Surat Al Kahfi Latin dan Artinya Ayat 1-10, Pahami Keutamaannya
robbanipress.co.id, Jakarta Surat al-Kahfi merupakan salah satu surah Al-Qur’an yang terdiri dari 110 ayat dan termasuk dalam kelompok surah Makkiyyah. Dinamakan al-Kahf yang berarti “gua” atau “tempat berlindung”, surah ini juga dikenal dengan nama Ashabul Kahf yang berarti penghuni gua. Nama-nama ini diambil dari kisah yang terdapat dalam surah ini pada ayat 9 sampai 26.
Surat al-Kahfi bercerita tentang beberapa pemuda yang dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Ashabul Kahfi atau The Seven Sleepers. Mereka tidur di gua selama 300 tahun untuk menghindari tirani Raja Dikyanas, yang memaksa mereka menyembah berhala. Kisah ini mengajarkan nilai-nilai keberanian, ketekunan dan keyakinan dalam menghadapi cobaan dan kesengsaraan.
Selain kisah Ashbul Kahfi, Surat al-Kahfi juga memuat banyak kisah lain yang memberikan hikmah bermanfaat bagi kehidupan manusia. Seluruh cerita dalam surat ini mengandung hikmah dan hikmah moral yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
Surat al-Kahfi juga memiliki sifat-sifat khusus yang disebutkan dalam banyak hadits Rasulullah, saw. Oleh karena itu, penting bagi setiap umat Islam untuk membaca Surat Al-Kahfi. Jika masih belum mahir membaca Al-Quran huruf Hijaya, kita bisa membaca Surat Al-Kahfi Latin agar tetap bisa kita amalkan.
Berikut beberapa atribut dan teks Al-Kahfi dalam huruf latin yang dihimpun robbanipress.co.id dari berbagai sumber pada Kamis (13/6/2024).
Surat al-Kahfi merupakan surat yang sangat penting dalam Islam. Dalam hadis riwayat Abu Darda ‘radiyallahu ‘anhu Rasulullah SAW disebutkan bahwa barang siapa yang mengingat sepuluh ayat pertama surat al-Kahfi maka ia akan selamat dari Dajjal. Hal ini dijelaskan dalam hadis riwayat Imam Muslim.
“Barangsiapa mengingat sepuluh ayat pertama Surat Al-Kahfi, maka dia akan terlindungi dari Dajjal.” (HR.Muslim No:809)
Disebutkan juga bahwa sepuluh ayat yang dimaksud merupakan sepuluh ayat terakhir. Riwayat lain menyebutkannya, “dari akhir Surat al-Kahfi.” (HR.Muslim No:809)
Sebagian ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan sepuluh ayat tersebut adalah sepuluh ayat terakhir Surat al-Kahfi. Riwayat lain dari Imam Muslim juga menyebutkan apa yang dimaksud dengan “dari akhir Surat al-Kahfi”.
Imam Nawawi mengatakan, keutamaan tersebut tercapai karena di awal Surat al-Kahfi terdapat tanda-tanda mukjizat dan kekuasaan Tuhan. Jika seseorang menganggapnya benar, maka ia tidak akan terpengaruh oleh hujatan Dajjal. Demikian pula, dimulai dari ayat 102 hingga berakhirnya surat al-Kahfi, menceritakan tentang Jahannam bagi orang-orang kafir.
Penistaan terhadap Dajjal merupakan penistaan terbesar yang akan terjadi di dunia. Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk menghafal sepuluh ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir Surat al-Kahfi. Dengan mengingat ayat-ayat tersebut kita akan terhindar dari hujatan Dajjal dan dipenuhi keberkahan.
Surat al-Kahfi merupakan salah satu surat Al-Qur’an yang sangat dianjurkan untuk dibaca pada malam Jumat atau Jumat. Menurut hadits riwayat Abu Saeed al-Khudri, barangsiapa membacakan Surat al-Kahfi pada malam Jumat, maka ia akan diterangi cahaya antara dirinya dan Ka’bah.
“Barang siapa yang membaca Surat Al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah.” (HR. Ad-Darmi dalam Sunannya no. 3450, dikuatkan oleh al-Albani dalam Sahih at-Targheeb no. 736.)
Dalam riwayat lain, Abu Sa’eed al-Khudri radiyallahu ‘anhu’ secara marfu sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Sesungguhnya barangsiapa membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka dia akan mendapat pencerahan di antara dua hari Jum’at.” (Al-Bayhaqi dalam HR al-Hakim no. 3392, Sunan al-Kubra no. 5996. Ibnu Hajar dalam Takhrijul Adzkar mengatakan: “Haditsnya Hassan.”)
