat parkir karena melihat ratusan mobil sekaligus. Ia juga memperkirakan ribuan orang akan salat berjamaah.
“Setelah berkendara, akhirnya kami menemukan tempat parkir, di sana ada seorang pengemudi yang memakai jaket. Saat dia keluar dari mobil, dia terus meminta uang ‘apa pun yang dia bisa’ karena dia di tempat parkir. Saya tidak mau. beri dia 2 ribu dia bilang dia jujur.
Lanjutnya: “Saya memberinya uang 5.000, namun matanya masih tertutup. Akhirnya konselor berkata, “Saya memberinya uang 10.000 karena azan sore saya ingin berangkat ke gereja lebih awal. “
Rasa frustrasinya belum usai ketika sopir taksi menjadi pencuri dan kesabarannya kembali diuji saat ia mencoba melepaskan sepatunya. Diakuinya, petugas yang bertugas saat itu menolak menerimanya karena sepatunya tidak terbungkus plastik. Ia berhasil membeli plastik yang dijual di depan pekarangan seharga lima ribu rupiah.
“Saya akhirnya bisa melepaskan sepatu saya dan memberi mereka penghargaan,” tulisnya.
Kemudian dia pergi ke kamar mandi sebelum mandi. Namun perilaku petugas di kamar mandi juga kurang baik. Ia mengaku dipukul oleh petugas yang memanfaatkan lapak tersebut sambil mengatakan, “Jangan terlalu lama di toilet”. Akhirnya dia tidak ke kamar mandi, tapi langsung ke kamar kecil. Katanya luas dan tenang.
Setelah itu, dia berkata: “Saya langsung turun ke lantai dan saya melihat hanya ada sedikit orang yang berkumpul. Baiklah, konferensinya sudah selesai.”
Usai salat, ia kembali ke toko sepatu untuk membeli sepatu. Dia menunggu tiga puluh menit sampai sepatunya dikembalikan. Namun petugas yang melayaninya bersikap kasar dan menyuruhnya mencari ke tempat lain padahal nomor keamanannya ditunjukkan.
“Akhirnya petugas lain menolongnya. Sepatunya lepas dari bawah kakinya,” keluhnya.
Pengalaman mengerikan di Masjid Al-Jabbar terus berlanjut. Sopir taksi lain tetapi berseragam sama memintanya untuk membayar Rs 10.000 yang ‘asli’. Dia melanjutkan: “Karena saya terlalu malas untuk berdebat, saya membayar 10.000. Ketika saya pergi, saya membayar 5.000 lagi untuk mobil tersebut.
Oleh karena itu, seluruh uangnya hingga 30 ribu rupiah ia habiskan untuk salat di Masjid Al-Jabbar. Padahal, dia tidak pernah masuk kamar dan dibayar penuh.
Lanjutnya: “Karena di luar ramai, ada petugas berjaket yang membantu. Sambil memegang tangan, dia minta jujur lagi. Karena sebelumnya saya marah, saya tidak memberi.” telepon
Lalu dia berkata: “Saya mengagumi keindahan masjid, tapi sayang petugas merusaknya. Jangan lihat pelat nomornya berbeda-beda.”
Berita tentang X akan terus mengalir dan menarik perhatian netizen. Tak sedikit pihak yang mengkritik DKM Masjid Al Jabar. “Soal salat, biaya parkirnya lebih dari 20 sampai 30 ribu (kalau mau salat harus bayar Rp 20-30 ribu)” kolom komentar Instagram @masjidrayaaljabbar.
“Kenapa dikirim DKM ke teman-teman di sana, ke Polda Jabar, kenapa tidak diumumkan? Sayangnya, yang mau ke sana, tidak mau datang.” tulis netizen @masjidrayaaljabbar dalam postingan Instagram.
Bahkan, mantan Gubernur Jawa Barat Rizwan Kamil bahkan sempat dianggap masyarakat mempertimbangkan pembangunan masjid hingga peresmian. “Saat ini X kuat atas kekerasan di masjid Al-Jabbar pak…,” tulis salah satu warganet.
“Sudah dikirim ke dkm untuk diperbaiki. Ketua dkm sekarang Gubernur Jabar, PJ. Saya orang biasa sekarang,” jawab Emil, sapaan akrabnya.
Ini bukan pertama kalinya Masjid Al-Jabbar menghadapi permasalahan bukan karena keindahannya. Sejak dibuka pada 30 Desember 2022 oleh Gubernur Jawa Barat Rizwan Kamil, masjid ini mencatat banyak aktivitas domestik. Pada awal pengerjaan gereja, daftar keluhan pengunjung adalah dari kotoran yang masuk ke tempat tersebut.
Salah satu yang angkat bicara soal sampah di gereja adalah pemilik akun Instagram @rismadewid. Berbagi video yang menunjukkan sampah dibuang, dia memberi judul, “Tolong jaga kebersihan gereja.”
Netizen itu melanjutkan, “Taruhlah sampah pada tempatnya. Misalnya, jika tidak dapat menemukan kantong sampah, masukkan ke dalam saku terlebih dahulu (masukkan ke dalam saku) atau bawa hingga menemukan tempat sampah.”