Starlink Jadi Pelengkap SATRIA-1

Read Time:1 Minute, 11 Second

robbanipress.co.id TECHNO – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (WAMenkominfo) Nezar Patria mengatakan Starlink merupakan bantuan satelit Republik Indonesia atau SATRIA-1 untuk menjangkau puskesmas, puskesmas di daerah rawan, daerah, dan terpencil. (3T). “Ada bantuan bagi yang tidak bisa dilayani SATRIA-1,” ujarnya di Jakarta, Jumat, 31 Mei 2024. Ia juga mengatakan, layanan SATRIA-1 dikelola oleh Badan Akses Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI). Total kapasitas Kementerian Komunikasi dan Informatika sebesar 150 Gbps. Dengan kemampuan tersebut, 37 ribu access point publik dapat mengakses layanan Internet dari SATRIA-1. Bangunan umum yang memiliki akses layanan telepon satelit antara lain fasilitas kesehatan, lembaga pendidikan, kantor pemerintahan, dan aparat keamanan di kawasan 3T. “Jadi mungkin ada beberapa daerah yang tidak bisa dijangkau SATRIA-1 sehingga perlu link lain. Dan ini (Starlink) hanya tambahan saja,” kata Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Mengumumkan kemitraan dengan Starlink untuk menyediakan layanan internet bagi puskesmas di wilayah 3T pada 20 Mei 2024. Dari 10.000 Puskesmas di Indonesia, sekitar 745 belum memiliki akses internet dan 1.475 memiliki akses internet terbatas. Tersebar di 7 ribu pulau di Indonesia, uji coba layanan internet Starlink telah dilakukan di Puskesmas Sumerata Kelod di Denpasar dan Puskesmas Bungabungan di Klungkung – keduanya di Bali. Proses ASO di Indonesia merupakan yang tercepat di dunia. Proses ASO di Indonesia merupakan yang tercepat diantara negara lain yaitu 9 bulan 10 hari. Negara-negara lain lima sampai tujuh tahun. robbanipress.co.id.co.id 3 Juli 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Angkat Urban Farming di Yogyakarta, BRI Dorong Perempuan Makin Tangguh dan Berdaya
Next post Klasemen Premier League: Liverpool Mentok di Posisi 3, Man Utd Terancam Gagal ke Eropa