5 Cara Suasana Hati Pengaruhi Kondisi Kulit, Mood yang Baik Jadi Kunci Kulit Sehat
robbanipress.co.id, Jakarta – Suasana hati bisa berdampak besar pada kesehatan kulit. Misalnya, stres dapat menyebabkan jerawat dan kondisi kulit serius lainnya seperti eksim dan psoriasis.
“Suasana hati dapat memengaruhi kulit Anda, dan kulit Anda juga dapat memengaruhi suasana hati Anda,” kata dokter kulit bersertifikat Doris Day, MD, yang berpraktik di New York City.
Menurutnya, emosi yang dialami setiap hari berdampak langsung pada kesehatan kulit seseorang. Merawat kulit dengan baik juga bisa berdampak baik untuk kondisi Anda.
Aktivitas seperti membersihkan wajah, mengoleskan serum, atau bersantai dengan masker bisa menjadi saat relaksasi dan meningkatkan mood.
Suasana hati dan emosi juga berdampak besar pada kulit. Berikut 5 pengaruh keadaan emosi terhadap kondisi kulit, seperti dilansir Everyday Health pada Selasa 25 Juni 2024. 1. Stres bisa membuat kondisi kulit sulit dikendalikan.
Saat Anda merasa stres, tubuh Anda melepaskan hormon yang disebut kortisol yang memicu respons melawan atau lari. Ini adalah respons alami tubuh terhadap ancaman.
“Dari sudut pandang kulit, hal ini mencakup penyembuhan luka yang buruk dan kondisi kulit yang semakin gatal,” kata Joshua Zeichner, MD, direktur penelitian dermatologi kosmetik dan klinis di Rumah Sakit Mount Sinai di New York City.
Ketika otak mendeteksi stres, produksi hormon pelepas kortikotropin (CRH) meningkat. Hormon ini memberitahu kelenjar adrenal kita untuk memproduksi kortisol ekstra yang juga mempengaruhi kelenjar minyak di kulit.
Zeichner menjelaskan bahwa CRH meningkatkan produksi minyak yang dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.
Skin Picking adalah suatu kondisi mental di mana seseorang secara kompulsif mengorek kulitnya sehingga menyebabkan luka.
Beberapa orang menggaruk kulitnya sebagai cara untuk mengatasi perasaan cemas. Menurut Mental Health America (MHA), kondisi ini disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan perubahan struktur otak terkait pembentukan kebiasaan, serta stres dan kecemasan.
“Jangan menilai diri sendiri atau menyalahkan diri sendiri jika mengalami hal ini,” kata Day.
Selain pengobatan, kebiasaan sehat juga dapat membantu mengatasi rasa cemas yang kerap memicu timbulnya jerawat.
Menurut National Institute of Mental Health (NIMH), aktivitas seperti olahraga dan meditasi bisa sangat bermanfaat untuk kondisi ini.
Orang dengan depresi sering kali mengalami kesulitan makan dengan baik atau cukup tidur.
“Saat Anda tidak bahagia, Anda mungkin tidak bisa tidur nyenyak, Anda mungkin tidak makan makanan sehat seperti biasanya, Anda mungkin tidak minum cukup air,” kata Day.
Semua faktor tersebut dapat mempengaruhi kesehatan tubuh yang tercermin pada kulit.
“Orang yang mengalami depresi mungkin tidak melakukan praktik perawatan diri, seperti perawatan kulit,” kata Anna Chacon, MD, dokter kulit bersertifikat di Miami.
Depresi merupakan salah satu penyakit mental yang serius, salah satunya dapat berupa berkurangnya keinginan untuk melakukan aktivitas perawatan diri yang menjaga kesehatan kulit dan tubuh.
Jika Anda memiliki gejala depresi, pengobatan dapat meningkatkan suasana hati Anda dan membantu Anda mendapatkan kembali kesehatan yang baik.
Sadarilah bahwa menunjukkan kemarahan, misalnya dengan mengerutkan kening, dapat berdampak negatif pada kulit Anda.
“Mengernyit terus-menerus menciptakan kerutan di dahi,” kata Chacon.
Menurut Klinik Cleveland, kontraksi otot kecil yang terjadi saat Anda mengerutkan kening atau menyipitkan mata menyebabkan garis-garis di dahi, di antara alis, dan di sekitar sudut mata.
Seiring berjalannya waktu, garis-garis tersebut menjadi lebih menonjol dan dapat menyebabkan kerutan.
Day merekomendasikan untuk mengajari diri Anda sendiri berlatih tersenyum untuk mempertahankan ekspresi tenang.
Semakin banyak dokter kulit yang menyadari hubungan antara kesehatan mental dan kesehatan kulit.
Penelitian menunjukkan bahwa stres adalah salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi hubungan ini. Kesehatan mental yang buruk dapat menyebabkan masalah kulit, seperti jerawat dan eksim.
Sebaliknya, suasana hati yang tenang atau positif dapat membantu mengurangi dampak negatif stres pada kulit.
“Ini mungkin disebabkan oleh peningkatan kadar hormon perasaan senang tertentu, seperti dopamin dan serotonin,” kata Zeichner.
Hormon-hormon ini mengatur emosi Anda dan membuat Anda tetap tenang, rileks, dan bahagia.
Meskipun bukti spesifik mengenai bagaimana postur tubuh yang baik dapat meningkatkan kesehatan kulit masih terbatas, cukup jelas bahwa stres mempunyai efek negatif pada kulit.
“Kita memerlukan penelitian jangka panjang untuk menilai apakah orang yang bahagia mengalami penuaan lebih baik dibandingkan mereka yang sedang marah atau stres, namun saya mendorong pasien untuk melakukan apa yang mereka bisa untuk rileks dan merasa baik,” kata Zeichner.