Startup Binaan Kominfo ‘Pin J’ Tawarkan Kredit Mikro untuk Para Pekerja Lepas di Indonesia

Read Time:2 Minute, 19 Second

robbanipress.co.id, Jakarta – Di Indonesia, sekitar 83 juta orang (60% angkatan kerja) bekerja di sektor perekonomian informal dan sektor pertunjukan.

Gigworkers sendiri merupakan pekerja lepas atau pekerja proyek sementara dalam jangka waktu tertentu. Biasanya, ketentuan kontrak pekerja pertunjukan bersifat sementara atau jangka pendek.

Pekerja lepas biasanya menghadapi banyak tantangan, seperti terbatasnya akses terhadap modal kerja dan kurangnya pilihan kredit formal, yang seringkali menghambat potensi penghasilan dan stabilitas ekonomi mereka.

Pin J, salah satu peserta program akselerator Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) “Startup Studio Indonesia (SSI) Batch 8”, menyadari fenomena tersebut dan menawarkan solusi inovatif untuk menjawab tantangan tersebut.

Dalam sesi diskusi Zoom daring dengan topik “Accelerating Prosperity in Indonesia’s Gig Economy”, Pin J berpendapat, Kamis (16/5/2024) pasar di sektor informal dan gig economy merupakan segmen yang cukup besar.

Untuk mendukung pekerja pertunjukan, Pin J menawarkan solusi keuangan melalui pinjaman ultra-mikro dalam aplikasi dan sistem pencairan tertutup untuk memastikan mereka memiliki akses keuangan yang efisien dan bertanggung jawab.

“Di Pin J, kami percaya bahwa setiap orang harus memiliki akses terhadap sumber daya keuangan yang membantu mereka berkembang,” kata Cynthia Suzinto, salah satu pendiri Pin J.

Ia mengatakan perusahaan tidak hanya membantu masyarakat (gigworker) mengelola keuangan mereka dengan lebih baik, namun secara keseluruhan bertujuan untuk membentuk masa depan perekonomian Indonesia menjadi lebih inklusif dan berkelanjutan.

 

Untuk penggunaan kredit yang bertanggung jawab, Pin J membatasi batas yang dapat ditarik pengguna hanya untuk membeli kebutuhan pokok seperti bahan bakar, data seluler, dan listrik.

“Pendekatan ini tidak hanya mendorong stabilitas keuangan, namun juga berkontribusi langsung terhadap peningkatan literasi keuangan konsumen,” tegas Cynthia.

Melalui jaringan mitra yang kuat dan inisiatif strategis, Pin J secara konsisten membangun ekosistem yang mendukung distribusi produk yang efisien dan efektif.

Hingga saat ini, Pin J telah menjalin kemitraan dengan beberapa perusahaan mulai dari e-commerce hingga perusahaan besar lainnya yang bergerak di industri telekomunikasi, logistik, dan minyak dan gas.

 

Sejak diluncurkan pada tahun 2022, lebih dari 1.900 pengguna telah mendaftar di platform Pin’J, memfasilitasi lebih dari 590 transaksi melalui aplikasi, yang menunjukkan dampak nyata terhadap gig economy di Indonesia.

“Tahun ini kami targetkan bisa mendapatkan sekitar 7.000 hingga 10.000 pengguna,” kata Cynthia.

Melalui serangkaian pelatihan dari Startup Studio Indonesia, Pin J berharap inovasi yang dilakukan pada platformnya dapat semakin memberikan kontribusi positif bagi para pekerja di sektor informal dan gig economy, sekaligus membuka jalan menuju masa depan yang lebih inklusif dan sejahtera.

Direktur Ekonomi Digital Kominfo, Bonnie Pujianto, mengatakan Pin J tidak hanya memberikan solusi inovatif yang mendukung stabilitas keuangan dan literasi para pekerja gig di Indonesia, tetapi juga menunjukkan bagaimana teknologi dapat menjadi kunci dalam mendorong kebangkitan sosial dan ekonomi.

“Melalui inovasi yang dihadirkan Pin J, kami berharap dapat menginspirasi para startup Indonesia untuk tidak hanya menghadirkan ide-ide inovatif, tetapi juga menjawab kebutuhan masyarakat,” kata Boni.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Jadwal MPL ID S13 Hari Ini 15 Maret 2024: Rebellion vs RRQ Hoshi, Evos Glory vs Aura Berebut Kemenangan Perdana
Next post Manchester United Coba Rekrut Bintang Euro 2024 untuk Gantikan Tyrell Malacia