UI Beri Edukasi Jaga Kelestarian Hutan Bakau di Pahawang

Read Time:2 Minute, 10 Second

robbanipress.co.id, DEPOK — Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan pendidikan solusi berbasis alam (NbS) di Desa Pahavang, Kabupaten Pesavaran, Lampung, sebagai sebuah langkah strategis dalam konservasi mangrove. hutan

Ketua tim pelayanan sosial (Pengmas) FMIPA UI dr. Tito Latif Indra di Kampus UI Depok, Selasa, mengatakan program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memperbaiki keadaan lingkungan hidup yang terancam oleh perubahan iklim, erosi, dan aktivitas antropogenik seperti penebangan hutan bakau ilegal, pembuangan limbah, dan konstruksi. Saya telah mempelajari kasus-kasus tersebut.

NbS atau solusi berbasis alam adalah serangkaian kegiatan yang memanfaatkan kekuatan alam untuk mengatasi tantangan sosial, lingkungan, dan ekonomi. Dalam konteks ini, NbS dilaksanakan dengan penanaman mangrove untuk melindungi pantai dari erosi, melestarikan keanekaragaman hayati dan meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam upaya konservasi.

Tito mengatakan penerapan NbS merupakan langkah strategis dalam mengurangi perubahan iklim dan erosi di Pulau Pahavang.

“Saat ini mangrove sebagai salah satu komponen ekosistem karbon biru berperan penting dalam siklus karbon karena memiliki kapasitas karbon yang tinggi dan melindungi wilayah pesisir dari erosi,” ujarnya.

Untuk itu, edukasi diberikan agar masyarakat memahami pentingnya ekosistem mangrove, khususnya untuk mencegah berkurangnya luas hutan mangrove, serta kualitas dan kelestarian ekosistem hutan mangrove di Pulau Pahavang.

Hutan bakau NbS dimanfaatkan untuk beberapa tujuan, termasuk konservasi dan restorasi lahan basah pesisir; tentang pemulihan kolam umum; serta pembangunan cekungan sedimen untuk menciptakan jalur hijau sebagai kawasan konservasi.

Dengan melestarikan hutan Uča, warga dapat memanfaatkannya untuk melindungi pantai dari banjir dan badai; penjaga infrastruktur dan keamanan ekonomi; Ini adalah rumah bagi lebih dari 25 miliar ikan muda setiap tahunnya; serta memberikan manfaat bagi 37 spesies laut komersial, seperti ikan, kepiting, kerang, dan udang.

Selain edukasi, pada kesempatan ini Tim Pengabdian Masyarakat UI bersama masyarakat mengunjungi lokasi penanaman mangrove.

Mereka menanam 50 bibit mangrove di daerah pasang surut dengan substrat pasir berlumpur dengan menggunakan alat tanam sederhana yaitu tiang bambu dan tali pengikat.

Mama Petugas Desa Pahavang, Aristama, mengungkapkan program ini. Menurutnya, program penanaman mangrove penting untuk menjaga kelestarian hutan mangrove di desa tersebut.

“Kegiatan budidaya mangrove diperlukan untuk melindungi Pulau Pahavang dari ancaman erosi. Dengan dukungan tim pengabdian masyarakat, kami berharap kegiatan ini dapat mendorong Pulau Pahavang menjadi contoh sukses pengelolaan ekosistem mangrove berkelanjutan yang memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat,” ujarnya.

Tim FMIPA dalam program literasi masyarakat dan penanaman mangrove sebagai SOLUSI berbasis alam turun ke lapangan yang dipimpin oleh Dr. Tito Latif Indra (Komandan Lapangan), bersama anggota Muhammad Atorik Falnski dan Bintang Mahakaria Sembahen (Asisten Dosen); serta beberapa santri, Satrio Rifki Vicaksono, Azzikri, Ramaditia Dhamara Mukri, Damar Daffa Aulia, Ero Alvaro, Muhammad Haikal Mudzaki, Fajar Ramadhan dan Sthevi Fahdira.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Jadwal MPL ID Season 10 Hari Ini: RRQ vs Onic di Final Upper Bracket
Next post 2 Ciri Kamu Tak Bisa Jadikan Mantan Sebagai Teman, Salah Satunya Masih Cinta