Ada perbedaan penafsiran mengenai pengertian “cahaya antara dua hari Jum’at” dan “cahaya antara hari Jum’at dan Ka’bah”. Pertama, membaca Surat Al-Kahfi di hari Jumat akan menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antara dua hari Jumat. Kedua, membaca Surat al-Kahfi akan memberikan bimbingan dan menghindari maksiat di antara dua hari Jumat. Ketiga, membaca Surat Al-Kahfi akan memperoleh cahaya sebagai pahala yang akan diterima di hari kiamat. Keempat, buah bacaan Surat al-Kahfi terus menerus selama dua hari Jum’at.
Dengan adanya penjelasan tentang pentingnya membaca Surat Al-Kahfi di hari Jum’at ini, semoga kita semakin termotivasi untuk menunaikan Ibadat ini. Membaca Surat al-Kahfi pada hari Jumat merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Tuhan memberkati.
Surat al-Kahfi merupakan salah satu surah dalam Al-Qur’an yang penuh hikmah dan hikmah. Ayat 1-5 surat ini merupakan pengantar yang sangat penting untuk memahami hakikat surat ini. Dalam bahasa Latin, ayat 1-5 Surat al-Kahfi diterjemahkan sebagai berikut:
Al-Hamdu Lillahillali Anzala ‘Ala’ Abdihil-Kitaba Wa Lam Yajal L’Iwaja
1. Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya dan tidak menjadikannya bengkok;
قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدً مِنْ لَّدُنُ الّيُبَش الَيْبَش ذِينَ ي َعْمُلْونَ الصِّحتِ انَّ لَهُمَه
Qyyimal liyunżira ba`san syadīdam mil ladun-hu wa yubassyiral-mu`mininallażīna ya’mālūnaṣ-ṣālihāti Anna lahum ajran ḥasana
2. Sebagai petunjuk langsung, peringatan atas siksa yang pedih dan memberi kabar baik kepada orang-orang mukmin yang berbuat baik, bahwa mereka akan dibalas dengan kebaikan,
مَّاكِثِيْنَ فِيْهِ اَبَدًاۙ
Makinina Feehi Abada
3. Mereka selalu tinggal di dalamnya.
Dan
Wa yunjaralalina kalalutkhajlahu walada
4. Dan untuk memperingatkan orang-orang yang mengatakan: “Allah mengambil seorang anak.”
مَّا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ وَّلَا لِاٰبَاۤىِٕهِمْ قُرَتْ قُرتْ ُ مْ اَفْو َاهِمْ كِنْ يَّقُولْلَذِنَ
Ma lahum bihi min ‘ilmiv wa la li’aba’him, kaburat kalimatn takhruju min afwahhim, iy yakhilna ila kaziba
5. Mereka sama sekali tidak mengetahuinya, begitu pula nenek moyang mereka. Betapa jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; Mereka hanya berbohong (sebagian).
فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰى ٰثَارِهِمْ لَّمْ يُوم لَّمِنُوم يِوم ّفْسَكَ عَلٰى ٰثَارِحِمِ لَّمْ يُومِنُوْ بِحِدً
Lafa La’Allaka Bakhi’un Nafska ‘Ala Asarihim Il Laam U’Minh Bihasl-Hadits Asfa
6. Maka mungkin kamu (Muhammad) akan merugikan dirimu sendiri karena hatimu akan sedih setelah mereka berpaling jika mereka tidak percaya pada bukti ini (Al-Quran).
اِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلى الْاَرْضِ زِينَةً لَّهَا لِنَبْلمْمَه ْسَنُ عَمَل ya
Inna jalna ma’ alal-ardi zeenatal laha linabuluwahum ayuhum ahsanu amala
7. Sesungguhnya Kami menjadikan segala yang ada di bumi sebagai hiasan bagi-Nya, agar Kami menguji mereka, siapa di antara mereka yang paling baik amalnya.
Dan
Wa inna lajailna ma’ alayha sasaidan juruza
8. Dan sesungguhnya Kami akan menjadikan apa yang di atasnya menjadi tanah tandus dan kering
اَمْ حَسِبْتَ انَنَّ اَصْحٰبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيْمِ كَانُو عَجَبًا
Me Hasibata Anna Ash-Habal-Kahfi Yudh-Rakimi Kannu Min Imyarina ‘Ajba’
9. Apakah menurutmu orang yang menghuni gua itu dan (yang memiliki) rakim itu termasuk di antara tanda-tanda (keagungan Kami) yang agung?
اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ الَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنآ اٰتنَا اٰتنَا حْم َةً وَّيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَاً
Iż awal-fityatu ilal-kahfi f qālụ rabana atina mil ladungka rahmatau wa hayi’ lana min amrina rasiyada
10. (Ingatlah) ketika para pemuda berlindung di dalam gua dan mereka berdoa: “Ya Tuhan kami! Kasihanilah kami dari sisi-Mu dan bimbinglah kami dalam urusan kami.”