Tisu Bambu Tidak Mudah Robek, Bisa Jadi Pilihan yang Ramah Lingkungan dan Baik bagi Kesehatan

0 0
Read Time:1 Minute, 45 Second

robbanipress.co.id, Jakarta – Dalam kehidupan modern, kertas penyerap sudah menjadi produk yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Tingkat penggunaan tisu pada masyarakat Indonesia relatif tinggi.

Hasil penelitian WWF Indonesia dengan Hakuhodo pada tahun 2017 menunjukkan bahwa 54% masyarakat Indonesia yang tinggal di kota besar menggunakan tiga lembar tisu untuk mengeringkan tangan.

Namun, tahukah Anda bahwa di balik kelebihan jaringan terdapat ancaman lingkungan?

Meskipun dapat didaur ulang, proses pembuatan kertas penyerap sama dengan proses pembuatan kertas. Baik kertas tisu maupun kertas menggunakan bahan baku kayu dan membutuhkan banyak air dalam pengerjaannya. 54 juta pohon dan 140 liter air

Untuk memproduksi 3,2 juta ton tisu toilet, produsen harus menebang sekitar 54 juta pohon. Dan setiap gulungan tisu yang digunakan menghabiskan kurang lebih 140 liter air selama proses produksinya.

Sedangkan untuk membuat 1 ton kertas dibutuhkan 20 pohon dewasa, lebih dari 90 ribu liter air, lebih dari 1,2 ton batu bara dan masih banyak bahan kimia lainnya yang dapat mencemari lingkungan.

Menggunakan terlalu banyak tisu akan berdampak negatif tidak hanya pada lingkungan tetapi juga kesehatan Anda. Tisu ekologis

Memperhatikan hal tersebut, PT Multi Medika Internasional Tbk (MMI) memperkenalkan tisu Miutiss yang ramah lingkungan untuk masyarakat Indonesia. Produk tenun ini menggunakan inovasi berbahan dasar serat tumbuhan bambu alami.

“Misi kami di MMI adalah menyediakan produk-produk berkualitas tinggi yang tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumen, tetapi juga ramah lingkungan,” kata CEO MMI Mengky Mangarek dalam keterangan yang diperoleh robbanipress.co.id, Selasa (28 Mei).

 

Mengky mengatakan kehadiran Miutiss Tissue diharapkan dapat menghadirkan solusi inovatif dan bertanggung jawab bagi keluarga modern.

Bahan bambu yang digunakan dalam produk anyaman bambu Miutiss disertifikasi oleh Forest Stewardship Council (FSC). Sertifikasi ini memastikan bahan baku yang digunakan berasal dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab dan lestari.

 

Produk anyaman bambu sendiri memiliki serat yang kuat sehingga tidak mudah sobek dan terasa nyaman untuk digunakan sehari-hari bersama keluarga.

“Kami yakin produk ini dapat memenuhi ekspektasi konsumen terhadap kesehatan, kecantikan, dan keperluan rumah tangga sehari-hari,” kata Mengky.

Selain itu, ia juga mengatakan produk anyaman bambu buatannya memiliki daya dekomposisi yang baik dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %