Rilis Buku tentang Perjuangan Kantor Perwakilan Bantu UMKM, Bos BI: Ini The Real Story
robbanipress.co.id, Jakarta Convention Center (JCC); Jakarta Sabtu (3/8/2024) Jakarta Jakarta (BE) Perry Warzio menghadiri peluncuran buku bertajuk Simak dan Desain: Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. )
Ketua Dewan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbay Yudhi Sadewa dan Visiting Scholar Stanford University Geeta Wirzwan juga turut hadir dalam kesempatan tersebut.
Ditulis oleh peneliti Iwan Jaya Aziz dari Institut Bank Indonesia, buku ini menceritakan perjuangan kantor perwakilan BI di Indonesia dalam memajukan UMKM di daerah terpencil.
“Ditulis dengan prinsip dokumentasi dan akademis,” kata Perry pada acara presentasi dan bedah buku bertajuk Dengar dan Desain di Jakarta Conference Center (JCC) on Micro, Small and Medium Enterprises, Jakarta. 8/2024).
Menurutnya, buku tersebut juga bertepatan dengan Festival Ekonomi Digital Indonesia (FEKDI) 2024 x Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang sudah memasuki hari ketiga. Perry mengatakan FEKDI x KKI 2024 tentang cinta, didasarkan pada tiga aspek penting: pengabdian (pengorbanan) dan kehidupan.
“Ini bukan hal biasa bagi saya dan Bey, kami memberikan segalanya demi cinta, kesetiaan, dan kemajuan hidup kami,” kata Perry.
Kemudian dia berbicara tentang latar belakang buku tersebut Perry mulai menjabat sebagai direktur Pusat Pendidikan dan Penelitian Nasional pada tahun 2003.
Kemudian kecintaannya pada masyarakat, saya temukan banyak profesor Indonesia yang mau dan mampu Penelitian ini mempertemukan saya dengan Ivan Jaya Aziz, seorang ekonom yang sangat fokus pada pengembangan UMKM.
Makanya saya datang ke Indonesia setiap musim panas dan mengunjungi 46 kantor perwakilan BI, BI love, lanjut Perry seraya menambahkan, kita melihat komitmen BI dalam meningkatkan keterlibatan dan kesejahteraan UMKM.
Bank Indonesia juga terus mendorong kinerja UMKM Myanmar. Misalnya, bank sentral menyediakan kain Indonesia dari UMKM setiap tahunnya.
Pasalnya, UMKM dinilai mempunyai peran besar dalam perekonomian Indonesia. Begitu kecil Kemitraan dengan usaha kecil dan menengah penting bagi perkembangan perekonomian negara “Dua pertiga unit usaha di Indonesia adalah UMKM. Jika kita ingin menumbuhkan perekonomian Indonesia, kita perlu memajukan pelaku UMKM,” tutup Perry.
Melalui Bank Indonesia, pemerintah terus memperluas sistem pembayaran Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) ke berbagai negara Asia.
Di negara tetangga Malaysia, Gubernur Bank Indonesia Perry Warzio mengatakan QRIS lintas batas telah berhasil digunakan di Thailand dan Singapura. Untuk perpanjangannya, QRIS, Korea Selatan Jepang Ini juga akan tersedia di India dan UE
Presiden U Thein Sen telah mengumumkan perluasan kerja sama QR Standard Indonesia antara Malaysia, Thailand, Singapura, dan Korea Selatan. Nota kesepahaman telah ditandatangani dengan Uni Emirat Arab, Jepang dan India Perry pada pembukaan Korea Kreatif Indonesia (KKI) dan Festival Ekonomi dan Keuangan Digital (FEKDI) 2024 di Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Perry berharap penggunaan QRIS lintas negara dapat diterapkan di seluruh negara Asia; Hal ini diharapkan akan memungkinkan penerapan sistem pembayaran di dalam negeri menjadi lebih mudah dan cepat
Asia akan terintegrasi dengan QR dan pembayaran instan di masa depan, katanya.
Menurut situs Bank Indonesia, Pembayaran Lintas Batas memungkinkan pembayaran lintas batas antar negara dengan konversi mata uang otomatis.
Dalam hal ini QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) digunakan sebagai format kode QR universal di berbagai negara.
Oleh karena itu, Border QRIS membuat pembayaran antar negara menjadi lebih mudah dan cepat karena memungkinkan negara-negara yang bekerja sama menggunakan kode QR yang sama.
Pada tanggal 17 Agustus 2019, bertepatan dengan HUT RI ke-74, Bank Indonesia meluncurkan inovasi pembayaran kode QR.
QRIS untuk mendorong efisiensi bisnis; untuk mempercepat inklusi keuangan; Hal ini bertujuan untuk memajukan UMKM dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia yang lebih baik.