Top 3 Tekno: Janji Manis Brain Cipher hingga Data Kominfo Diduga Bocor
robbanipress.co.id, Jakarta – Kelompok ransomware Brain Cipher berjanji akan memberikan kode dekripsi data PDNS 2 secara gratis. Namun, pakar keamanan siber Alphonse Tanujaya dari Akuncom berpendapat bahwa pemerintah harus berhati-hati dan tidak mudah tertipu.
Berita ini menjadi terpopuler di kanal Tekno robbanipress.co.id pada Selasa (2/7/2024) kemarin.
Informasi lain yang menarik perhatian datang dari data Kominfo yang diduga bocor pada platform yang menyesatkan.
Selengkapnya simak tiga berita terpopuler di channel Tekno robbanipress.co.id di bawah ini.
1. Pakar: Waspadai Janji Manis Peretas Brain Cipher yang Akan Melepaskan Kunci Ransomware PDNS 2
Kelompok hacker Brain Cipher yang menyerang server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 akhirnya angkat bicara. Dalam unggahan terbarunya, pihak grup menyatakan akan memberikan kode dekripsi data PDNS 2 secara gratis.
Menanggapi pengumuman tersebut, Alphonse Tanujaya, pakar keamanan siber dari Akuncom, mengatakan BrainCypher mengeluarkan pengumuman tersebut melalui situsnya.
Namun, praktik ini belum tentu dapat diandalkan. Sebab, pihak grup belum memberikan kepastian kapan kunci tersebut akan dilepas.
“Saya sebagai orang Indonesia pasti senang karena informasi saya ada di PDN, tidak dikelola dengan baik, menakutkan. Hati-hati jangan mudah tertipu dengan janji palsu,” (2/7/2024)
Menurut Alphonse, tanpa batasan waktu yang ditetapkan kelompok hacker tersebut, kita tidak boleh langsung percaya dengan pernyataan mereka.
“Kecuali dia berbicara pada Rabu 3 Juli 2024 yang kami yakini, dia akan dibebaskan pada Rabu,” jelasnya. Selain itu, semakin tinggi keakuratan tanggal rilis, semakin tinggi kemungkinan adanya grup rilis.
Alasannya, kata Alphonse, adalah adanya rasa hormat di kalangan pencuri. Artinya, jika BrainCypher tidak merilis kode sesuai janjinya, mereka akan menghadapi permusuhan dari pembuat ransomware lain di industri tersebut.
Baca lebih lanjut di sini
Informasi dari Kementerian Informasi dan Komunikasi bocor. Bahkan, data milik Kominfo dijual peretas di situs jual beli BreachForums yang diretas seharga $121.000 atau setara Rp1,9 miliar.
Informasi tersebut baru-baru ini diungkap oleh akun X.com FalconFeeds.io (@FalconFeedsio). Akun Aptikakominfo merupakan penjual informasi yang diduga milik Kominfo.
Diduga bocoran informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berisi informasi tentang gender yang berbeda. Mulai dari informasi pribadi termasuk NIK, detail rekening bank hingga nomor rekening.
Informasinya berupa lisensi perangkat lunak sistem keamanan dan dokumen kontrak dari Pusat Data Nasional tahun 2021-2024.
Peretas pun memberikan beberapa contoh untuk membuktikan bahwa informasi yang dijualnya benar adanya. Contohnya adalah lisensi perangkat lunak, Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan rincian rekening serta nomor bank.
Baca lebih lanjut di sini
Apple dikabarkan akan mengambil langkah mengejutkan dengan lini ponsel terbarunya, di mana baterai seri iPhone 16 bisa diganti dengan mudah.
Kabar ini tentunya membawa angin segar bagi para pengguna iPhone yang kerap mengalami kesulitan saat harus memperbaiki atau mengganti baterai pada perangkat Apple miliknya.
Seperti dilansir The Information, Selasa (2/7/2024), Apple berupaya melepas strip perekat yang menahan baterai iPhone pada tempatnya.
Berikut beberapa cara perusahaan yang bermarkas di Cupertino ini mematuhi aturan Uni Eropa yang mewajibkan konsumen mengganti semua baterai ponsel Android dan iOS pada tahun 2025.
Selama ini baterai ditempel pada bagian dalam ponsel menggunakan lem, dimana pengguna bisa menarik lem tersebut untuk melepas baterainya.
Saat ini, Apple sedang berupaya mengadopsi casing logam yang dapat melepas baterai setelah menerima sengatan listrik kecil.
Dengan teknik yang disebut Debonding Perekat yang Diinduksi Secara Elektrik, masih harus dilihat apakah metode ini mempermudah pelepasan lem.
Baca lebih lanjut di sini