Topeng Standar Ganda, Presiden IOC Klaim tak Sangkut Pautkan Olimpiade dengan Politik

Read Time:1 Minute, 37 Second

robbanipress.co.id, JAKARTA – Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach menegaskan tidak ada hubungannya dengan Olimpiade Paris 2024 dan masalah politik. Tampaknya hal ini dicari sebagai alasan untuk menutupi tingkat sikap bermuka dua yang luar biasa terhadap Israel, seperti yang dilakukan FIFA, setelah apa yang terjadi pada Rusia dan Belarusia.

IOC melarang atlet Rusia mengikuti parade pembukaan Olimpiade Paris pada Juli 2024. Rusia dan Belarus juga dilarang melakukan olahraga beregu di Olimpiade karena perang di Ukraina. IOC telah menerapkan proses pemeriksaan dua tahap bagi atlet individu dari negara-negara tersebut untuk mendapatkan status netral. Pada saat yang sama, Israel yang memprakarsai agresi terhadap Palestina mendapat perlakuan khusus.

Beberapa anggota parlemen sayap kiri Prancis awalnya menolak kehadiran atlet Israel. Selain itu, Komite Olimpiade Palestina juga melakukan protes dengan memboikot atlet Israel di Olimpiade.

“Posisi IOC sangat jelas. Kami memiliki dua komite Olimpiade nasional, yang berbeda dengan dunia politik, dan dalam hal ini keduanya hidup berdampingan secara damai,” kata Presiden IOC Thomas Bach seperti dikutip AFP. , Rabu (24 Juli 2024).

“NOC Palestina mendapatkan keuntungan besar dari hal ini. Palestina bukanlah negara anggota yang diakui PBB, namun NOC adalah Komite Olimpiade Nasional yang diakui dan memiliki hak dan peluang yang sama dengan semua NOC lainnya,” tambah Thomas Bach.

Seruan NOC Palestina menyoroti bagaimana meningkatnya jumlah korban tewas di Gaza – yang sekarang diperkirakan mencapai 39.090 jiwa menurut perkiraan terbaru kementerian kesehatan yang dikelola Hamas – dan meningkatnya krisis kemanusiaan yang mempengaruhi Olimpiade Paris.

Beberapa politisi sayap kiri Prancis juga menyerukan pelarangan atlet Israel dengan cara yang sama seperti atlet Rusia dan Belarusia dicabut haknya untuk berkompetisi di bawah bendera nasional mereka selama invasi tahun 2022 ke Ukraina.

Namun seruan tersebut tidak dihiraukan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron yang mengaku sangat terbuka terhadap atlet Israel yang datang ke Olimpiade 2024 di Paris.

“Atlet Israel diterima di negara kami. Mereka harus mampu berkompetisi dengan warna mereka karena gerakan Olimpiade telah memutuskan untuk melakukannya,” kata Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Anak Selebgram di Malang Disiksa Satu Jam Lebih, Aghnia Sebut Polisi Sampai Tak Tega Melihat Rekaman CCTV
Next post 2 Mobil Mewah Harvey Moeis Disita Setelah Rumah Suami Sandra Dewi Digeledah Penyidik Kasus Korupsi Timah