Zona Subduksi Gibraltar Bergeliat, Mengancam Samudra Atlantik
LONDON – Penelitian baru menunjukkan bahwa zona subduksi yang sebelumnya tidak aktif di bawah Selat Gibraltar menunjukkan tanda-tanda pergerakan. Hal ini dapat menyebabkan perubahan signifikan di Samudera Atlantik di masa depan.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Geology pada 13 Februari itu menjelaskan bahwa Busur Gibraltar, sebutan untuk zona subduksi, kemungkinan besar akan bergerak diam-diam ke arah barat dan “menyerang” Atlantik di masa depan. Pergerakan ini diperkirakan akan mengakibatkan penutupan cekungan laut secara bertahap.
Joao Duarte, penulis studi dan ahli geologi di Universitas Lisbon, menggambarkan situasi ini sebagai “peluang besar” untuk mengamati proses geologi pada tahap awal.
“Studi tentang Gibraltar adalah peluang yang sangat kuat yang memungkinkan kita mengamati proses tersebut pada tahap awal, ketika proses tersebut baru saja terjadi,” kata Duarte.
Busur Gibraltar memulai migrasi ke arah barat sekitar 30 juta tahun yang lalu. Namun pergerakannya telah terhenti selama jutaan tahun ini, keraguan mengenai aktivitasnya.
Penelitian ini menunjukkan bahwa planet ini mungkin sedang mengalami masa dormansi yang bisa berlangsung selama 20 juta tahun lagi. Setelah masa istirahat tersebut diperkirakan busur Gibraltar akan kembali bergerak dan berpotensi “menyerang” Samudera Atlantik.
Meskipun masih banyak pertanyaan, penelitian ini memberikan wawasan baru mengenai dinamika lempeng tektonik di kawasan ini dan membuka jalan untuk penelitian lebih lanjut.