Angger Dimas Temukan Kejanggalan saat Lihat Jenazah Dante di Rumah Sakit
Jakarta, robbanipress.co.id – Raden Angger Dimas menjadi salah satu saksi yang dihadirkan dalam sidang lanjutan kasus tewasnya Raden Andante Khalif Pramudityo dengan terdakwa Yudha Arfandi. Dalam keterangan yang disampaikan kepada majelis hakim, Senin 29 Juli 2024, mantan suami Tamara Tyasmara itu mengungkap ada kejanggalan pada tubuh putranya.
Saat itu, Angger Dimas mendapat telepon dari kakak iparnya, Jeremy, yang mengabarkan bahwa putranya Dante mengalami kecelakaan. Scroll untuk info selengkapnya, yuk!
“Pukul 18.06 adik ipar saya menghubungi saya bahwa Dante mengalami kecelakaan dan tenggelam. “Saya tanya ke anak saya kenapa katanya ini bencana,” kata Angger Dimas.
Usai menerima panggilan tersebut, Angger Dimas langsung berangkat ke RS Premier Jatinegara untuk menjenguk mendiang putranya. Sesampainya di sana, Angger Dimas melihat Tamara, ibu dan adik ipar Tamara dan Yudha Arfandi. Saat itu, ia bertanya kembali tentang musibah yang menimpa putra semata wayangnya. Keluarga mantan istrinya mengatakan kejadian itu terjadi karena kecelakaan.
“Semua orang di sana mengatakan itu adalah bencana. “Saat itu saya tidak tahu (Yudha Arfandi) dan saya tidak punya perasaan (Yudha Arfandi yang melakukan ini),” lanjutnya.
Selama di rumah sakit, Angger Dimas mengaku ingin melakukan otopsi terhadap jenazah Dante. Karena dia memperhatikan sesuatu yang aneh pada leher putranya. Namun keinginan tersebut saat itu tidak terwujud karena belum ada izin dari pihak kepolisian.
“Karena saya melihat anak saya berpakaian dan lehernya memar. “Soalnya pihak rumah sakit tidak suka karena harus dipesan polisi,” ujarnya.
Usai jenazah Dante dibawa ke rumah duka, Angger Dimas yang meminta dilakukan otopsi mengaku telah menulis surat penolakan otopsi dengan alasan jenazah putranya sudah dalam kondisi baik untuk dimakamkan.
“Keesokan harinya polisi datang meminta autopsi, saya tidak mau dan saya menulis surat penolakan autopsi karena jenazah anak saya sudah siap untuk dikuburkan. “Saya akhirnya mencabut penolakan autopsi pada 4 Februari di Polda Metro Jaya, kemudian penyidik melakukan penggalian,” ujarnya.
Kemudian Angger Dimas pun bersaksi soal rekaman CCTV tersebut. Diakuinya, setelah melihat rekaman CCTV, ia curiga terdakwa sengaja menenggelamkan putranya. Ia pun menduga terdakwa melakukan kekerasan terhadap Dante. Namun sayangnya, saat membuat ulang adegan tersebut tidak ada adegan seperti itu.
“Ada adegan Yudha menendang anak saya, saat Dante berhenti setelah sengaja menenggelamkannya. Tapi dalam rekonstruksi yang saya tonton, adegan itu tidak ada, kata Angger Dimas. Aksi heroik Bripka Andithya saat menyelamatkan wisatawan yang tenggelam di Phangandaran, gugur. Arus ombak yang kuat menyebabkan Bripka Andithya Munartono terseret arus dan tenggelam. robbanipress.co.id.co.id 4 Januari 2025