Ruangan Lembap Bisa Picu Alergi hingga Masalah Kesehatan Lain, Ini 4 Cara Atasi Kelembapan

Read Time:2 Minute, 27 Second

robbanipress.co.id, Jakarta Ancaman kesehatan tidak hanya datang dari apa yang terlihat, melainkan dari hal-hal tersembunyi yang sering terabaikan, seperti udara lembab.

Kelembapan seringkali tidak terasa pada ruangan di dalam rumah. Faktanya, lingkungan di luar angkasa dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, terutama pada sistem pernafasan.

Merujuk situs Guardian, penyebab kondisi rumah kotor adalah jamur yang terlihat dari tetesan air di jendela atau dinding. Penyakit ini berkembang ketika uap air ada di udara, dari pancuran dan bak mandi, panci dan wajan. Ada juga peningkatan panas dari air tanah yang tersedot ke dinding, dan penetrasi kelembaban, yaitu penetrasi air melalui sistem bangunan, misalnya melalui kerusakan atap atau bangunan, lubang pada pintu dan jendela, atau pipa dan saluran air. yang tidak dipelihara.

Kelembapan dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental. Dokter melihat depresi dan kecemasan pada orang yang tinggal di rumah yang dingin dan lembap. Keadaan stres dan kecemasan ini dapat mengganggu kekebalan, fungsi hormon, dan sistem kardiovaskular. Stres juga meningkatkan keinginan untuk merokok, makan dan minum alkohol.

Kelembapan juga mempengaruhi bangunan dan material, mendorong reaksi kimia dan kerusakan yang dapat melepaskan bahan kimia berbahaya ke udara yang dapat terhirup.

Selain itu, masalah utama panas adalah menyebabkan tumbuhnya bakteri, jamur, debu dan bakteri lain yang menyebabkan reaksi alergi.

 

Siapa pun dapat mengalami masalah kesehatan akibat kelembapan dan jamur, namun mereka yang memiliki kondisi kesehatan bawaan lebih mungkin terkena dampaknya, begitu pula anak-anak dan orang lanjut usia. Orang dengan alergi, asma, PPOK, fibrosis kistik, penyakit paru-paru lainnya, atau penyakit jantung memiliki risiko lebih tinggi untuk memperburuk kondisi dan terkena infeksi jamur.

Spora umum seperti cladosporium, alternaria, aspergillus, dan penicillium diketahui menyebabkan asma, dan semakin banyak bukti bahwa spora dapat menyebabkan asma pada anak-anak.

Sebuah studi yang dilakukan oleh American Institute of Health menemukan bahwa risiko terkena asma pada bayi meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah serbuk sari di rumah. Laporan tahun 2022 tentang polusi udara yang dirilis oleh kepala petugas kesehatan Inggris, Profesor Chris Whitty, mengungkapkan bahwa anak-anak yang tumbuh dengan jamur di rumahnya tiga kali lebih mungkin mengalami batuk dan mengi.

 

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi nyeri, antara lain:

1. Pastikan ventilasi yang baik

Ventilasi yang baik berarti aliran udara berjalan lambat sehingga panas dalam ruangan berkurang. Buka jendela sesekali untuk mengatur kualitas udara di dalam ruangan.

2. Jaga lingkungan

Periksa bagian dalam dan luar rumah secara teratur, termasuk kemungkinan kebocoran atap atau kebocoran air di tempat lain. Segera ambil tindakan jika ada masalah agar kelembapan tidak memicu tumbuhnya jamur dan bakteri.

3. Fokus pada pembersihan daerah rawan

Selalu rawat area yang terkena kelembapan seperti kamar mandi, dapur, kamar tidur, dan ruang tamu. Pastikan untuk selalu membersihkan dan mengeringkan bila terjadi sesuatu yang dapat menyebabkan kelembapan.

4. Gunakan pengatur suhu

Dehumidifier adalah alat yang dapat mengontrol kelembapan dalam suatu ruangan secara efektif. Pilihan lain yang dapat digunakan untuk menangani kelembapan sedang hingga tinggi adalah Notale Dehumidifier Grandia Pro. Peralatan ini memiliki cakupan yang baik hingga 80 m2 dan kapasitas air 35L/D.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Alasan Orang Nekat Konsumsi Kecubung Meski Berbahaya
Next post Prediksi UKT Naik Lagi Tahun Depan, JPPI: Kembalikan Status PTNBH ke PTN